Fasilitas, Harga Tiket Masuk, dan Nomor Kontak Museum Gedung Sate
Berdiri megah di Jln. Diponegoro, Kota Bandung, Gedung Sate menjadi landmark yang jadi tujuan para wisatawan. Tak lengkap rasanya saat berkunjung ke Kota Kembang bila tidak berfoto ria di depan gedung tempat dinas Gubernur Jawa Barat tersebut. Gedung bersejarah di seberang Lapangan Gasibu ini disebut "Gedung Sate" karena ciri khasnya berupa ornamen tusuk sate pada menara sentralnya.
Sejarah pembangunan Gedung Sate
Pada masa Hindia Belanda, gedung ini disebut Gouvernements Bedrijven (GB). Peletakan batu pertama pembangunan gedung ini dilakukan oleh Johanna Catherina Coops, puteri sulung Wali kota Bandung, B. Coops dan Petronella Roelofsen, mewakili Gubernur Jenderal di Batavia, J.P. Graaf van Limburg Stirum pada tanggal 27 Juli 1920.
Dari sini pun, wisatawan bisa menjajal tempat wisata lain yang lokasinya berdekatan. Beberapa ratus meter ke arah timur ada Museum Geologi. Lalu tak jauh di sebelah kiri Gedung Sate ada Taman Lansia dengan sentra kuliner di Jln. Cilaku. Dari sini pula, wisatawan bisa ke arah utara menuju Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat atau dikenal dengan Monju yang berdekatan dengan Kampus Universitas Padjadjaran juga jejeran tempat kuliner di Jln. Dipatiukur.
Pembangunannya sendiri melibatkan 2000 pekerja, 150 orang di antaranya pemahat, atau ahli bongpay pengukir batu nisan dan pengukir kayu berkebangsaan Cina yang berasal dari Konghu atau Kanton. Selain itu, pembangunannya dibantu tukang batu, kuli aduk dan peladen yang berasal dari penduduk Kampung Sekeloa, Kampung Coblong Dago, Kampung Gandok dan Kampung Cibarengkol.
Sementara arsitektur Gedung Sate merupakan hasil karya arsitek Ir. J.Gerber dan kelompoknya yang tidak terlepas dari masukan maestro arsitek Belanda Dr.Hendrik Petrus Berlage, yang bernuansakan wajah arsitektur tradisional Nusantara. Dan tahukah Anda? Dinding Gedung Sate terbuat dari kepingan batu ukuran besar (1 × 1 × 2 m) yang diambil dari kawasan perbukitan batu di Bandung timur sekitar Arcamanik dan Gunung Manglayang.
Lokasi dan Fasilitas Museum Gedung Sate
Nah, bila Anda tambah penasaran dengan sejarah pembangunan gedung ini, kini bisa mengunjungi Museum Gedung yang bisa diakses oleh masyarakat dan telah dibuka pada 8 Desember 2017. Museum Gedung Sate terletak di lantai dasar Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung. Pembangunan fisik Gedung Sate sendiri memerlukan waktu pengerjaan sekira 3,5 bulan.
Museum dengan luas 500 meter persegi tersebut menyatukan konsep modern. Sejumlah alat peraga menggunakan teknologi terbaru. seperti ruangan audio visual, augmented reality, virtual reality, dan architarium. Museum ini dirancang dari dua tahun lalu.
Di dalamnya diisi dengan aneka informasi seputar sejarah Gedung Sate yang informasinya sendiri sampai dicari ke Leiden Univesity, Belanda. Museum ini sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat yang ingin mengetahui sejarah Gedung Sate. Di dalamnya ada sejarah awal mula gedung ini dibangun. Museum Gedung Sate menjadi museum tercanggih di Indonesia yang memuat informasi dalam bentuk tulisan, gambar, dan film dalam bentuk digital.
Museum Gedung Sate dibangun dengan kombinasi konsep modern dan tradisional. Meski dipermudah dengan teknologi canggih, esensi sejarah Gedung Sate tetap tersampaikan melalui dekorasi yang ada. Tim sampai butuh waktu satu tahun lebih untuk riset konten untuk museum. Museum ini terbagi menjadi tiga area, yakni: area pembuka, area utama, dan wahana bermain.
Di museum baru ini, pengunjung dapat mencoba kacamata virtual reality yang membuat pengunjung seolah-olah menaiki balon udara mengelilingi area sekitar Gedung Sate. Ada juga ruangan yang membuat pengunjung seolah-olah terlibat pada pengerjaan Gedung Sate, dengan teknologi augmented reality. Ada juga beberapa display yang mengupas desain pilar, kusen, tangga, hingga ke sudut-sudut eksterior dan interior Gedung Sate. Bahkan ada tembok yang sengaja dikelupas untuk mengetahui struktur dan dan material penyusunnya.
Jam buka, harga tiket, dan nomor kontak Museum Gedung Sate
Museum Gedung Sate buka dari Selasa s.d. Minggu dengan waktu operasionalnya mulai pukul 09.30 - 16.00 WIB, libur Senin dan hari libur nasional. Waktu istirahat pukul 12.00 - 13.00 WIB. Selanjutnya, mulai Januari 2018 pengunjung akan dikenakan tarif Rp5000/orang. Untuk rombongan sebaiknya reservasi dulu melalui call center Museum Gedung Sate (022) 4267753.
Sumber : WisataJabar.com
0 Response to "Fasilitas, Harga Tiket Masuk, dan Nomor Kontak Museum Gedung Sate"
Post a Comment