Sadar Akan Kebangkitan PKI, Jenderal TNI (Purn) Abdullah Mahmud: "Kita anti-Atheis, Komunis dan Anarkis"

Jurnalmuslim.com - Bekas Kepala Badan Intelijen Negara Jenderal TNI (Purn) Abdullah Mahmud Hendropriyono menerima gelar Pangeran Harya Diraja dari Kesultanan Banjar. Penyematan gelar ini bertepatan dengan milad ke-512 Kesultanan Banjar yang dipusatkan di Masjid Sultan Suriansyah, Kelurahan Kuin Utara, Kota Banjarmasin, Sabtu, 22 Oktober 2016.

Hendropriyono meyakini pemberian gelar sejatinya titik awal untuk menggali kebudayaan manusia Indonesia. “Dengan kebudayaan, kita bisa menggali segala macam pengetahuan dan kekayaan, baik fisik dan nonfisik untuk membangun Republik Indonesia,” ujar Hendro setelah menerima gelar itu.

Menurut Hendro, Indonesia dikenal sebagai bangsa beradab dan berbudaya yang menolak aksi kekerasan. Melalui penguatan simpul kebudayaan itulah bangsa Indonesia bisa menginternalisasi nilai-nilai moral Pancasila di masyarakat.

Hendro mencontohkan, pemberontakan Partai Komunis Indonesia yang bertentangan dengan nilai Pancasila. “Kita anti-ateis, komunis, dan anarkis. Kita tidak pernah membakar seperti komunisme, itu anarkis. Kalau pakai kekerasan, kita bisa lebih keras lagi,” ujar Hendro berapi-api. Ia berpesan agar warga Banjarmasin memiliki semangat maju dengan mengusung jati diri budaya sendiri. “Jangan terombang-ambing. Jangan jadi ekor, tapi harus jadi kepala.”

Hendro mengusulkan kepada Kesultanan Banjar agar memberikan gelar juga kepada para kepala daerah di Kalimantan Selatan. Usulan ini demi menyesuaikan nilai budaya dan sistem pemerintahan modern. “Gubernur, bupati, dan wali kota seharusnya dapat gelar juga. Kita harus konsisten, satukan sistem pemerintahan dan kultur Banjar,” katanya. (tempo)

sumber : http://www.jurnalmuslim.com

0 Response to "Sadar Akan Kebangkitan PKI, Jenderal TNI (Purn) Abdullah Mahmud: "Kita anti-Atheis, Komunis dan Anarkis""

Post a Comment