Ketidakharmonisan ini berasal dari cara pandang Barat yang salah mengenai Islam. Barat menganggap Islam sebagai musuh. Pasca keruntuhan Uni Soviet, Dengan tegas Samuel Huntingtong mengatakan, "Kita tidak tau siapa diri kita kecuali dengan mengetahui siapa lawan kita." Artinya kita harus menetapkan siapa musuh yang harus kita perangi dan kalahkan, dan musuh ini adalah Islam. (DR. Lathifah Khodhor, Ketika Barat Menfitnah Islam, 185).
![]() |
illustrasi |
Paca keruntuhan Uni Soviet (1991), praktis Amerika menjadi satu-satunya super power dunia. Amerika memaksa negara-negara lain untuktundukdibawah hegemoninya. Namum Amerika sadar, mereka tidak akan mampu meraih mimpi indah tersebut selama masih ada Islam dan kaum muslimin di sana.
Tentu saja Amerika tidak mampu menghadapi ummat Islam sendirian. Sekalipun mereka menghimpun negara-negara Eropa seluruhnya. Mengingat jumlah kaum muslimin yang begitu besar dan tersebar di wilayang yang sangat luas. Cara yang paling efektif untuk menghadapi umat Islam adalah dengan perang proxy.
Baca artikel selanjutnya disini:
Sejarah Proxy War
Proxy War dan Masa Depan Kaum Muslimin
Apa yang diinginkan Barat?
Tidak ada yang diinginkan oleh Barat lewat perang proxy kecuali untuk menghancurkan umat Islam dengan memanfaatkan jasa pihak lain. Menghambat gerakan mereka dan menciptakan konflikyang berkepanjangan di wilayah kaum muslimin.
Dengan perang proksi, Barat mampu menggapai tujuannya tanpa harus bersusah payah. Barat cukup membiayai kebutuhan proxy mereka, mempersenjatai, melatih keterampilan tempur, dan memberikan dukungan pilitik. (Sahlan)
Diambil dari Majalah An Najah Edisi 126 1 Rojab, Sya'ban 1437 H | Mei 2016
sumber : http://www.jurnalmuslim.com
0 Response to "Proxy War, Perang Gaya Baru Hancurkan Islam"
Post a Comment