Thowaf Zuharon, salah satu penulis buku Ayat-ayat yang Disembelih |
Pernyataan itu Thowaf sampaikan dalam diskusi "Bela Negara dan Pancasila dalam Perspektif Sejarah (Menelaah Kritis Kritis Buku Sejarah 'Ayat-ayat yang Disembelih' Karya Thowaf Zuharon dan Anab Afifi)" yang diselenggarakan Benteng Budaya di Gedung Dewan Perwakilan Daerah DIY, Kamis (11/8).
Thowaf dan Anab Afifi dalam bukunya setebal 259 halaman menuliskan kisah nyata dari 30 saksi hidup yang terdiri atas korban, kerabat, dan keluarga korban keganasan PKI di Jakarta, Solo, Ngawi, Madiun, Magetan, Ponorogo, Kediri, Blitar, dan Surabaya. Diharapkan buku Ayat-ayat yang disembelih bisa menjadi referensi sejarah yang sebenarnya, lansir republika (11/8/16).
Sekarang antara keluarga pelaku dan keluarga korban sudah terjadi rekonsiliasi sosiokultural yang terbangun secara alamiah. Mereka sudah ada yang bisa hidup berdampingan. Namun, ada juga yang masih ada yang bermusuhan.
Ketua Benteng Budaya Sigit mengatakan, Ayat-ayat yang Disembelih ini akan diangkat dalam pentas drama dan ini merupakan kelanjutan dari serial Diskusi Bela Negara dan Pancasila dengan mengangkat “Kutil” sebagai julukan bagi Pemuda Partai Komunis Indonesia yang melakukan pembunuhan di mana-mana. Rencananya, pentas drama yang berdurasi sekitar 1,5 jam akan dipentaskan pada bulan Oktober. (nisyi/jurnalmuslim.com)
sumber : http://www.jurnalmuslim.com
0 Response to "Thowaf Zuharon: PKI Pernah Lakukan Penyembelihan Besar-besaran di Brebes dan Pekalongan"
Post a Comment