Satgas MTF TNI Evakuasi Korban Kapal Tenggelam di Laut MediteraniaKapal Tenggelam di Laut Mediterania (TNI AL) ●
KRI Frans Kaisiepo (FKO)-368 yang tergabung dalam satgas MTF TNI Konga XXVIII-N/UNIFIL saat melaksanakan on task perdananya langsung mendapat kepercayaan dari MTF Commander sebagai On Scene Coordinator dan Tactical Controller pada operasi SAR terhadap kapal pengungsi yang tenggelam pada 40 NM lepas pantai Tripoli (31/01). Info musibah ini didapat dari distress signal dan laporan dari LAF Navy.
Komandan KRI Frans Kaisiepo-368 selaku Dansatgas MTF TNI Konga XXVIII-N/UNIFIL Letkol Laut (P) John David Nalasakti Sondakh beserta prajurit yang tengah berada di Area of Maritime Operation bergegas menuju lokasi tenggelamnya kapal. Saat pertama kali diidentifikasi, sepertiga badan kapal yacht yang dimuati 200 pengungsi Syria tersebut sudah dalam posisi tenggelam.
Dengan sigap, KRI Frans Kaisiepo-368 melaksanakan peran MOB (Man Over Board) dan menurunkan kedua sekoci untuk mengevakuasi korban. KRI Frans Kaisiepo-368 juga mengendalikan Kapal Perang Yunani, HS Spetsai-F 453, dua patrol boat dan satu RHIB LAF Navy, serta satu small boat ICRC. Berkat kesiapsiagaan dan pengendalian operasi yang baik, seluruh korban berhasil dievakusi sekalipun dua diantaranya dalam kondisi meninggal dunia. KRI Frans Kaisiepo-368 berhasil mengevakuasi korban selamat sebanyak 96 orang yang terdiri dari 18 pria, 21 wanita, dan 57 anak-anak termasuk didalamnya bayi yang masih berusia 29 hari. Korban meninggal 2 orang terdiri dari 1 wanita berusia 60 tahun dan 1 anak perempuan berusia 5 tahun. Seluruh korban selanjutnya dievakuasi menuju Tripoli, Lebanon untuk penanganan lanjutan oleh UNHCR.
“Peristiwa ini merupakan misi kemanusiaan yang harus menjadi prioritas dan ditangani secara tuntas, terlebih lagi kita sedang mengemban mandat PBB sebagai peacekeeper. Kita harus laksanakan tugas ini dengan optimal untuk meminimalisir korban meninggal. Beri rasa aman dan nyaman serta sikap humanis selama mereka on board untuk menghilangkan trauma”, ujar Dansatgas.
MTF Commander, Rear Admiral Michael Busse dari Jerman memberikan apresiasi yang tinggi atas keberhasilan operasi tersebut.”Regarding first day on task especially for KRI Frans Kaisiepo a very tough proof. Solve the distress of the refugee boat. Many souls have been rescued and arrive safely to medical treatment in Tripoli. It showed the fruits of our partnership and readiness. I hope all of you will have promising start in the new year 2023. Great job, Well done”, tegas MTF Commander.
Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali mengapresiasi respons cepat yang dilaksanakan unsur TNI AL KRI FKO beserta seluruh personelnya dalam memberikan pertolongan dan penyelamatan kepada para pengungsi. Hal ini sejalan dengan penekanan Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali bahwa setiap unsur TNI AL harus meningkatkan kesiapan operasional dalam menjawab setiap tugas tugas yang dipertanggungjawabkannya dan memahami tugas masing-masing bidang dengan tetap fokus kepada arah kebijakan Kasal. Penugasan sebagai Satgas MTF bukan hanya berperan sebagai peacekeeper saja namun juga ada misi kemanusiaan lainnya seperti SAR dan operasi kemanusiaan lainnya yang dilaksanakan berdasarkan perintah pejabat berwewenang.
Dipuji Dunia
Evakuasi Korban Kapal Tenggelam di Laut Mediterania
Prajurit TNI Angkatan Laut (TNI AL) KRI Frans Kaisiepo-368 (KRI FKO-368) yang tergabung dalam Satuan Tugas _Maritime Task Force_ TNI Konga XXVIII-N/UNIFIL, menerima pujian dari berbagai pihak atas keberhasilannya dalam misi penyelematan kapal pengungsi yang tenggelam di Laut Mediterania beberapa waktu lalu.
“Kalian telah menunjukkan kemampuan yang luar biasa, ditengah cuaca buruk dimana telah membantu menyelamatkan lebih dari 200 orang pengungsi,” ungkap _Force Commander UNIFIL Major General_ Aroldo Lazaro dari Italia, saat mengunjungi KRI FKO-368 di Beirut, Lebanon, Jumat (06/01) kemarin.
Lebih lanjut dikatakan oleh _Force Commander UNIFIL_ bahwa keberhasilan tersebut juga karena profesionalisme dari KRI FKO sebagai _Scene Commander_, dimana telah mengakomodir dengan sangat baik unsur- unsur SAR yang terlibat, terdiri dari Kapal Perang Yunani, 1 RHIB ICRC, 2 patroli boat, serta 1 RHIB dari Angkatan Laut Lebanon, saat operasi penyelamatan kapal pengungsi yang tenggelam. “Keberhasilan ini dipuji media nasional dan internasional, serta telah menaikan reputasi UNIFIL dengan signifikan,” ungkap _Major General_ Aroldo.
Kunjungan _Force Commander UNIFIL_ di KRI Frans Kaisiepo-368 didampingi oleh _Maritime Task Force Commander Rear Admiral_ Michael Busses dari Jerman. Kedua perwira tinggi misi PBB ini, datang disambut Tarian Tradisional dari tanah air khas Kalimantan Timur, dilanjutkan dengan ucapan selamat datang oleh Komandan Satgas MTF TNI Konga XXVIII-N/UNIFIL Letkol Laut (P) Jhon David Nalasakti yang sekaligus menjelaskan terkait kemampuan serta kesiapan KRI yang dipimpinnya.
“Kunjungan ke kapal perang ini merupakan hal yang luar biasa, para prajurit telah menampilkan performa yang sangat baik, kami sangat mengapresiasi dapat mengunjungi kapal hebat ini, serta keramahtamahan para personelnya,” kata _Maritime Task Force Commander Rear Admiral_ Michael Busse.
Dalam kunjungan tersebut, para petinggi misi PBB beserta rombongan berkesempatan melaksanakan _Ship Tour_ meninjau sejumlah pos tempur yang ada di KRI seperti, Ruang Pusat Informasi Tempur (PIT), Anjungan Geladak Exocet, serta Haluan KRI.
KRI Frans Kaisiepo (FKO)-368 yang tergabung dalam satgas MTF TNI Konga XXVIII-N/UNIFIL saat melaksanakan on task perdananya langsung mendapat kepercayaan dari MTF Commander sebagai On Scene Coordinator dan Tactical Controller pada operasi SAR terhadap kapal pengungsi yang tenggelam pada 40 NM lepas pantai Tripoli (31/01). Info musibah ini didapat dari distress signal dan laporan dari LAF Navy.
Komandan KRI Frans Kaisiepo-368 selaku Dansatgas MTF TNI Konga XXVIII-N/UNIFIL Letkol Laut (P) John David Nalasakti Sondakh beserta prajurit yang tengah berada di Area of Maritime Operation bergegas menuju lokasi tenggelamnya kapal. Saat pertama kali diidentifikasi, sepertiga badan kapal yacht yang dimuati 200 pengungsi Syria tersebut sudah dalam posisi tenggelam.
Dengan sigap, KRI Frans Kaisiepo-368 melaksanakan peran MOB (Man Over Board) dan menurunkan kedua sekoci untuk mengevakuasi korban. KRI Frans Kaisiepo-368 juga mengendalikan Kapal Perang Yunani, HS Spetsai-F 453, dua patrol boat dan satu RHIB LAF Navy, serta satu small boat ICRC. Berkat kesiapsiagaan dan pengendalian operasi yang baik, seluruh korban berhasil dievakusi sekalipun dua diantaranya dalam kondisi meninggal dunia. KRI Frans Kaisiepo-368 berhasil mengevakuasi korban selamat sebanyak 96 orang yang terdiri dari 18 pria, 21 wanita, dan 57 anak-anak termasuk didalamnya bayi yang masih berusia 29 hari. Korban meninggal 2 orang terdiri dari 1 wanita berusia 60 tahun dan 1 anak perempuan berusia 5 tahun. Seluruh korban selanjutnya dievakuasi menuju Tripoli, Lebanon untuk penanganan lanjutan oleh UNHCR.
“Peristiwa ini merupakan misi kemanusiaan yang harus menjadi prioritas dan ditangani secara tuntas, terlebih lagi kita sedang mengemban mandat PBB sebagai peacekeeper. Kita harus laksanakan tugas ini dengan optimal untuk meminimalisir korban meninggal. Beri rasa aman dan nyaman serta sikap humanis selama mereka on board untuk menghilangkan trauma”, ujar Dansatgas.
MTF Commander, Rear Admiral Michael Busse dari Jerman memberikan apresiasi yang tinggi atas keberhasilan operasi tersebut.”Regarding first day on task especially for KRI Frans Kaisiepo a very tough proof. Solve the distress of the refugee boat. Many souls have been rescued and arrive safely to medical treatment in Tripoli. It showed the fruits of our partnership and readiness. I hope all of you will have promising start in the new year 2023. Great job, Well done”, tegas MTF Commander.
Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali mengapresiasi respons cepat yang dilaksanakan unsur TNI AL KRI FKO beserta seluruh personelnya dalam memberikan pertolongan dan penyelamatan kepada para pengungsi. Hal ini sejalan dengan penekanan Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali bahwa setiap unsur TNI AL harus meningkatkan kesiapan operasional dalam menjawab setiap tugas tugas yang dipertanggungjawabkannya dan memahami tugas masing-masing bidang dengan tetap fokus kepada arah kebijakan Kasal. Penugasan sebagai Satgas MTF bukan hanya berperan sebagai peacekeeper saja namun juga ada misi kemanusiaan lainnya seperti SAR dan operasi kemanusiaan lainnya yang dilaksanakan berdasarkan perintah pejabat berwewenang.
Dipuji Dunia
Evakuasi Korban Kapal Tenggelam di Laut Mediterania
Prajurit TNI Angkatan Laut (TNI AL) KRI Frans Kaisiepo-368 (KRI FKO-368) yang tergabung dalam Satuan Tugas _Maritime Task Force_ TNI Konga XXVIII-N/UNIFIL, menerima pujian dari berbagai pihak atas keberhasilannya dalam misi penyelematan kapal pengungsi yang tenggelam di Laut Mediterania beberapa waktu lalu.
“Kalian telah menunjukkan kemampuan yang luar biasa, ditengah cuaca buruk dimana telah membantu menyelamatkan lebih dari 200 orang pengungsi,” ungkap _Force Commander UNIFIL Major General_ Aroldo Lazaro dari Italia, saat mengunjungi KRI FKO-368 di Beirut, Lebanon, Jumat (06/01) kemarin.
Lebih lanjut dikatakan oleh _Force Commander UNIFIL_ bahwa keberhasilan tersebut juga karena profesionalisme dari KRI FKO sebagai _Scene Commander_, dimana telah mengakomodir dengan sangat baik unsur- unsur SAR yang terlibat, terdiri dari Kapal Perang Yunani, 1 RHIB ICRC, 2 patroli boat, serta 1 RHIB dari Angkatan Laut Lebanon, saat operasi penyelamatan kapal pengungsi yang tenggelam. “Keberhasilan ini dipuji media nasional dan internasional, serta telah menaikan reputasi UNIFIL dengan signifikan,” ungkap _Major General_ Aroldo.
Kunjungan _Force Commander UNIFIL_ di KRI Frans Kaisiepo-368 didampingi oleh _Maritime Task Force Commander Rear Admiral_ Michael Busses dari Jerman. Kedua perwira tinggi misi PBB ini, datang disambut Tarian Tradisional dari tanah air khas Kalimantan Timur, dilanjutkan dengan ucapan selamat datang oleh Komandan Satgas MTF TNI Konga XXVIII-N/UNIFIL Letkol Laut (P) Jhon David Nalasakti yang sekaligus menjelaskan terkait kemampuan serta kesiapan KRI yang dipimpinnya.
“Kunjungan ke kapal perang ini merupakan hal yang luar biasa, para prajurit telah menampilkan performa yang sangat baik, kami sangat mengapresiasi dapat mengunjungi kapal hebat ini, serta keramahtamahan para personelnya,” kata _Maritime Task Force Commander Rear Admiral_ Michael Busse.
Dalam kunjungan tersebut, para petinggi misi PBB beserta rombongan berkesempatan melaksanakan _Ship Tour_ meninjau sejumlah pos tempur yang ada di KRI seperti, Ruang Pusat Informasi Tempur (PIT), Anjungan Geladak Exocet, serta Haluan KRI.
sumber : https://garudamiliter.blogspot.com/
0 Response to "Aksi Heroik KRI Frans Kaisiepo-368"
Post a Comment