Ade: Sunnah Nabi Hanya Catatan Sejarah yang Sebagian Isinya Diragukan

Ade Armando
Jurnalmuslim.com - Sebuah pernyataan kontroversial datang dari Dosen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Ade Armando.

Ia mengatakan bahwa Sunnah atau Hadits Nabi Muhammad saw bukan hukum, melainkan sekedar  rujukan, panduan, atau bahkan catatan sejarah yang sebagian isinya diragukan kebenarannya.

Pernyataannya itu tertuang dalam sebuah makalah yang terposting di madinaonline.id pada 8 April 2016 lalu.

"Saya tidak ingin mengatakan, umat Islam selayaknya menolak Sunnah dan Hadits. Yang ingin saya katakan, Sunnah dan Hadis bukan hukum, melainkan sekadar rujukan, panduan, atau bahkan catatan sejarah yang sebagian isinya diragukan kebenarannya."

"Jadi kalau Nabi makan dengan tangan kanan, ya, itu sekadar kebiasaan Nabi. Bahwa Nabi mengatakan bahwa setan makan dengan tangan kiri, ya, bisa saja sekadar metafora, atau bercanda atau bahkan mungkin saja sebenarnya Nabi tidak pernah mengatakan begitu tapi ada orang yang mengira Nabi mengatakan itu atau bahkan mungkin juga ada orang yang sengaja berbohong tentang ucapan Nabi itu."

"Sunnah dan Hadits itu sulit dijadikan sebagai hukum atau aturan yang harus diikuti kata per-kata, karena banyak alasan."
tulisnya dalam makalah.

Ade berargumen dengan Nabi sendiri yang tidak pernah menyatakan itu sebagai sumber hukum yang harus berlaku sepanjang zaman, bahkan Rasulullah pernah mencatat apa yang dilakukan dan diucapkannya. Padahal, larangan mencatat hadits kala itu adalah dengan alasan agar Al Quran dan Hadits tidak tercampur jadi satu, sehingga Umat Islam bisa membedakan mana Hadits dan mana Wahyu.

"Satu alasan utama adalah Nabi sendiri tidak pernah menyatakan itu sebagai hukum yang harus berlaku sepanjang zaman, dan bahkan Nabi sendiri pernah melarang sahabat-sahabatnya untuk mencatat apa yang dilakukan dan diucapkannya," tulisnya lagi.

sumber : http://www.jurnalmuslim.com

0 Response to "Ade: Sunnah Nabi Hanya Catatan Sejarah yang Sebagian Isinya Diragukan"

Post a Comment