Elang Ausindo 2017 [Defense media] ☆
TNI AU terus mengasah taji-taji dan menjalin persahabatan dengan Angkatan Udara regional. TNI AU telah mengirimkan F-16C Fighting Falcon Block 52ID dari Skadron Udara 3 yang bermarkas di Iswahyudi Madiun ke Australia untuk mengikuti latihan Elang Ausindo (Australia-Indonesia) 2017 yang diselenggarakan pada 16-27 Oktober 2017. F-16 tersebut didukung oleh C-130H Hercules yang mengangkut suku cadang dan awak pemeliharaan.
AU Australia (RAAF - Royal Australian Air Force) sendiri dalam latihan kali ini menurunkan No. 75 Squadron (Sqn) yang dilengkapi dengan F/A-18A Hornet. Latihan kedua negara diselenggarakan di pangkalan RAAF Darwin. Karena tempat pelaksanaannya yang berbeda dengan markas skadron, maka untuk sementara F/A-18A tersebut digeser dari pangkalan RAAF Tindal yang merupakan home base dari No. 72 Sqn.
Latihan Elang Ausindo yang sudah diselenggarakan secara rutin bertujuan untuk meningkatkan kerjasama antar kedua negara sekaligus meningkatkan kemampuan pertempuran udara atau ACM (Air Combat Maneuvering) yang dilakukan di atas lautan maupun di atas daratan di wilayah Northern Territory. Kontingen TNI AU sendiri terhitung sangat banyak, mencapai 7 pesawat tempur F-16.
Sebagai lawan, RAAF menurunkan 8 F/A-18A Hornet, menang sedikit dari segi jumlah tetapi wajar, karena TNI AU sebagai pihak yang berkunjung. Komandan No.75 Sqn Cdr. Michael Grant dalam sambutannya menyatakan bahwa latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama bilateral antara Indonesia dan Australia, baik dalam level organisasi maupun secara individu, sehingga jika kelak harus ada operasi yang dilakukan Bersama maka fundamentalnya telah siap.
Yang kedua tentu saja ada pada level taktis, dimana kedua Angkatan Udara akan berlatih bersama, mengkoordinasikan misi dan berbagi taktis untuk membuat kemampuan kedua angkatan udara meningkat. Skenario latihan akan dimulai dengan manuver tempur dasar, dimana satu F-16 akan berlaga melawan satu F/A-18, lalu kemudian akan ditingkatkan jadi satu F/A-18 melawan dua F-16, atau sebaliknya untuk menantang kemampuan pilot individu dalam Elang Ausindo 2017.
Tiap hari akan dilakukan dua sorti, satu pada pagi hari, dan satu lagi selepas siang hari. Sorti pertama lepas landas pukul 10-10.30 waktu setempat dan dogfight akan berlangsung selama 60-90 menit untuk menu latihan 3 skenario yaitu 1 lawan 1, 1 lawan 2, atau 2 lawan satu untuk kemudian kembali ke Darwin untuk perawatan, untuk kemudian lepas landas lagi pada pukul 2-2.30 waktu setempat.
Latihan akan dipuncaki dengan skenario 1 flight yang terdiri dari 4 pesawat tempur akan berhadapan dengan musuh yang tidak jelas jumlahnya, lawan yang sudah disimulasikan jatuh dapat dihidupkan lagi. 2 F-16 bisa berpasangan dengan 2 F/A-18 dan berhadapan dengan lawan, atau sebaliknya sehingga situasinya lebih realistis.
Cdr. Grant selaku Danskad merasa kagum dengan sikap profesional para elang-elang muda TNI AU, dan latihan berlangsung dengan sangat lancar dan melebihi segala ekspektasi, termasuk penguasaan ilmu terbang dan juga kemampuan eksekusi taktis pilot-pilot TNI AU. (Aryo Nugroho)
TNI AU terus mengasah taji-taji dan menjalin persahabatan dengan Angkatan Udara regional. TNI AU telah mengirimkan F-16C Fighting Falcon Block 52ID dari Skadron Udara 3 yang bermarkas di Iswahyudi Madiun ke Australia untuk mengikuti latihan Elang Ausindo (Australia-Indonesia) 2017 yang diselenggarakan pada 16-27 Oktober 2017. F-16 tersebut didukung oleh C-130H Hercules yang mengangkut suku cadang dan awak pemeliharaan.
AU Australia (RAAF - Royal Australian Air Force) sendiri dalam latihan kali ini menurunkan No. 75 Squadron (Sqn) yang dilengkapi dengan F/A-18A Hornet. Latihan kedua negara diselenggarakan di pangkalan RAAF Darwin. Karena tempat pelaksanaannya yang berbeda dengan markas skadron, maka untuk sementara F/A-18A tersebut digeser dari pangkalan RAAF Tindal yang merupakan home base dari No. 72 Sqn.
Latihan Elang Ausindo yang sudah diselenggarakan secara rutin bertujuan untuk meningkatkan kerjasama antar kedua negara sekaligus meningkatkan kemampuan pertempuran udara atau ACM (Air Combat Maneuvering) yang dilakukan di atas lautan maupun di atas daratan di wilayah Northern Territory. Kontingen TNI AU sendiri terhitung sangat banyak, mencapai 7 pesawat tempur F-16.
Sebagai lawan, RAAF menurunkan 8 F/A-18A Hornet, menang sedikit dari segi jumlah tetapi wajar, karena TNI AU sebagai pihak yang berkunjung. Komandan No.75 Sqn Cdr. Michael Grant dalam sambutannya menyatakan bahwa latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama bilateral antara Indonesia dan Australia, baik dalam level organisasi maupun secara individu, sehingga jika kelak harus ada operasi yang dilakukan Bersama maka fundamentalnya telah siap.
Yang kedua tentu saja ada pada level taktis, dimana kedua Angkatan Udara akan berlatih bersama, mengkoordinasikan misi dan berbagi taktis untuk membuat kemampuan kedua angkatan udara meningkat. Skenario latihan akan dimulai dengan manuver tempur dasar, dimana satu F-16 akan berlaga melawan satu F/A-18, lalu kemudian akan ditingkatkan jadi satu F/A-18 melawan dua F-16, atau sebaliknya untuk menantang kemampuan pilot individu dalam Elang Ausindo 2017.
Tiap hari akan dilakukan dua sorti, satu pada pagi hari, dan satu lagi selepas siang hari. Sorti pertama lepas landas pukul 10-10.30 waktu setempat dan dogfight akan berlangsung selama 60-90 menit untuk menu latihan 3 skenario yaitu 1 lawan 1, 1 lawan 2, atau 2 lawan satu untuk kemudian kembali ke Darwin untuk perawatan, untuk kemudian lepas landas lagi pada pukul 2-2.30 waktu setempat.
Latihan akan dipuncaki dengan skenario 1 flight yang terdiri dari 4 pesawat tempur akan berhadapan dengan musuh yang tidak jelas jumlahnya, lawan yang sudah disimulasikan jatuh dapat dihidupkan lagi. 2 F-16 bisa berpasangan dengan 2 F/A-18 dan berhadapan dengan lawan, atau sebaliknya sehingga situasinya lebih realistis.
Cdr. Grant selaku Danskad merasa kagum dengan sikap profesional para elang-elang muda TNI AU, dan latihan berlangsung dengan sangat lancar dan melebihi segala ekspektasi, termasuk penguasaan ilmu terbang dan juga kemampuan eksekusi taktis pilot-pilot TNI AU. (Aryo Nugroho)
★ TSM
sumber : https://garudamiliter.blogspot.com/
0 Response to "Serunya Laga F-16 Fighting Falcon TNI AU Kontra F/A-18 Hornet RAAF Australia"
Post a Comment