(Foto : Istimewa) |
“Kepala Sekolah dan seluruh guru SMK Negeri 7 Semarang memutuskan anak tersebut tidak naik kelas. Zulfa Nur Rahman menolak masuk Islam sehingga nilai agamanya kosong,” kata pengikut penghayat kepercayaan Tuhan Yang Maha Esa di Semarang, Margono kepada netralitas.com, Selasa (26/7). Anak tersebut setelah berdiskusi dengan orang tuanya memilih lebih baik tidak naik kelas dibandingkan harus masuk agama Islam sesuai yang dikehendaki sekolah. “Saya bangga dengan anak ini karena memiliki karakter dan teguh terhadap prinsip karena agama atau kepercayaan itu adalah masalah paling hakiki,” ujar Margono.
Ia menyebutkan selain pelajaran agama, Zulfa Nur Rahman memiliki nilai akademiknya termasuk baik. Ia hanya memperoleh satu nilai C sedangkan nilai-nilai pelajaran lainnya mayoritas B dan beberapa pelajaran mendapatkan nilainya A. Sekolah mau memberikan nilai agama dengan syarat ia masuk Islam dan disyahadatkan dengan cara disaksikan oleh orang banyak.
Sebelumnya Zulfa Nur Rahman diminta membuat surat pernyataan yang isinya kalau ingin naik kelas maka ia harus mau berpindah ke agama Islam. Ia adalah seorang anak pengikut penghayat kepercayaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki KTP (-) dan ayahnya bernama Taswidi.
Ada tiga opsi yang diberikan kepada Zulfa :
1. Naik kelas tapi harus pindah sekolahan.
2. Masih boleh sekolah di SMK Negeri 7 Semarang dengan sarat mengikuti dan masuk agama Islam. Ia akan disyahadatkan dan disaksikan oleh orang banyak.
3. Naik kelas tetapi masuk Islam dan mengikuti pelajaran baik teori dan praktiknya. (netralitas)
sumber : http://www.jurnalmuslim.com
0 Response to "Intoleran! Menolak Jadi Kristen, Seorang Siswi SMK di Semarang tidak Naik Kelas"
Post a Comment