Geopark Ciletuh Diakui UNESCO, Pemprov Optimalkan Infrastruktur Penunjang Wisata
Sidang Executive Board pada tanggal 4-17 April 2018 akan jadi momen penting terkait status Geopark Ciletuh Palabuhanratu sebagai Taman Bumi Dunia (Global Geopark). Pada 3 Januari 2018, Bio Farma telah menerima apresiasi dalam bentuk surat resmi dari Global Geopark Network (GGN) yang ditandatangani oleh Guy Martini selaku Sekjen GGN yang berkantor pusat di Paris.
Bentuk kerjasama antara Bio Farma dengan Geopark Ciletuh Pelabuhan Ratu dapat dijadikan sebagai percontohan, bagaimana sektor swasta terlibat aktif dalam menciptakan dan mengembangkan Geopark yang sehat di Indonesia. Pengembangan Geopark Ciletuh Palabuhanratu sendiri selama ini melibatkan pihak Pemprov Jawa Barat, Pemkab Sukabumi, Bio Farma, Universitas Padjadjaran, Masyarakat dan Komunitas Lokal di kawasan Geopark.
Menuju destinasi wisata kelas dunia
Untuk mendukung Geopark Ciletuh sebagai destinasi wisata kelas dunia, akan dilakukan pengembangan lingkungan di kawasan taman bumi tersebut, seperti pengembangan Geo Wisata, pengembangan desa binaan, dan pengembangan home stay.
Pengembangan lainnya juga mencakup aspek keanekaragaman budaya oleh Bio Farma melalui Batik Ramah Lingkungan, Batik Pakidulan, promosi dan sosialisasi Geopark Ciletuh Palabuhanratu, pendampingan proses pengajuan dan evaluasi Global Geopark Network, serta pengembangan masyarakat yang bersinergi dengan komunitas lokal.
14 rekomendasi geopark oleh UNESCO
Sebanyak 14 rekomendasi geopark dikeluarkan UNESCO. Geopark selain berfungsi sebagai edukasi dan konservasi, keterlibatan ekonomi pun harus terasa oleh masyarakat. Selain itu, harus ada keberpihakan infrastruktur untuk geopark. Untuk infrastruktur pendukung, salah satunya akan dibangun bandara karena belum ada akses jalan tol ke sana. Walaupun ada pembangunan jalan tol pada 2019 nanti hanya untuk menuju Kota Sukabumi, sementara ke Kabupaten Sukabumi perlu ada bandara.
Dengan adanya bandara di wilayah geopark akan mempersingkat waktu perjalanan, terlebih ada BIJB yang nanti waktu tempuhnya cukup memakan waktu satu jam saja. Namun, terkait lokasi bandara ini ada dua pilihan antara di Cikembar atau Citarate. Selain bangun bandara, daerah sekitar pun nantinya akan dikembangkan jadi ada daerah pengembangan baru. Sudah ada beberapa calon investor yang tertarik untuk membangun bandara di Cikembar atau Citarate.
Sumber : WisataJabar.com
0 Response to "Geopark Ciletuh Diakui UNESCO, Pemprov Optimalkan Infrastruktur Penunjang Wisata"
Post a Comment