Pemerhati Sejarah: Dahulu PKI Siapkan Lubang Kubur untuk Para Kyai Pesantren

Jurnalmuslim.com - Pemerhati sejarah pesantren Al-Hamdaniyah Siwalanpanji Buduran Sidoarjo, Abdul Manan menceritakan, peran ulama dan Kiai semasa PKI sangat menonjol. Mengingat, pada masa itu banyak masyarakat yang mengalami ketakutan dan tidak mengerti apa yang terjadi, sehingga masyarakat hanya bisa berkumpul di pesantren serta mencari keselamatan dan meminta semacam ijazah atau bekal hidup dari para Kiai. Para kiai kemudian mengajak masyarakat untuk bermunajat kepada Allah SWT dengan cara istighosah bersama. Wal hasil, mereka diselamatkan Allah dari kecaman PKI.

Gambar kekejaman Komunis

  Pria kelahiran Sidoarjo 20 Juli 1968 itu menjelaskan, orang-orang PKI sering membikin gaduh ketika ada adzan berlangsung, seperti membunyikan musik. Menurut cerita yang ia dapat dari ibunya, Nyai Hj Hanifah binti Abbas bin Khozin, orang PKI hilang yang menurut cerita diambil oleh suatu kekuatan di mana orang-orang di sekitarnya tidak mengetahui kekuatan itu berasal, yang jelas bukan orang disekitar wilayahnya yang membantai PKI.

Dari hasil penelusurannya, para Kiai tidak pernah mengadakan pergerakan massa untuk membalas PKI, meski saat itu PKI sudah menyiapkan lubangan untuk mengukur para Kiai. Namun para Kiai tidak melakukan gerakan, melainkan menyerahkan hal itu kepada Allah SWT supaya terlindung dari pengaruh PKI. Menurutnya, justru yang mengadakan gerakan itu dari luar. Namun pihaknya tidak mengetahui apakah dari Ansor atau TNI.

"Entah dari kalangan TNI maupun Ansor yang membantai PKI. Dari cerita yang ada, Ansor sudah kuat sekali. Karena kalau kita telusuri dari sejarah, NU sendiri berdiri sejak tahun 1926 jauh sebelum Indonesia merdeka, dan pada saat itu sudah ada laskar Hisbullah dan laskar Sabilillah yang dari NU. Tentu mereka mempunyai peran penting untuk melindungi masyarakat dari hal-hal buruk yang membahayakan kaum Muslim," kata Gus Manan saat ditemui NU Online di pesantren Al-Hamdaniyah Buduran Sidoarjo, Kamis (29/9). ((Moh Kholidun/Fathoni)

sumber : http://www.jurnalmuslim.com

Tweet