PT Pindad (Persero) menerima Kunjungan dari Royal Thai Army Cavalry Center untuk melihat dan mencoba performa senjata buatan Pindad pada Rabu, 7 September 2016. Rombongan dipimpin oleh MG Veerayut Vurtsiip, Commanding General of Thai Cavalry Centre (Danpussenkav Thailand), diterima oleh Kadiv Pemasaran Ridi Djajakusuma. Dirlitbang Pussenkav Kodiklat TNI AD, Eko Wahyu turut hadir.
Tujuan kunjungan ke Pindad adalah untuk melihat bagaimana produksi industri pertahanan buatan Indonesia, terutama senjata buatannya. Veerayut tertarik dengan senjata buatan Pindad yang sering menjuarai berbagai kompetisi menembak internasional seperti Australian Army Skills at Arms Meeting (AASAM), ASEAN Armies Rifle Meet (AARM), dan Brunei International Skill Arms Meet (BISAM).
Veerayut mengapresiasi kemampuan Pindad yang bisa membuat produk-produk industri pertahanan baik senjata, munisi, maupun Kendaraan Khusus. “Pindad Luar biasa bisa membuat produk secara mandiri di dalam negeri yang sudah bagus, khususnya di kawasan Asia Tenggara,” tutur Veerayut.
Beberapa negara pernah membeli produk Pindad dan merasakan keunggulan produknya. Salah satunya adalah Laos yang dengan menggunakan senjata G2 Combat mampu menduduki peringkat ke-3 dalam kejuaraan menembak se-Asia Tenggara (AARM).
Royal Thai army kemudian mengunjungi fasilitas produksi Divisi Kendaraan Khusus dan Divisi Senjata. Rombongan mencoba berbagai senjata seperti SS2 V4 yang sering memenangkan berbagai perlombaan menembak tingkat internasional. SS2 Subsonic, senjata yang didesain khusus dengan peredam (silencer) dan munisi subsonic untuk operasi khusus dan pergerakan senyap. Serta mencoba secara langsung SPR 2 dan SPR 3, Senapan Penembak Runduk kaliber 12,7 mm dan kaliber 7,62 mm. (Ryan)
Tujuan kunjungan ke Pindad adalah untuk melihat bagaimana produksi industri pertahanan buatan Indonesia, terutama senjata buatannya. Veerayut tertarik dengan senjata buatan Pindad yang sering menjuarai berbagai kompetisi menembak internasional seperti Australian Army Skills at Arms Meeting (AASAM), ASEAN Armies Rifle Meet (AARM), dan Brunei International Skill Arms Meet (BISAM).
Veerayut mengapresiasi kemampuan Pindad yang bisa membuat produk-produk industri pertahanan baik senjata, munisi, maupun Kendaraan Khusus. “Pindad Luar biasa bisa membuat produk secara mandiri di dalam negeri yang sudah bagus, khususnya di kawasan Asia Tenggara,” tutur Veerayut.
Beberapa negara pernah membeli produk Pindad dan merasakan keunggulan produknya. Salah satunya adalah Laos yang dengan menggunakan senjata G2 Combat mampu menduduki peringkat ke-3 dalam kejuaraan menembak se-Asia Tenggara (AARM).
Royal Thai army kemudian mengunjungi fasilitas produksi Divisi Kendaraan Khusus dan Divisi Senjata. Rombongan mencoba berbagai senjata seperti SS2 V4 yang sering memenangkan berbagai perlombaan menembak tingkat internasional. SS2 Subsonic, senjata yang didesain khusus dengan peredam (silencer) dan munisi subsonic untuk operasi khusus dan pergerakan senyap. Serta mencoba secara langsung SPR 2 dan SPR 3, Senapan Penembak Runduk kaliber 12,7 mm dan kaliber 7,62 mm. (Ryan)
★ Pindad
sumber : https://garudamiliter.blogspot.com/
0 Response to "Royal Thai Army Tertarik Dengan Senjata Buatan Pindad"
Post a Comment