Di Mata Indonesia, Pekerja China Lebih Penting daripada Rakyat Papua

Illustrasi; masyarakat miskin Papua
Oleh : Jhon Dabutabutar

Jurnalmuslim.com - Sebagai warga negara Indonesia, saya merasa bahwa nuansa keindonesiaan di Papua kian memudar. Situasi ini terjadi karena sikap malas tahu Indonesia terhadap jerit tangis dan penderitaan orang Papua. Indonesia malas tahu dengan orang Papua! Mungkin itu istilah yang tepat untuk mendeskripsikan sikap Indonesia terhadap orang Papua. Bahkan para pejabat Indonesia, yang berasal dari Papua pun ikut-ikutan malas tahu terhadap sesamanya orang Papua. Contoh ada di depan mata, betapa sulitnya bangun pasar untuk mama-mama Papua di kota Jayapura. Bukan itu saja, para pejabat orang Papua pun kerap mencuri uang rakyatnya. Korupsi merajalela di Papua. Ini kenyataan sosial yang sedang berlangsung di Papua.

Papua memang punya segalanya: emas, hutan, minyak bumi, cenderawasih dan sebagainya, tetapi Papua kurang cantik dan kurang seksi di mata Indonesia. Papua dilihat sebagai pulau orang hitam, keriting, yang berbusana daun dan kulit kayu. Papua hanya menjadi dapur bagi Indonesia. Tetapi anehnya, ketika orang Papua hendak meninggalkan Indonesia, mau merdeka dan berdaulat, Indonesia justru tidak meresponnya. Indonesia takut dan mengirim banyak tentara dan polisi untuk bunuh orang Papua yang minta merdeka. saya malu menjadi orang Indonesia Karena di saat rakyat indonesia dan papua menjerit dengan berbagai kemiskinan justru pendatang asing cina enak dan bahagia menikmati hasil bumi pertiwi ini.

Ibarat pepatah tua: “gajah di pelupuk mata tidak tampak, semut di seberang laut tampak.” Itulah Indonesia. Masalah di Papua belum selesai, setiap hari orang Papua mati, tetapi tidak dibiarkan. Sedangkan saat Ribuan bahkan jutaan rakyat china di import ke indonesia dengan alasan sebagai tenaga kerja. Bagi Indonesia china lebih berharga daripada Papua. Sentimen apa yang menyebabkan Indonesia menjadi buta dan tuli terhadap jerit tangis orang Papua? Apakah kemanusiaan orang china lebih utama dibandingkan orang Papua? Apakah kesejatraan rakyat china lebih utama dari pada kesejatraan rakyat indonesia sendiri dan juga papua?

saya hanya menyesalkan sikap Indonesia yang kurang konsisten memperhatikan rakyatnya sendiri, tetapi mau sibuk dengan negara lain. Indonesia perlu bangun fondasi keindonesiaannya agar mapan, sebelum berkoar-koar mengurusi negara lain dan pekerja impor dari cina. Indonesia perlu memperhatikan kesejahteraan rakyatnya terlebih dahulu, sebelum mengirimkan jutaan orang pekerja dari china sementara puluhan juta rakyat indonesia hidup jadi pengangguran bahkan saking sulitnya mencari kerja mereka memilih jadi TKI keluar ngeri dengan gaji ala kadarnya. Indonesia perlu menata dirinya terlebih dahulu sebelum sibuk dengan pekerja dari cina atau  negara lain.

Papua adalah salah satu wilayah yang harus menjadi pusat perhatian Indonesia. Orang Papua terlalu banyak menanggung penderitaan karena sikap malas tahu Indonesia. Kini saatnya Indonesia mengarahkan pandangannya ke ufuk timur dan mulai membangun tanah dan orang Papua. Indonesia perlu bangun Papua dengan segenap hatinya, bukan karena terpaksa atau ada motivasi lainnya. Dibutuhkan kejujuran untuk membangun tanah Papua, bukan sikap pura-pura. Jika Indonesia masih terus berpura-pura dengan orang Papua, Dan lebih mementingkan orang asing pekerja import dari cina dan tidak memperhatikan jeritan rakyat sendiri  rakyat papau maka jangan sesali jika nantinya papua hilang dari bumi nusantara. (rofiqmedia)

sumber : http://www.jurnalmuslim.com

0 Response to "Di Mata Indonesia, Pekerja China Lebih Penting daripada Rakyat Papua"

Post a Comment