Saksi Mata Kekejaman PKI ini Ungkap Bengisnya Komunis Ketika Memberontak

 Radim mengatakan, ia dulu terlalu takut untuk mengungkapkan kejadian yang dia saksikan. Foto by: bbc
Jurnalmuslim.com - Pemerintah Indonesia melancarkan penyelidikan terhadap salah satu pembantaian terburuk pada abad ke-20. Beberapa sejarawan memperkirakan bahwa pembunuhan terorganisir pada 1965 telah menewaskan setidaknya setengah juta orang yang diduga simpatisan komunis. Seperti dilaporkan Rebecca Henschke dan Haryo Wirawan, banyak orang tidak ingin masa lalunya diungkap. Radim mengatakan, ia dulu terlalu takut untuk mengungkapkan kejadian yang dia saksikan.

Di tengah hutan jati Alas Jegong, di pinggiran Kota Pati, Jawa Tengah, Radim, seorang pria kurus berusia 70 tahunan, memberitahu saya dengan mata membelalak tentang apa yang dilihatnya terjadi di sini suatu malam pada 1965. "Mereka datang dengan gerobak yang ditarik oleh sapi," katanya.

"Tangan mereka diikat dengan tali. Mereka kemudian ditembak dari belakang oleh tentara dan menendangnya ke lubang di sini."

Dia menunjuk ke tanah yang kini bersaput dedaunan. Sesekali Radim menengok ke sekitar, terlihat seperti tidak tenang.

Ini kejadian yang dia ingat betul seolah-olah baru terjadi kemarin, namun belum pernah dia berani ungkapkan terbuka sebelumnya.

“Saya sangat bangga, akhirnya saya bisa mengungkapkan kebenaran. Saya tak takut lagi sekarang,” katanya.

Di sekeliling kami, sekitar 15 orang berperawakan tegap dan berpakaian preman, berkeliaran. Mereka memfilmkan setiap yang kami lakukan dengan telepon seluler mereka.

Suasananya sangat menegangkan. Kami cukup jauh dari desa terdekat, dan saya cemas tentang apa yang akan terjadi nanti.

Tiba-tiba muncul tiga orang berpakaian rapi datang bermunculan menerobos pepohonan.

Mereka adalah petugas imigrasi dan meminta saya menunjukkan visa saya. Mereka ingin tahu apa yang saya lakukan dan di mana saya menginap. Ini masalah keamanan nasional, kata mereka.

Pada saat yang hampir bersamaan, di Jakarta, Menko Polhukam Luhut Pandjaitan memberi keterangan pers. Wartawan BBC menggunakan kesempatan itu untuk menanyakan kejadian yang kami alami di Pati.

“Memangnya kenapa?” tangkis Luhut waktu dikabarkan, bahwa tim BBC terus menerus dibuntuti aparat.

“Bukankah itu berlebihan?” Tanya wartawan kami.

“Ah, tidak, itu biasa saja,” tandas Luhut.

Presiden Joko Widodo telah memerintahkan penyelidikan tentang apa yang terjadi menyusul Peristiwa 1965-1966. Sejumlah menteri senior di kabinetnya pun secara terbuka bertemu dengan korban dan mantan tahanan politik. Muncul pembicaraan tentang upaya mencari dan menggali kuburan massal korban Peristiwa 1965-1966.

Reaksi balik berlangsung cepat. Terjadi penggerebekan di toko-toko buku yang menjual buku yang dianggap kiri, pembubaran sejumlah diskusi tentang Marxisme atau yang dituding berhaluan kiri di universitas-universitas oleh beberapa ormas agama dan ormas pemuda.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu telah bertemu dengan kelompok-kelompok Islam garis keras dan mengatakan kepada mereka untuk bersiap melawan komunis, dan memperingatkan bahwa pertumpahan darah bisa terjadi lagi.
Wajah-wajah dalam sejarah

Kami menjumpai sejumlah orang yang kisahnya pada masa lalu masih menimbulkan perbedaan pendapat di Indonesia. (bbc)

sumber : http://www.jurnalmuslim.com

0 Response to "Saksi Mata Kekejaman PKI ini Ungkap Bengisnya Komunis Ketika Memberontak"

Post a Comment