Sahabat pembaca Info Honorer, sudah tahukah anda bahwa Para guru honorer di Kabupaten Pringsewu meminta pemerintah memperhatikan nasib mereka. Meskipun memiliki peran menggantikan guru PNS yang telah pensiun, nasib guru honorer di Kabupaten Pringsewu belum juga jelas. Dimana tingkat kesejahteraan jauh d ibawah guru PNS.
Ketua Forum Honorer K2 Pringsewu Suaidi mengatakan, gaji guru honorer itu bervariasi. Menurut dia, yang jelas berada di bawah Upah Minimum Regional (UMR).
Oleh karena itu, dia berharap rekrutmen CPNS bukan untuk pendaftar baru. Tetapi mengutamakan para honorer. Dia mengatakan, mereka yang terhimpun dalam Forum Honorer K2 Pringsewu sebanyak 176 orang.
Ia memastikan, pertimbangan untuk diangkat menjadi PNS karena sudah lama mengabdi. Ada juga, yang sudah mengabdi di atas 15 tahun.
Sementara itu, Ketua Persatuan Guru Selurh Indonesia (PGSI) Pringsewu Totok menginginkan dalam rekruitmen CPNS pemerintah juga memperhatikan guru honor di sekolah swasta.
Menurut dia, guru honor swasta yang tergabung pada organisasi ini ada sekitar 1.300 orang.
Dari sekian itu, lanjut dia, itu kurang lebih 50 persen telah bersertifikasi. Artinya, kata dia, guru yang telah bersertifikat ini merupakan guru profesional.
"Sehingga ketika ingin diadu segi kualitas sudah layak. Kami menyarankan guru honor swasta yang bersertifikasi ini lah yang diangkat untuk PNS. Kenapa mengangkat honor di negeri yang baru lima tahun kerja," ujarnya.
Kabupaten Pringsewu masih banyak kekurangan guru Pegawai Negeri Sipil (PNS), terutama untuk guru sekolah dasar (SD). Selain itu, persebaran tenaga guru di Bumi Jejama Secancanan belum merata. Beberapa kecamatan masih minim guru, seperti Pagelaran Utara, Adiluwih, dan Pardasuka.
Kepala Bidang Tenaga Pendidik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pringsewu Ateng Sutendi mengatakan, kekurangan jumlah pendidik karena banyak guru yang pensiun. Berdasarkan data yang dimiliki Disdik, untuk mencapai jumlah ideal masih dibutuhkan 314 guru lagi.
Ketua Forum Honorer K2 Pringsewu Suaidi mengatakan, gaji guru honorer itu bervariasi. Menurut dia, yang jelas berada di bawah Upah Minimum Regional (UMR).
Oleh karena itu, dia berharap rekrutmen CPNS bukan untuk pendaftar baru. Tetapi mengutamakan para honorer. Dia mengatakan, mereka yang terhimpun dalam Forum Honorer K2 Pringsewu sebanyak 176 orang.
Ia memastikan, pertimbangan untuk diangkat menjadi PNS karena sudah lama mengabdi. Ada juga, yang sudah mengabdi di atas 15 tahun.
Sementara itu, Ketua Persatuan Guru Selurh Indonesia (PGSI) Pringsewu Totok menginginkan dalam rekruitmen CPNS pemerintah juga memperhatikan guru honor di sekolah swasta.
Menurut dia, guru honor swasta yang tergabung pada organisasi ini ada sekitar 1.300 orang.
Dari sekian itu, lanjut dia, itu kurang lebih 50 persen telah bersertifikasi. Artinya, kata dia, guru yang telah bersertifikat ini merupakan guru profesional.
"Sehingga ketika ingin diadu segi kualitas sudah layak. Kami menyarankan guru honor swasta yang bersertifikasi ini lah yang diangkat untuk PNS. Kenapa mengangkat honor di negeri yang baru lima tahun kerja," ujarnya.
Kabupaten Pringsewu masih banyak kekurangan guru Pegawai Negeri Sipil (PNS), terutama untuk guru sekolah dasar (SD). Selain itu, persebaran tenaga guru di Bumi Jejama Secancanan belum merata. Beberapa kecamatan masih minim guru, seperti Pagelaran Utara, Adiluwih, dan Pardasuka.
Kepala Bidang Tenaga Pendidik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pringsewu Ateng Sutendi mengatakan, kekurangan jumlah pendidik karena banyak guru yang pensiun. Berdasarkan data yang dimiliki Disdik, untuk mencapai jumlah ideal masih dibutuhkan 314 guru lagi.
Berita ini bersumber dari Tribun Lampung.
0 Response to "Guru Honor Pringsewu Minta Diangkat PNS"
Post a Comment