Ade: Buat Apa Perguruan Tinggi Negeri Membuka Kuota bagi Penghapal Al Quran?

Ade Armando
Jurnalmuslim.com - Setidaknya tiga universitas negeri di Indonesia sudah menerapkan kebijakan  untuk menerima calon mahasiswa yang mampu menghapal Al Quran tanpa mengikuti seleksi masuk seperti mahasiswa lainnya.

Universitas Andalas (Padang)  mensyaratkan mahasiswa yang dibebaskan ujian masuk itu mampu menghapal 5 Juz Al Quran; Universitas Nasional Sebelas Maret (UNS, Solo)  mensyaratkan mahasiswa hapal 15 Juz;  sementara Universitas Airlangga (Surabaya) mensyaratkan mahasiswa hapal 20 Juz.

Di luar itu, sejumlah Universitas negeri ternama memberi beasiswa khusus bagi mahasiswa yang diketahui mampu menghapal Al Quran, antara lain: Universitas Indonesia (UI) Jakarta, Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, dan Institut Teknologi Bandung (ITB)

Dalam hal ini, anggota Komisi Penyiaran Indonesia, Ade Armando mempertanyakan manfaat kebijakan tersebut. Ia menolak adanya kebijakan perguruan tinggi negeri untuk memberi kemudahan ujian masuk dan beasiswa untuk para penghafal Al Quran.

"Memberi kemudahan peluang masuk ke universitas negeri pada para penghapal Al Quran, saya nilai sama tidak bermanfaatnya. Perguruan tinggi negeri membutuhkan mahasiswa-mahasiswa terbaik di disiplin ilmunya masing-masing.  Perguruan tinggi negeri membutuhkan mahasiswa yang pintar, gigih, bekerja keras,"
tulisnya dalam situs madinaonline.id (22/5/16).

Ade menganggap bahwa perguruan tinggi negeri pada dasarhnya dibiai rakyat, sedangkan Negara ini membutuhkan orang-orang pintar untuk menjadikan Indonesia lebih baik. Orang-orang pintar ini diharapkan nantinya akan mengisi posisi-posisi kunci baik dalam pemerintahan maupun di luar pemerintahan  dan memimpin bangsa ini sehingga lebih kompetitif, lebih maju, dan lebih sejahtera.

"Tantangan Indonesia masih sangat berat. Karena itulah ada dana besar dialokasikan bagi pendidikan tinggi negara ini agar di Indonesia  lahir orang-orang pandai   yang memiliki kompetensi yang dibutuhkan. Dengan demikian, proses seleksi mahasiswa di perguruan tinggi negeri harus dilakukan secara sangat selektif. Dalam konteks in, kemudahan bagi para penghapal Al Quran nampak tak layak," tutupnya dalam tulisannya yang berjudul "Buat Apa, Perguruan Tinggi Negeri Membuka Kuota bagi Penghapal Al Quran?." (nisyi/jurnalmuslim.com)

sumber : http://www.jurnalmuslim.com

0 Response to "Ade: Buat Apa Perguruan Tinggi Negeri Membuka Kuota bagi Penghapal Al Quran?"

Post a Comment