Jurnalmuslim.com - Sikap Presiden Joko Widodo menyusul demonstrasi besar-besaran massa Aksi Bela Islam II pada 4 November lalu dinilai bermuka dua.
Jokowi memang mendatangi dan menerima para ulama Islam yang merasa agamanya terhina oleh Gubernur Jakarta non aktif, Basuki Purnama alias Ahok. Tetapi di waktu berbeda Jokowi pun menyambangi kepolisian dan TNI seakan memberikan perintah perang.
"Sikap Jokowi munafik pasca aksi 4 November. Satu pihak berbaik-baik dengan ulama, tetapi di lain pihak memberi perintah atau komando kepada kepolisian dan TNI, khususnya kepada Kopassus yang adalah pasukan kombatan," kata tokoh politik senior, Rachmawati Soekarnoputri, Jumat (11/11).
Dia mengatakan, Jokowi seolah memberikan sinyal perang untuk aparat keamanan dan menyatakan negara dalam keadaan darurat.
Padahal, di mata mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden ini, Indonesia sudah lama dalam keadaan darurat. Dan kegentingan itu terjadi menyeluruh di sektor politik, ekonomi, pertahanan keamanan, hukum dan moral.
"Apalagi Indonesia sudah masuk target proxy war dari neo kolonialisme imperialisme Barat diwakili Amerika Serikat dan Timur yang diwakili China," katanya.
Dia mempertanyakan maksud Jokowi mendatangi markas kesatuan elite di TNI, seperti yang dilakukan kemarin di Markas Kopassus dan hari ini di Markas Marinir.
"Apakah pasukan kombatan TNI itu akan diminta mengarahkan laras senjatanya 'ke luar' atau 'ke dalam'? Kita ketahui Jokowi sudah tersandera kepentingan dua raksasa imperialis Barat dan Timur," ucapnya. (ald)
sumber : http://www.jurnalmuslim.com
Home » Islam
» Jokowi Tidak Jelas Soal Ahok, Berbaik-baik dengan Ulama tapi Sekaligus Memberi Sinyal Perang
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Jokowi Tidak Jelas Soal Ahok, Berbaik-baik dengan Ulama tapi Sekaligus Memberi Sinyal Perang"
Post a Comment