Jika menemukan moment yang bagus, sebagian besar orang akan mengabadikannya lewat sebuah foto. Di era modern saat ini, mengabadikan moment penting dengan kamera digital menjadi lebih mudah. Karena hanya dengan sebuah ponsel saja, kita akan mendapatkan jepretan gambar yang sangat baik. Semakin canggih ponselnya, maka semakin baik pula fasilitas kameranya. Biasanya agar hasil jepretan bisa menarik, objek akan melakukan pose dengan beragam macam gaya.
Tapi tahukah anda, gaya berfoto saat ini sangat bertolak belakang dengan gaya berfoto yang dilakukan orang-orang zaman dahulu. Mereka cenderung tegang dan tidak mau senyum sedikit pun serta selalu menutup bibirnya. apakah anda pernah melihat foto-foto manusia di era lalu? Mungkin kita bisa melihat foto-foto tersebut dimuat dalam buku-buku sejarah. Foto mereka terlihat kaku karena dipengaruhi faktor budaya zaman dahulu yang cenderung kaku, dan dipengaruhi berbagai faktor lain.
Mulai dari alasan kesehatan hingga aturan yang sengaja dibuat berisi larangan berfoto dengan senyuman. Hal inilah yang membuat dokumentasi foto-foto orang lama nyaris sama, yakni tidak pernah menunjukan simpul tawa. Selain alasan tersebut, Lima hal berikut ini juga menjadi alasan orang zaman dulu tidak mau tersenyum saat difoto.
- Fose senyum Dianggap Tidak Sopan: Adat orang pada zaman dahulu terlebih lagi kaum bangsawan tidak diperbolehkan untuk tersenyum atau memperlihatkan gigi ketika berfoto karena dinilai tidak sopan. Khusus untuk kaum bangsawan, image di lingkungan kerajaan sangat kental serta harus menjaga sopan santun dan perilaku. Hal itulah yang membuat mulut mereka tertutup rapat saat difoto. Selain itu, senyuman itu hanya ditemui pada anak-anak, orang misikin yang tidak berpendidikan serta para pemabuk. Menurut mereka tersenyum saat berfoto sering dikaitkan dengan orang yang bodoh dan konyol.
- Kamera yang Belum Canggih: Kamera yang ada di zaman dahulu tidak secanggih saat ini. Orang zaman dahulu memerlukan waktu beberapa puluh menit hanya untuk mengambil satu jepretan saja. Hal tersebut membuat mereka terlalu lelah menunggu hingga hanya memperlihatkan wajah datar saat berfoto. Lalu, pada tahun 1837, Louis Jacques Mande Daguerre yang berkebangsaan Prancis menemukan teknik fotografi yang ia namakan Daguerreotype. Dua tahun kemudian, dirinya memperkenalkan format fotografi baru, yang memungkinkan untuk pengambilan gambar berlangsung sekitar 60 sampai dengan 90 detik. Kendati demikian, tetap saja prosesnya masih melelahkan untuk menahan pose tawa selama waktu tersebut.
- Tidak Ingin Merusak Hasil Foto: zaman dulu, proses pengambilan foto merupakan pengalaman paling langka. Tidak hanya itu, biaya untuk berfoto kala itu terbilang mahal. Bisa jadi orang hanya berfoto sekali seumur hidupnya pada acara besar keluarga. Pemotretan itu dilakukan di dalam studio yang kemungkinan besar tidak bisa dilakukan oleh orang-orang tak berpunya. Itulah yang menyebabkan mereka tidak ingin merusak hasil foto mereka dengan tersenyum.
- Gigi yang Rusak: Alasan utama orang zaman dahulu tidak mau tersenyum ketika berfoto adalah masalah kesehatan. Pada saat itu, mereka tidak mau memperlihatkan gigi mereka yang rusak. Gigi yang rusak tersebut harus dicabut, karena tidak ada gigi patah yang bisa diperbaiki kecuali dicabut. Jadi mengatupkan mulut adalah satu-satunya cara untuk menutupi kekurangan tersebut. lucu ya..
- Kondisi Lingkungan yang Menyedihkan: Pengaruh kondisi masyarakat juga menjadi alasan mengapa orang zaman dahulu tidak mau tersenyum saat difoto. Pada masa itu, banyak terjadi perang dan penjajahan yang pada akhirnya membuat mereka susah tersenyum.
Itulah 5 alasan orang zaman dahulu tidak suka tersenyum saat di foto. Namun, sekarang sudah jauh berubah, seiring berjalannya waktu kebiasaan tersebut akhirnya hilang. Kini semua orang yang berfoto pasti memilih fose yang lebih menarik agar terlihat hidup dan ceria.
0 Response to "Ternyata Inilah Lima Alasan Mengapa Orang Zaman Dulu Jarang Senyum Saat Di Foto"
Post a Comment