CARAT 2015 [antara] ○
Prajurit Angkatan Laut AS dan Prajurit TNI menggelar latihan bersama (Latma) penanggulangan bencana alam. Latma Gema Bhakti 2016 ini diikuti oleh 136 peserta teridiri dari 79 perwira TNI (AD, AL dan AU), 54 USPACOM dan 3 orang unsur sipil (PMI, Basrnas dan BNPB). Kegiatan tersebut berlangsung mulai tanggal 25 Juli sampai dengan 2 Agustus 2016.
Menurut Brigadier General John Hillyer dari USPACOM, Latma Gema Bhakti merupakan latihan tingkat operasional. Latihan ini tidak fokus pada detail di tingkat taktis, namun dirancang untuk menerjemahkan Petunjuk Strategis kedalam Operasional untuk kemudian dapat digunakan, sehingga menghasilkan respons yang efektif.
Lebih lanjut, John Hillyer mengatakan, bahwa personel yang mengikuti latihan ini memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Karena itu, perlu sebuah pedoman umum untuk adanya kesepakatan bersama.
“Pedoman umum tersebut berupa prosedur yang disebut Multinational Force Standing Operating Procedures (MNF SOP), berfungsi sebagai pedoman bagi semua negara untuk merencanakan dan melaksanakan operasi bersama dalam kontijensi multinasional di seluruh dunia,” kata John Hillyer pada upacara pembukaan Latihan Bersama (Latma) Gema Bhakti 2016, di Jakarta, Senin (25/7) seperti dilansir dalam siaran pers Puspen TNI.
Sementara itu, Asisten Operasi Panglima TNI, Mayjen TNI Agung Risdhianto dalam amanat tertulis dibacakan Wakil Asops Panglima TNI Laksma TNI Hardjo Susmoro mengatakan Indonesia dan Amerika Serikat telah memiliki hubungan kerja sama yang sangat baik. Kerja sama yang telah lama terjalin ini merupakan suatu pondasi dari diselenggarakannya kegiatan latihan bersama ini.
"Latihan bertujuan untuk memperlihatkan kerja sama antara TNI dan USPACOM dalam mengatasi bencana alam,” kata Agung.
Agung juga berharap agar Latma Gema Bhakti ini dapat dijadikan forum untuk meningkatkan kepercayaan, wahana bertukar pengetahuan tanpa menghilangkan rasa saling menghargai atas standar prosedur yang ada, di antara kedua negara dan institusi.
"Pada akhirnya tercapai tujuan bersama yaitu, koordinasi yang melekat antara aktor kemanusiaan,” ujarnya.(fri/jpnn)
Prajurit Angkatan Laut AS dan Prajurit TNI menggelar latihan bersama (Latma) penanggulangan bencana alam. Latma Gema Bhakti 2016 ini diikuti oleh 136 peserta teridiri dari 79 perwira TNI (AD, AL dan AU), 54 USPACOM dan 3 orang unsur sipil (PMI, Basrnas dan BNPB). Kegiatan tersebut berlangsung mulai tanggal 25 Juli sampai dengan 2 Agustus 2016.
Menurut Brigadier General John Hillyer dari USPACOM, Latma Gema Bhakti merupakan latihan tingkat operasional. Latihan ini tidak fokus pada detail di tingkat taktis, namun dirancang untuk menerjemahkan Petunjuk Strategis kedalam Operasional untuk kemudian dapat digunakan, sehingga menghasilkan respons yang efektif.
Lebih lanjut, John Hillyer mengatakan, bahwa personel yang mengikuti latihan ini memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Karena itu, perlu sebuah pedoman umum untuk adanya kesepakatan bersama.
“Pedoman umum tersebut berupa prosedur yang disebut Multinational Force Standing Operating Procedures (MNF SOP), berfungsi sebagai pedoman bagi semua negara untuk merencanakan dan melaksanakan operasi bersama dalam kontijensi multinasional di seluruh dunia,” kata John Hillyer pada upacara pembukaan Latihan Bersama (Latma) Gema Bhakti 2016, di Jakarta, Senin (25/7) seperti dilansir dalam siaran pers Puspen TNI.
Sementara itu, Asisten Operasi Panglima TNI, Mayjen TNI Agung Risdhianto dalam amanat tertulis dibacakan Wakil Asops Panglima TNI Laksma TNI Hardjo Susmoro mengatakan Indonesia dan Amerika Serikat telah memiliki hubungan kerja sama yang sangat baik. Kerja sama yang telah lama terjalin ini merupakan suatu pondasi dari diselenggarakannya kegiatan latihan bersama ini.
"Latihan bertujuan untuk memperlihatkan kerja sama antara TNI dan USPACOM dalam mengatasi bencana alam,” kata Agung.
Agung juga berharap agar Latma Gema Bhakti ini dapat dijadikan forum untuk meningkatkan kepercayaan, wahana bertukar pengetahuan tanpa menghilangkan rasa saling menghargai atas standar prosedur yang ada, di antara kedua negara dan institusi.
"Pada akhirnya tercapai tujuan bersama yaitu, koordinasi yang melekat antara aktor kemanusiaan,” ujarnya.(fri/jpnn)
★ JPNN
sumber : https://garudamiliter.blogspot.com/
0 Response to "Latihan Bersama TNI Dengan USPACOM"
Post a Comment