![]() |
Ustadz Felix Siauw |
Sebab ideologi sekulerisme sendiri lahir karena sakit hatinya masyarakat terhadap agama Kristen yang menopang kekuasaan absolut Monarki, yang sebabkan ketidakadilan yang parah
Karena itulah selepas Rennaisans, dendam masyarakat Barat terhadap agama, membuat mereka membatasi agama hanya pada level privat, tidak boleh masuk ke dalam ranah negara
Maka digantilah slogan "a deo rex, a rege lex" menjadi "vox populi, vox dei", dari "hukum oleh raja, sebab raja dari tuhan" menjadi "suara tuhan, itu suaranya rakyat", rakyat berkuasa penuh
Dari situ muncul slogan, agama urusan pribadi, jangan bawa ke ranah sosial. Negara harus steril dari agama, sebab mereka berpengalaman, adanya agama hanya merusak negara
Berbeda dengan Islam, justru agama adalah dasar dari negara, dan adanya negara adalah pelindung dan pelaksana hukum-hukum agama, itulah yang dilaksanakan Rasulullah saw
Sebab Islam, berbeda dengan agama lain. Islam adalah agama sekaligus ideologi, tidak hanya mengatur ritual tapi juga mengatur kehidupan manusia, baik politik, ekonomi, budaya, pergaulan, dll
Maka ketika seorang Muslim beraktivitas, dia akan menjadikan Islam sebagai standarnya, sebab Islam Allah turunkan sempurna dan paripurna, mengatur semua hal terkait dengan manusia
Termasuk soal kepemimpinan, bila dia seorang Muslim, maka standarnya adalah halal-haram, Allah ridha ataukah tidak, dan senantiasa berasaskan Kitabullah dan Sunnah Rasulullah saw
Bila Allah sudah firmankan haram, maka tidak ada kebaikan di dalamnya, tidak ada manfaat di dalamnya. Sebaliknya, yang Allah halalkan dan perintahkan, pastilah ada kebaikan di dalamnya
Terkait dengan kepemimpinan, ulama sudah memberikan batasan, bahwasanya Allah memerintahkan pemimpin kaum Muslim haruslah Muslim juga, tidak ada perselisihan ulama di dalamnya
Dan tidak cukup hanya itu, tapi pemimpin Muslim ini haruslah menerapkan sistem Islam, memerintah dengan hukum Allah dan Rasul-Nya, yang pasti akan memberikan hasil yang terbaik
Sebab kita saksikan, selama pemimpinnya hanya Muslim dan tidak menerap sistem Allah, pastilah akan menimbulkan kerusakan, penuh dengan kelemahan, dan banyak hasilkan keburukan
Karena itu tidak hanya wajib seorang Muslim, tapi juga Muslim yang menerapkan Islam dalam pemerintahannya, menjadikan Al-Qur'an dan As-Sunnah dalam rujukan dalam memerintah
Ini beda antara sekulerisme dan Islam. Dalam sekulerisme mereka berucap "jangan bawa-bawa agama", tapi Muslim bangga mengatakan "agama Islam mengatur semua, juga negara"
Sebab bagi seorang Muslim, dalam semua hal ya harus bagi mereka untuk "bawa-bawa agama". Sebab agama Islam punya aturan terhadap semuanya, ada hisab dalam setiap halnya
Logikanya, apa yang Allah dan Rasul-Nya perintahkan, pastilah yang terbaik bagi manusia, dan apa yang Allah dan Rasul-Nya larang pastilah buruk bagi manusia, sesederhana itu
Dan berkaitan dengan pemimpin, Allah dan Rasul-Nya melarang pemimpin kafir, dan memerintahkan kita untuk dipimpin oleh seorang Muslim dan juga menerapkan Islam
Nah, bagi seorang Muslim, jawabannya sederhana, ketika Allah dan Rasul-Nya sudah menetapkan sesuatu bagi mereka, jawaban mereka mantap "sami'na wa atha'na", kami dengar, dan kami taat
Akhukum Felix Siauw
sumber : http://www.jurnalmuslim.com
0 Response to "Islam Menolak Sekularisme | Oleh Ust. Felix Siauw"
Post a Comment