Misil balistik antarbenua Yars RS-24 yang bisa mengangkut beberapa hulu ledak nuklir dan bisa menghantam sasaran sejauh 16.000 kilometer. [AFP] ○
Sebanyak 96 persen misil balistik antarbenua milik Rusia siap digunakan setiap saat jika dibutuhkan.
Hal tersebut disampaikan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu di hadapan para anggota parlemen di Moskwa, Rabu(22/2/2017).
"Misil-misil balistik antarbenua terus dipelihara untuk memastikan kemampuan untuk menangkal serangan nuklir," ujar Shoigu kepada para anggota Duma, parlemen Rusia.
"Sebanyak 96 persen misil balistik antarbenua sudah siap digunakan setiap saat," tambah Shoigu.
Pasukan misil strategis, tulang punggung pertahanan Rusia, kini tengah dipersenjatai kembali secara besar-besaran dan dimodernisasi.
AD Rusia kini sudah menerim 41 rudal balistik yang telah ditingkatkan kemampuannya, satu kapal selam nuklir kelas Borei generasi keempat serta empat pesawat pengebom strategis Tu-160 dan Tu-95MS.
"60 persen persenjataan nuklir Rusia sudah modern, demikian pula 62 persen persenjataan di Pasukan Rudal Strategis," tambah Shoigu.
Hingga akhir 2017, semua pasukan darat Rusia akan dipersenjataisistem misil balistik mobil jarak menengah Iskander-M.
Sistem baru ini akan menggantikan sistem misil balistik jarak menengah Tochka-U yang sudah menua.
"Sebagai tambahan, semua sistem radar peringatan dini yang baru akan dioperasikan tahun ini, sehingga seluruh negeri terlindungi ari serangan berbagai jenis rudal, termasuk rudal balistik," lanjut Shoigu.
Modernisasi militer Rusia ini dilakukan di saat yang sama AS terus memperbarui sistem pertahanan rudal diwilayah timur dan selatan Eropa.
Pada Mei 2016, AS memasang sistem pertahanan anti-rudal di Romania. Sistem pertahanan yang sama juga akan dipasang di Polandia pada 2018.
Sebanyak 96 persen misil balistik antarbenua milik Rusia siap digunakan setiap saat jika dibutuhkan.
Hal tersebut disampaikan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu di hadapan para anggota parlemen di Moskwa, Rabu(22/2/2017).
"Misil-misil balistik antarbenua terus dipelihara untuk memastikan kemampuan untuk menangkal serangan nuklir," ujar Shoigu kepada para anggota Duma, parlemen Rusia.
"Sebanyak 96 persen misil balistik antarbenua sudah siap digunakan setiap saat," tambah Shoigu.
Pasukan misil strategis, tulang punggung pertahanan Rusia, kini tengah dipersenjatai kembali secara besar-besaran dan dimodernisasi.
AD Rusia kini sudah menerim 41 rudal balistik yang telah ditingkatkan kemampuannya, satu kapal selam nuklir kelas Borei generasi keempat serta empat pesawat pengebom strategis Tu-160 dan Tu-95MS.
"60 persen persenjataan nuklir Rusia sudah modern, demikian pula 62 persen persenjataan di Pasukan Rudal Strategis," tambah Shoigu.
Hingga akhir 2017, semua pasukan darat Rusia akan dipersenjataisistem misil balistik mobil jarak menengah Iskander-M.
Sistem baru ini akan menggantikan sistem misil balistik jarak menengah Tochka-U yang sudah menua.
"Sebagai tambahan, semua sistem radar peringatan dini yang baru akan dioperasikan tahun ini, sehingga seluruh negeri terlindungi ari serangan berbagai jenis rudal, termasuk rudal balistik," lanjut Shoigu.
Modernisasi militer Rusia ini dilakukan di saat yang sama AS terus memperbarui sistem pertahanan rudal diwilayah timur dan selatan Eropa.
Pada Mei 2016, AS memasang sistem pertahanan anti-rudal di Romania. Sistem pertahanan yang sama juga akan dipasang di Polandia pada 2018.
★ Kompas
sumber : https://garudamiliter.blogspot.com/
0 Response to "[Dunia] 96 Persen Rudal Balistik Antarbenua Milik Rusia Siap Digunakan"
Post a Comment