
Pewarta Berita.com – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan bahwa ia mendapat banyak tawaran parsel dari berbagai pihak. Salah satunya adalah tawaran jam tangan. Namun Ahok mengaku menolak hadiah tersebut dan melaporkannya ke bagian gratifikasi. Ahok juga tidak menyebut siapa yang hendak memberinya hadiah tersebut.
Dituturkan Ahok, segala bentuk parsel tidak boleh diterima dan harus dilaporkan kepada Unit Pengendalian Gratifikasi yang berada bawah di Inspektorat DKI Jakarta.
“Biasanya itu ada desk gratifikasi yang lapor,” kata Ahok.
Ahok mengatakan segala bentuk pemberian yang mencurigakan tidak boleh diterima dan harus dilaporkan karena bisa masuk kategori gratifikasi.
“Meski parsel juga semua harus lapor. Semua pemberian yang kita curiga yang itu enggak boleh harus lapor,” kata Ahok.
. “Saya aja ditawari jam tangan atau apa saya juga lapor. Orang kasih jam tangan murah atau berapa juga lapor,” lanjut Ahok.
Ahok mengaku selama ini ia tidak pernah menerima parsel. Setiap kali ada pengiriman parsel, Ahok mengaku menolak, bahkan sejak di depan pos pengamanan rumahnya juga sudah ia tolak.
“Kalau ada yang kirim juga kami tolak. Pasti orang juga tahu. Di pos juga langsung ditolak,” kata Ahok.
Ahok juga kerap mengingatkan pegawai negeri sipil (PNS) untuk tidak menerima bingkisan atau parsel saat Hari Raya Idul Fitri. Pasalnya parsel bisa digunakan sebagai sarana untuk suap-menyuap dengan pihak tertentu. Bahkan menurutnya parsel merupakan salah satu bentuk pemberian yang rawan menjadi gratifikasi, dimana dasar hukumnya yakni Peraturan Gubernur Nomor 87 Tahun 2014 tentang Pengendalian Gratifikasi.
(tempo.co)
Source link
(ifu)
0 Response to "Ini Cerita Ahok Yang Menolak Jam Tangan..!!!"
Post a Comment