Dalam MNEK 2018 Sebanyak 35 kapal perang mengikuti latihan bersama fase laut di perairan Laut Bali. Sebelum melakukan latihan, seluruh kapal perang membentuk berbagai formasi untuk latihan foto yang diambil dari pesawat Cassa dan CN-235 milik TNI AL dan pesawat P-08 Orion Amerika Serikat dan Pakistan.
Simulasi penanganan bencana dan masalah kemanusiaan yang melibatkan kapal perang peserta Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2018. Latihan non-perang di hari ke-empat MNEK 2018 ini berupa Maritime Interdiction Operation (MIO) atau Operasi Interdiksi Maritim.
Koordinator Bidang Latihan Fase Laut MNEK 2018, Kolonel Laut (P) Dato Rusman menjabarkan, latihan tersebut disimulasikan bahwa terjadi bencana alam di Lombok. Merespons itu, negara lain ingin memberi bantuan.
“Bantuan asing ini kita kumpulkan dalam satu organisasi. Kita ke laut karena dampak bencana itu ternyata ada pengungsi yang keluar jadi kita amankan dengan HADR,” ujarnya.
Latihan itu dikombinasikan dengan operasi interdiksi. Disimulasikan, kelompok kerja interdiksi menghalau penyelundup dan bajak laut yang secara ilegal memanfaatkan situasi bencana untuk berbuat kriminal.
“Pada saat itulah kami laksanakan quick response operasi interdiksi,” kata Dato yang juga Komandan Satuan Kapal Eskorta Komando Armada RI Kawasan Timur ini.
Hasil latihan itu, kata Dato, menunjukkan Indonesia mampu menjaga dan berpartisipasi dalam mewujudkan keamanan maritim. Negara peserta yang mengirimkan kapal perang antara lain Indonesia, Perancis, Cina, Banglades, Jepang, Thailand, Srilanka, Malaysia, Philipina, Singapura, Vietnam, Australia, Rusia, dan Amerika Serikat. Latihan fase laut hari pertama melakukan boarding exercise, miscellaniuos exercise, dan aasywex, serta tacex.
Simulasi penanganan bencana dan masalah kemanusiaan yang melibatkan kapal perang peserta Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2018. Latihan non-perang di hari ke-empat MNEK 2018 ini berupa Maritime Interdiction Operation (MIO) atau Operasi Interdiksi Maritim.
Koordinator Bidang Latihan Fase Laut MNEK 2018, Kolonel Laut (P) Dato Rusman menjabarkan, latihan tersebut disimulasikan bahwa terjadi bencana alam di Lombok. Merespons itu, negara lain ingin memberi bantuan.
“Bantuan asing ini kita kumpulkan dalam satu organisasi. Kita ke laut karena dampak bencana itu ternyata ada pengungsi yang keluar jadi kita amankan dengan HADR,” ujarnya.
Latihan itu dikombinasikan dengan operasi interdiksi. Disimulasikan, kelompok kerja interdiksi menghalau penyelundup dan bajak laut yang secara ilegal memanfaatkan situasi bencana untuk berbuat kriminal.
“Pada saat itulah kami laksanakan quick response operasi interdiksi,” kata Dato yang juga Komandan Satuan Kapal Eskorta Komando Armada RI Kawasan Timur ini.
Hasil latihan itu, kata Dato, menunjukkan Indonesia mampu menjaga dan berpartisipasi dalam mewujudkan keamanan maritim. Negara peserta yang mengirimkan kapal perang antara lain Indonesia, Perancis, Cina, Banglades, Jepang, Thailand, Srilanka, Malaysia, Philipina, Singapura, Vietnam, Australia, Rusia, dan Amerika Serikat. Latihan fase laut hari pertama melakukan boarding exercise, miscellaniuos exercise, dan aasywex, serta tacex.
♞ TNI AL
sumber : https://garudamiliter.blogspot.com/
0 Response to "35 Kapal Perang Ikuti Latihan Bersama"
Post a Comment