Jenazah Si Kecil Rizki Ditahan di Rumah Sakit, Beginikah Pelayanan BPJS?

Jurnalmuslim.com - Sebelumnya diberitakan bahwa akibat penggunaan BPJS, seorang anak kecil bernama Rizki Akbar meninggal dunia.

Tak sampai disitu saja, pihak rumah sakit ternyata mempersulit Ibu Rizki dalam pengambilan jenazah si kecil ini. Berikut kronologi lengkap ditolaknya pengambilan jenazah Rizki yang diambil dari Facebooker bernama Yuli Supriati pada 29 Agustus 2016.

ss status Yuli Supriati

Pagiii sahabatku tercinta... terimakasih karena kisah ananda Rizki jadi perhatian masyarakat berkat sahabat semua, banyak pertanyaan masuk mengenai kronologi penolakan 6 RS besar penerima BPJS dan penyakit apa yang merenggut nyawa bocah cilik yang sedari kecil terlihat sehat ini. Saya sudah berjanji akan menceritakan secara detil lengkap dengan bukti-bukti surat rujukan dan sebuah resep pemberian obat batuk dr RS jantung terbesar di jkt yang di UGDnya memeriksa rizki tidak sampai 10 menit dan memulangkan ananda rizki dengan mengatakan anak ibu gak apa-apa cuman batuk dan radang biasa, tapi sepertinya nasib bicara lain, sepertinya kasus ini akan terbuka dan semoga dapat mengubah wajah pelayanan RS dan perbaikan program BPJS kedepannya,baru saja pagi ini saya dihub media elektronik yang menanyakan kronologinya dan meminta nomer hp orang tua rizki ,saya masih gemetar menahan tangis haru saat ini ,terbayang peristiwa sabtu malam di Eka hospital,sy ceritakan kembali yaaa...

Kira-kira jam 8 malam pak latief ayah rizki telpon saya mengabarkan berita duka dengan menangis,
"Bu yuli anak saya udah ngak ada,tolong saya buu...saya takut dipersulit lagi,karna masih ada kekurangan biaya, ibu kesini yaa"

Saya jawab "kamu tenang,jangan panik, persiapkan segala sesuatunya,kabarkan sanak saudara ,ikhlaskan, urusan dengan administrasi saya dampingi, saya pastikan jenazah anakmu bisa keluar, tunggu saya yaa"
Malam itu komplek dekat rmh saya masih banjir,hujan besar sore hari sempat membuat saya dan anak saya basah kuyub membersihkan talang diatap rumah yang membuat dapur saya banjir,saya sampai memakai 3 lapis baju agar hangat,saya ga brani bawa motor sendiri karna badan yang kurang fit,eka hospital lumayan jauh dan gojeklah andalan saya satu-satunya.

Kira-kira jam 9 lewat saya sampai di RS, langsung menuju ruang ICU, mendoakan dan menatap wajah ganteng rizki yang tertidur utk selama lamanya,berfoto utk keperluan dokumentasi trus keluar dr ICU.
"Gimana?? udah dipanggil Adm? tanya saya ke ayah rizki.."udah bu,karna kasir atas tutup jadi mesti ke kasir bawah di UGD,"

Akhirnya saya mengurus kebawah dengan pak latief,dan jawaban petugas tidak bisa harus dibayar br jenazah keluar.dari sini mulailah saya memposting minta bantuan teman-teman, byk no masuuk ke saya,dr pejabat dinkes banten,sampai dinkes tangsel yang no nya ga bisa dihub,sampai kira2 jam 11 an lewat seorang teman dr PIN Nova telp saya dan akan membantu menghub fihak direktur RS Eka yang kebetulan masih aktif hpnya,saya merasa mendapat angin segar,saya kabarkan ke kelnya,ayo kt berdoa sptnya ga lama lagi karna temen saya udah sampai ke direktur kata sy saat itu,sesaat wajah2 lelah dan cemas terlihat lega,telp dan WA saya terus berbunyi,teman2 media sy yang masih stand by terus mensuport,
"Gimana bu yuli apa kita ramein dan geruduk aja?? pasukan siap nihh...."

Ga usah kt saya tenang,udah sampai keatas, mungkin gak lama selesai, tadi direkturnya bilang mo investigasi ke bawah knpa spt itu, jelas-jelas menyalahi prosedur, sabarr kalo cuman miss kasian RS ini kalo terekpos.
Waktu terus berjalan,1 jam sudah lewat saya sampai capek mondar mandir kaya setrikaan didepan petugas Adm,akhirnya ga sabar juga,"Mas gimana?kok lama sih..td fihak saya udah bicara dengan bpk H lho,dia pejabat disini,blm ditelpon yaa tanya saya"sebentar bu saya telp ke manager saya dulu.

Saya dr awal mencoba sabar karna melihat wajah tegang pak toro petugas adm ini,terlihat stres dan setiap saya bicara dia menjawab dengan takut2 dan bibir bergetar,saya jd inget adik saya yang bekerja di RS yang pernah pesen saya ga boleh kasar dan galak kalo sama petugas dibawah,sampai akhirnya saya naik pitam juga saat petugas bilang "tetep ga bisa buuu"haduhhh"mana mas coba saya bicara via hp dengan managernya"wahh ngak bisa buu,..siapa namanya dan manager apa mas tanya saya"manager keuangan buu...spontan nada saya meninggi"mas tau ngak ini nama besar RS dipertaruhkan,teman2 saya dr media mo meluncur kesini saya larang demi RS ini,saya jg bisa panggil polisi,karna RS sakit ini ga berhak menahan jenazah dan byk lagi kata2 saya yang membuat petugas di adm terdiam tegang.

Saya berusaha menahan amarah dan tangis sekuat tenaga dan terduduk dilantaiayah ibu rizki memegang tangan saya,nenek dan kakeknya,uwaknya mrka duduk dilantai menenangkan saya dengan harap2 cemas,setengah berteriak saya berkata"maaf kalau rizki tidak bisa cepat keluar,saya baru kali ini ga bisa tembus,kalau memang hrs tertahan sampai bsk pagi.

Allah punya rencana lain,Rizki besok akan bikin geger, pasti akan terekpos,rizki ga akan rela diperlakukan spt ini,kita semua hrs siap,rizki memang udah pergi tp dia akan mengubah dunia,dia ga mau ada rizki2 yang lain "itu yang saya ingat karna tiba2 saja namanya dipanggil dan reflek kita semua berhamburan ke petugas dan Alhamdulillah ga pake lama ,bikin pernyataan Rizki akhirnya bisa keluar dr RS pd pkl 1.30 minggu dini hari.

(nisyi/jurnalmuslim.com)

sumber : http://www.jurnalmuslim.com

0 Response to "Jenazah Si Kecil Rizki Ditahan di Rumah Sakit, Beginikah Pelayanan BPJS?"

Post a Comment