![]() |
fot asli cut nyak din (kiri, berkerudung), foto palsu cut nyak din (kanan, tidak berkerudung) |
Artikel ini adalah lanjutan dari tulisan:
Cut Nyak Din, "Ratu" Jihad dari Aceh
Balada Jihad Cut Nyak Din
Kondisi tubuhnya sudah melemah, penyakit encokdan rabun menjadi keluhannya. Kehidupan perang yang sudah dijalaninya selama 26 tahun membuat stamina tubuhnya melemah. Kekurangan makanan, kepanasan, kehujanan, kedinginan selama berpuluh-puluh tahun membuat kondisi tubuhnya semakin drop.
Meskipun demikian Cut Nyak Din pantang menyerah, la tetap gigih melawan Belanda di daerah Meulaboh. la sering menyerang pasukan patroli Belanda. Kondisi fisiknya yang semakin melemah membuat anak buahnya tidak tega. Mereka menyarankan agar Cut Nyak Din menyerah saja agar bisa berobat ke dokter.
Mendengar usul tersebut Cut Nyak Din marah besar, la tidak sudi menyerah untuk mendapat belas kasih kaphee (kafir) Belanda. Kedua suaminya gugur karena melawan Belanda, ia pun akan berjuang hingga titik darah penghabisan.
Akibat dari penghianatan seorang pasukannya. Belanda mengetahui tempat persembunyian sang ratu jihad ini. Di bawah komando Jenderal Van Vuuren, Belanda menyerbu markas Cut Nyak Din di Beutong Le Sageu. Cut Nyak Din sangat kaget.
Meski tahu bahwa dirinya tidak mungkin memenangkan pertempuran, tetapi Cut Nyak Din tetap tidak mau menyerah. Dengan bersenjatakan sebilah rencong ia melawan sekuat tenaga. Apalah arti perlawan seorang perempuan tua sakit-sakitan bagi pasukan Belanda. Akhirnya Cut nyak din pun ditangkap. Dengan penangkapan dirinya pada 1905 ini, berakhirlah perlawanan Ratu Perang Aceh yang fenomenal ini. (Anwar)
Daimbil dari Majalah An Najah, Edisi 1271 Sya'ban - Ramadhan 1437 H | Juni 2016.
sumber : http://www.jurnalmuslim.com
0 Response to "Akhir Perjuangan Jihad Cut Nyak Din"
Post a Comment