Benang Tipis Antara Akreditasi Dan Yaumul Hisab

Jurnalmuslim.com - Akreditasi. Sebuah kata yang tidak asing lagi ditelinga kaum terdidik. Apalagi yg bergelut di dunia pendidikan.

Bagi pengelola sekolah, atau panitia yang ditunjuk sebagai tim sukses dalam mensukseskan akreditasi di sekolahannya, hal ini merupakan pekerjaan yg tidak ringan bahkan boleh dikata sangat berat terutama bagi sekolah yang baru pertama kali melaksanakan. Namun faktanya, kesulitan tidak hanya dirasakan oleh yang baru pertama kali, sekolah yang sudah pernah pun merasakan hal yang sama.

Foto by: Syamsul Alam Jaga

Dalam persiapan akreditasi, waktu sangat menentukan. Sebulan mendekati hari pelaksanaan apalagi nama asesor sudah diketahui dan terdengar info bahwa asesornya sangat teliti alias cermat, maka semakin menambah beban pikiran untuk mempersiapkan yang lebih matang.

Sekali lagi, pikiran dan batin tdk pernak tenang ketika waktu semakin dekat. Apatalagi ketika tinggal dua hari menjelang hari eksekusi, maka pikiran semakin tidak karuan, kondisi fisik dan psikis seakan kompak turut berempati merasakan penderitaan diri.

Keceriaan hilang, senyum manis luntur seketika, gairah makan menurun, aktivitas lainnya terkalahkan, bahkan kewajiban rumah tangga sebagian harus mengalah, demi satu tujuan, akreditasi sukses, memperoleh nilai maksimal, yaitu nilai A.

Bagi tim sukses, beban dari masing-masing Penanggung jawab (PJ) atau koordinator dalam setiap standar semakin terlihat di guratan wajah dan kening, kelihatan beban tanggung jawab yang berat.

Sebuah bahasa tubuh yang tidak dapat dipungkiri. Intinya, kesibukan disertai bahasa tubuh yang tidak biasa semakin nampak bila waktunya semakin dekat.

Kedelapan komponen yang telah ditetapkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) melalui pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 adalah (1) Standar Isi, (2) Standar Proses, (3) Standar Kompetensi Lulusan (SKL), (4) Standar Penilaian, (5) Standar  Pendidik dan Tenaga Kependidikan, (6) Standar Sarana dan Prasarana, (7) Standar Pengelolaan, dan (8) Standar Pembiayaan.

Ditengah upaya dalam pengumpulan data selama tiga tahun terakhir itulah banyak kejadian aneh dan unik.

Menurut penuturan panitia akreditasi ditempat lain dan juga dari cerita pengalaman dari asesor ketika bertugas diberbagai tempat yang pernah beliau kunjungi, ada panitia yang pingsan sebelum ditanya, ada pula yang menangis karena tidak sanggup memperlihatkan tanda bukti, tidak sedikit yang keluar masuk kamar mandi, bahkan ada yang melahirkan ditempat pelaksanaan akreditasi.

Itu belum termasuk gejala ringan yaitu raut wajah yang pucat pasih, sebuah wajah yang putih bersih tapi lain dari biasanya, otot-otot sekujur tubuh tegang sehingga tidak fokus dan mengakibatkan jawaban dari permintaan asesor tidak sesuai sesuai dengan data yang diberikan tim.

Perlu dipahami, berbagai keanehan yang dialami tim tersebut, itu terjadi bukanlah tanpa sebab.  Melainkan pertaruhan. Sebuah pertaruhan bukan hanya menyangkut nama pribadi apabila gagal, tetapi menyangkut nama institusi bahkan nama yayasan dimana institusi tersebut berdomisili.

Akreditasi dan Yaumul Hisab.

Lalu apa keterkaitan antara akreditasi dengan yaumul hisab atau hari perhitungan? Kaitannya adalah sama-sama mempertanggung jawabkan atas apa yang telah dilakukan atau diprogramkan.

Akreditasi bertanggung jawab dihadapan asesor dengan menyuguhkan bukti-bukti lengkap. Begitupun hari perhitungan, manusia harus menyuguhkan argumen atau bukti-bukti dengan lengkap pula.

Menurut buku Perjalanan Menuju Akhirat Hidup Sesudah Mati, karya Fahrur Mu'is,  hari hisab atau jari perhitungan adalah hari perhitungan amal manusia. Allah azza wajalla akan menanyai manusia serta mengungkapkan segala perbuatan dan perkataan yang telah mereka kerjakan.

Masih menurut Fahrur, Hisab ini meliputi beberapa hal. Pertama,  pertanyaan Allah kepada para hamba-Nya, kedua, jawaban manusia kepada Allah, ketiga, argumentasi dan bukti-bukti yang Allah tunjukkan kepada manusia, keempat, kesaksian para saksi, dan kelima, penimbangan amal perbuatan.

Yaumul hisab adalah hari yang sangat penting dan menegangkan. Karena disanalah nantinya akan diputuskan segala perkara serta dikembalikannya segala urusan, hari yang dihadiri oleh para malaikat dengan membawa buku-buku catatan yang sangat detail tentang segala perbuatan dan perkataan manusia selama hidup di dunia.
Firman Allah swt dalam QS: Al Baqarah: 210, " Tiada yang mereka nanti-nantikan melainkan datangnya Allah dan malaikat dalam naungan awan, dan diputuskanlah perkaranya dan hanya kepada Allah dikembalikan segala urusan".

Sebuah hari dimana manusia akan ditimbang amal perbuatannya tanpa dirugikan sedikit pun. QS: Al Anbiya:47)

Timbangan inilah nantinya yang akan menentukan posisi manusia. Apakah termasuk penghuni Surga atau penghuni Neraka.

Di neraka sendiri terdapat macam-macam nama dan bentuk siksaan. Salah satu dari neraka tersebut bernama Saqar. Saqar dijaga 19 malaikat. Kemampuan satu malaikat saja sudah mampu mengalahkan seluruh umat manusia, apalagi jumlahnya 19.

Firman Allah swt dalam QS: Al Muddatstsir:26-30 "Aku akan memasukkannya ke dalam neraka saqar. Tahukah kamu apa neraka saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan
Dan tidak membiarkan (apa yang dilemparkan ke dalam neraka itu disiksanya sampai binasa kemudian dikembalikan lagi seperti semula untuk disiksa kembali).

Sebagai penutup, akreditasi hanyalah bentuk pertanggung jawaban dihadapan asesor, dihadapan manusia, itupun hanya ingin mengetahui apakah layak sekolah tersebut dikatakan sudah memenuhi kriteria standar yang telah ditetapkan pemerintah atau belum.

Namun demikian, betapa kita harus mempersiapkan diri dengan persiapan yang terbaik, menghadapi hari akreditasi. Sebuah persiapan yang  tentunya ditunjang dengan data-data yang akurat dan valid.

Lalu bagaimana dengan persiapan kita menghadapi hari hisab? Hari perhitungan yang maha dahsyat. Sudahkah kita mempersiapkan diri dengan baik, mental yang kokoh, dan tentunya ditunjang dengan amal perbuatan yang terbaik pula, amalan yang berkualitas demi menghadapi pertanyaan-pertanyaan asesor utama yang menggenggam kehidupan ini.

Tentunya persiapan itu dimulai dari sekarang sebelum ajal datang tanpa mampu ditolak. Wallahu a'lam bisshowab. Syamsul Alam Jaga*

Penulis adalah Wakil Ketua Pena Jatim

sumber : http://www.jurnalmuslim.com

0 Response to "Benang Tipis Antara Akreditasi Dan Yaumul Hisab"

Post a Comment