Jurnalis The Australian, Gregory Paul Sheridan |
Greg, panggilan akrab Gregory, menulis bahwa di Indonesia telah lahir era modern liberal dari sebuah generasi baru. Jokowi awalnya oleh Rakyat Indonesia terkenal karena memliki pasangan beretnis Cina dan melakukan banyak pekerjaan luar biasa dalam separuh waktu baktinya sebagai Gubernur Jakarta. Ia dianggap sebagai pahlawan bagi masyarakat sipil.
Jokowi menang tipis saat berhadapan dengan Jendral di erah Suharto, Prabowo Subianto. Dan masyarakat Indonesia bernafas lega dengan kemenangan Jokowi.
Namun, Greg mengatakan bahwa rakyat indonesia terlalu cepat untuk bernafas lega. Kebijakan ekonomi nasional di bawah kepimpinan Jokowi telah menjadi kebijakan ekonomi yang protektif dan menghancurkan pertumbuhan ekonomi secara serius. Jokowi mengajarkan swasembada pangan, tetapi akibatnya adalah kenaikan harga yang akhirnya mendorong jutaan orang masuk jurang kemiskinan kembali, Jokowi berjanji untuk membangkitkan ekonomi melalui reformasi birokrasi, infrastruktur dan menciptakan jaringan transport maritim (tol laut). Sayangnya, meskipun sudah banyak uang dialokasikan untuk infrastruktur, hampir tak ada pembangunan yang berarti di bidang ini.
Kepemimpinan Jokowi sudah hancur dan tak dapat diharapkan lagi. Ekonomi Indonesia stagnan. Pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama turun ke angka 4.7%. Banyak lembaga internasional memprediksi, total pertumbuhan tahun ini akan di bawah 5%. Pertumbuhan ekonomi pada kepemimpinan SBY sekitar 6% dan pada era Suharto, mencapai 8%. (nisyi/jurnalmuslim.com)
sumber : http://www.jurnalmuslim.com
0 Response to "Jurnalis Australia ini Nilai Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Mulai Hancur Secara Serius"
Post a Comment