Diam - diam membangun sistem pertahanan Pulau Sin Cowe, dibangun Vietnam [wikimedia] ⚓️
Vietnam dilaporkan terus memperkuat pos militernya di beberapa kepulauan yang disengketakan dengan China di Laut China Selatan (LCS).
Menurut laporan dari Asia Maritime Transparency Initiative, atau AMTI, yang merupakan bagian dari Center for Strategic and International berbasis di Washington, Vietnam membangun sistem pertahanan udara dan laut di atas tanah reklamasi di West Reef dan Pulau Sin Cowe.
Hal itu diketahui dari analisis citra satelit Software Simularity, dilansir Defencenews. Software Simularity mendeteksi ada perubahan dari pergerakan yang tidak biasa, berdasarkan analisis citra satelit dan data geopasial di Laut China Selatan (LCS).
Meski skala aktivitasnya tidak seagresif China, AMTI menambahkan bahwa selama 2 tahun terakhir, "West Reef dan Pulau Sin Cowe telah melihat perubahan paling drastis" dari semua pos terdepan Vietnam di kelompok Kepulauan Spratly yang disengketakan.
Perubahan tersebut termasuk pembangunan beberapa instalasi fasilitas pertahanan maritim, gedung administrasi, bantalan beton dan bunker, dan menara sinyal besar yang memungkinkan untuk berkomunikasi dengan intelijen.
Sementara itu, Vietnam juga membangun serangkaian instalasi di garis pantai utara Pulau Sin Cowe, seperti terowongan, benteng pantai, dan bunker.
Instalasi itu merupakan bantalan beton melingkar atau setengah lingkaran yang dipasang pada jalur pendek menuju bunker, serupa dengan jenis instalasi yang sebelumnya dibangun Vietnam di pulau-pulau kekuasaannya.
China dan Vietnam saling bangun wilayah di LCS [wikimedia] ⚓️
AMTI meyakini, Instalasi itu bertujuan untuk memperkuat sistem pertahanan garis pantai Vietnam, meskipun secara teori Vietnam juga memiliki sistem jangkauan jarak jauh seperti sistem roket Extended Range Artillery buatan IMI Systems.
Sistem tersebut adalah jenis rudal anti-kapal berbasis darat, yang sebenarnya dapat menjangkau pangkalan Militer China.
Selain itu, Vietnam diketahui juga telah melakukan pembangunan markas militer pada pulau-pulau di bawah kendalinya selama dua tahun terakhir termasuk Pearson Reef, Namyit dan Kepulauan Spratly.
Kepulauan Spratly atau Kepulauan Nansha adalah gugus kepulauan di Laut China Selatan yang dipersengketakan beberapa negara di sekitarnya.
Vietnam dan China termasuk enam negara Asia Tenggara yang mengklaim atas sebagian atau semua pulau Spratly dan Paracel. Kedua negara ini kerap kali memperebutkan kekayaan sumber daya alam di LCS.
China sendiri telah mereklamasi dan membangun pangkalan luas besar di beberapa pulau yang didudukinya, termasuk fasilitas pelabuhan dan lapangan udara. Meski penguatan sistem yang dilakukan militer China secara bertahap, tetapi lebih ekstensif ketimbang negara lainnya.
Vietnam dilaporkan terus memperkuat pos militernya di beberapa kepulauan yang disengketakan dengan China di Laut China Selatan (LCS).
Menurut laporan dari Asia Maritime Transparency Initiative, atau AMTI, yang merupakan bagian dari Center for Strategic and International berbasis di Washington, Vietnam membangun sistem pertahanan udara dan laut di atas tanah reklamasi di West Reef dan Pulau Sin Cowe.
Hal itu diketahui dari analisis citra satelit Software Simularity, dilansir Defencenews. Software Simularity mendeteksi ada perubahan dari pergerakan yang tidak biasa, berdasarkan analisis citra satelit dan data geopasial di Laut China Selatan (LCS).
Meski skala aktivitasnya tidak seagresif China, AMTI menambahkan bahwa selama 2 tahun terakhir, "West Reef dan Pulau Sin Cowe telah melihat perubahan paling drastis" dari semua pos terdepan Vietnam di kelompok Kepulauan Spratly yang disengketakan.
Perubahan tersebut termasuk pembangunan beberapa instalasi fasilitas pertahanan maritim, gedung administrasi, bantalan beton dan bunker, dan menara sinyal besar yang memungkinkan untuk berkomunikasi dengan intelijen.
Sementara itu, Vietnam juga membangun serangkaian instalasi di garis pantai utara Pulau Sin Cowe, seperti terowongan, benteng pantai, dan bunker.
Instalasi itu merupakan bantalan beton melingkar atau setengah lingkaran yang dipasang pada jalur pendek menuju bunker, serupa dengan jenis instalasi yang sebelumnya dibangun Vietnam di pulau-pulau kekuasaannya.
China dan Vietnam saling bangun wilayah di LCS [wikimedia] ⚓️
AMTI meyakini, Instalasi itu bertujuan untuk memperkuat sistem pertahanan garis pantai Vietnam, meskipun secara teori Vietnam juga memiliki sistem jangkauan jarak jauh seperti sistem roket Extended Range Artillery buatan IMI Systems.
Sistem tersebut adalah jenis rudal anti-kapal berbasis darat, yang sebenarnya dapat menjangkau pangkalan Militer China.
Selain itu, Vietnam diketahui juga telah melakukan pembangunan markas militer pada pulau-pulau di bawah kendalinya selama dua tahun terakhir termasuk Pearson Reef, Namyit dan Kepulauan Spratly.
Kepulauan Spratly atau Kepulauan Nansha adalah gugus kepulauan di Laut China Selatan yang dipersengketakan beberapa negara di sekitarnya.
Vietnam dan China termasuk enam negara Asia Tenggara yang mengklaim atas sebagian atau semua pulau Spratly dan Paracel. Kedua negara ini kerap kali memperebutkan kekayaan sumber daya alam di LCS.
China sendiri telah mereklamasi dan membangun pangkalan luas besar di beberapa pulau yang didudukinya, termasuk fasilitas pelabuhan dan lapangan udara. Meski penguatan sistem yang dilakukan militer China secara bertahap, tetapi lebih ekstensif ketimbang negara lainnya.
⚓️ CNBC
sumber : https://garudamiliter.blogspot.com/
0 Response to "[Dunia] Vietnam Mulai 'Gerilya' di Laut China Selatan"
Post a Comment