Ilyas Karim adalah seorang pejuang berpangkat Letnan Kolonel (Letkol) Purnawirawan yang masa mudanya ikut membawa bambu runcing melawan penjajahan di Indonesia.
![]() |
ilyas karim |
Namun, kini tempat tinggalnya menghabiskan masa tuanya yang berada di kawasan Rawajati tersebut digusur dan dibongkar paksa oleh Gubernur dzolim. Ia sangat menyayangkan penggusuran yang dilakukan layaknya zaman penjajahan dahulu.
Dalam kesempatannya, beliau pun sempat menceritakan pengalamannya, di mana rumah sebelumnya juga pernah digusur di Lapangan Banteng dan mengharuskan dirinya bersama istri tinggal dikawasan Rawajati.
"Saya dulu pejuang Siliwangi, tinggal di Lapangan Banteng, digusur Soeharto pindah kesini sudah 35 tahun di sini," ujar Ilyas ditemui di Musala Al-yakin, Rawajati, Jakarta Selatan, Kamis (1/10/2016).
Pria yang mengaku pernah mengibarkan bendera sang saka merah putih di kediaman Soekarno tersebut juga tak menyangka untuk kedua kalinya tempat kediamannya akan digusur.
Padahal, kata Ilyas, semasa hidupnya dulu ia memperjuangkan Indonesia untuk merebut kemerdekaan. Namun, Kamis pagi kemarin, perputaran hidup ternyata berbalik.
"Dulu saya melawan penjajah, sekarang ko rasanya saya seperti yang dijajah bangsa sendiri ya," tuturnya lesu.
Saat ini, pejuang Republik Indonesia tersebut tidak punya pilihan
harus bermalam dan tinggal dimana setelah 300 aparat satpol PP dan alat-alat berat milik Pemprov DKI menghancurkan gubuknya yang sudah ditempati selama 35 tahun.
"Saya bayar PBB, bayar pajak, padahal bukan rumah liar. Belanda jajah kita bertahun-tahun, dan ini bentuk penjajahan gaya baru," tukasnya. (okezone)
sumber : http://www.jurnalmuslim.com
0 Response to "Dulu Usir Penjajah Belanda, Kini Pak Ilyas Diusir 'Penjajah' DKI"
Post a Comment