Sonny Prabowo saat tampil di Estonia. [Istimewa]
Setelah menjalani sesi neraka dengan kondisi ekstrem berhias hujan dan angin salju di bawah suhu minus 10 derajat celcius, petembak revolver andalan Indonesia, Sonny Prabowo sukses menempati urutan keempat dalam Kejuaraan Menembak Eropa bertajuk 'Battlefield Snow 2017', di Tallinn, Estonia.
Pertandingan Handgun IPSC level 3 yang diikuti 124 petembak terbaik Eropa termasuk petembak urutan kedua Eropa, Kalle Halvarsson. Sonny dan petembak junior Indonesia lainnya, Ali Sumono yang didukung penuh oleh PINDAD menyelesaikan 12 stage pertandingan dalam waktu lima jam lebih dengan kondisi yang sangat ekstrem
Soal suksesnya menduduki urutan empat, Sonny mengatakan kalau sukses itu merupakan keberhasilan semua pihak terutama PINDAD yang mendukung penuh keberangkatan tim Indonesia ke kejuaraan tembak ini, yang sekaligus sebagai persiapan menuju World Shoot 2017 pada Agustus mendatang di Paris.
“Alhamdulillah, dengan persiapan yang belum maksimal 100% dengan mengingat kondisi di tanah air berbeda dengan kondisi di Estonia, saya bisa mengatasi suhu ekstrem tersebut walaupun tak sedikit memerlukan perjuangan baik mental dan tenaga, supaya bisa menyelesaikan stage per stage dengan maksimal. Stage demi stage tak begitu sulit, terdiri dari short course, medium course dan long course, tapi memang mental kuat yang sangat dibutuhkan,” kata Sonny setibanya di tanah air pada Selasa (28/2/2017).
“Kami harus memikirkan strategi agar dapat berkompetisi dengan para petembak dari kawasan Eropa yang memang berperawakan tinggi besar dan menghadapi cuaca yang berbeda dengan di tanah air,” tambahnya.
Sonny juga menyatakan berterima kasih kepada pelatih revolver senior asal Swedia, Olle Lindskog, yang mana lewat bimbingannya hingga bisa mencapai hasil seperti ini meski dengan persiapan yang minim.
“Berkat doa dan dukungan dari kesatuan Resimen I Gegana Brimob Polri di mana saya bertugas, PB Perbakin, Community 300 SC, pihak PINDAD sebagai sponsor, juga keluarga dan semua teman–teman yang selama ini telah meberikan waktu dan saran untuk berdiskusi demi kelancaran pertandingan ini. Terima kasih untuk itu semua," ucapnya.
Hampir seluruh peserta, terutama teman – teman dari TPSC (Tallinn Practical Shhoting Club) selaku Event Organizer sangat memberikan apresiasi yang mendalam kepada Sonny dan tim ofisial yang sudah terbang ke Estonia dan mengikuti kompetisi Battlefield 2017.
Meskipun dilaksanakan dalam kondisi cuaca yang ekstrem namun pertandingan ini diwarnai suasana penuh persahabatan. Seluruh peserta mengapresiasi keberhasilan penyelenggara terutama Dmitri Udras dan Pavel selaku match director dan range master dari TPSC Estonia.
Mereka juga menggelar pertandingan bergensi Balltic Storm (40 Stage dan 700 peluru) sejajar dengan Extreme Euro Open dan Euro championship yang juga akan diikuti tim petembak revolver Indonesia sebagai persiapan akhiir sebelum turun dalam kejuaraan World Shoot di Paris bulan Agustus tahun ini. (Ram)
Setelah menjalani sesi neraka dengan kondisi ekstrem berhias hujan dan angin salju di bawah suhu minus 10 derajat celcius, petembak revolver andalan Indonesia, Sonny Prabowo sukses menempati urutan keempat dalam Kejuaraan Menembak Eropa bertajuk 'Battlefield Snow 2017', di Tallinn, Estonia.
Pertandingan Handgun IPSC level 3 yang diikuti 124 petembak terbaik Eropa termasuk petembak urutan kedua Eropa, Kalle Halvarsson. Sonny dan petembak junior Indonesia lainnya, Ali Sumono yang didukung penuh oleh PINDAD menyelesaikan 12 stage pertandingan dalam waktu lima jam lebih dengan kondisi yang sangat ekstrem
Soal suksesnya menduduki urutan empat, Sonny mengatakan kalau sukses itu merupakan keberhasilan semua pihak terutama PINDAD yang mendukung penuh keberangkatan tim Indonesia ke kejuaraan tembak ini, yang sekaligus sebagai persiapan menuju World Shoot 2017 pada Agustus mendatang di Paris.
“Alhamdulillah, dengan persiapan yang belum maksimal 100% dengan mengingat kondisi di tanah air berbeda dengan kondisi di Estonia, saya bisa mengatasi suhu ekstrem tersebut walaupun tak sedikit memerlukan perjuangan baik mental dan tenaga, supaya bisa menyelesaikan stage per stage dengan maksimal. Stage demi stage tak begitu sulit, terdiri dari short course, medium course dan long course, tapi memang mental kuat yang sangat dibutuhkan,” kata Sonny setibanya di tanah air pada Selasa (28/2/2017).
“Kami harus memikirkan strategi agar dapat berkompetisi dengan para petembak dari kawasan Eropa yang memang berperawakan tinggi besar dan menghadapi cuaca yang berbeda dengan di tanah air,” tambahnya.
Sonny juga menyatakan berterima kasih kepada pelatih revolver senior asal Swedia, Olle Lindskog, yang mana lewat bimbingannya hingga bisa mencapai hasil seperti ini meski dengan persiapan yang minim.
“Berkat doa dan dukungan dari kesatuan Resimen I Gegana Brimob Polri di mana saya bertugas, PB Perbakin, Community 300 SC, pihak PINDAD sebagai sponsor, juga keluarga dan semua teman–teman yang selama ini telah meberikan waktu dan saran untuk berdiskusi demi kelancaran pertandingan ini. Terima kasih untuk itu semua," ucapnya.
Hampir seluruh peserta, terutama teman – teman dari TPSC (Tallinn Practical Shhoting Club) selaku Event Organizer sangat memberikan apresiasi yang mendalam kepada Sonny dan tim ofisial yang sudah terbang ke Estonia dan mengikuti kompetisi Battlefield 2017.
Meskipun dilaksanakan dalam kondisi cuaca yang ekstrem namun pertandingan ini diwarnai suasana penuh persahabatan. Seluruh peserta mengapresiasi keberhasilan penyelenggara terutama Dmitri Udras dan Pavel selaku match director dan range master dari TPSC Estonia.
Mereka juga menggelar pertandingan bergensi Balltic Storm (40 Stage dan 700 peluru) sejajar dengan Extreme Euro Open dan Euro championship yang juga akan diikuti tim petembak revolver Indonesia sebagai persiapan akhiir sebelum turun dalam kejuaraan World Shoot di Paris bulan Agustus tahun ini. (Ram)
sumber : https://garudamiliter.blogspot.com/
0 Response to "Kalahkan Cuaca Dingin, Penembak Indonesia Hampir Juara di Kompetisi Tembak Eropa"
Post a Comment