Perkuat Natuna dan SaumlakiRadar Vera NG, merupakan radar pasif yang digunakan TNI [istimewa]
Penandatanganan dan penyerahan Sertifikat Kelaikan Militer Radar Passive Surveillance and Tracking System dilaksanakan Kemhan hari kamis 18 februari 2021 di Jakarta.
Kegiatan penandatanganan dan penyerahan Sertifikat Kelaikan Militer Radar Passive Surveillance and Tracking System, mengutip kemhan, dilaksanakan setelah seluruh proses termasuk pengujian dan pemeriksaan fungsi yang disetujui oleh Inspektor Kelaikan IMAA (Indonesia Military Airworthiness Authority).
Radar pasif yang diproduksi Republik Ceko dipesan TNI AU dan diprediksi kedatangannya pada tahun 2018 silam.
Saat ini sistem radar Vera NG digunakan oleh Satuan Radar 245 TNI AU Saumlaki dan Satuan Radar 212 Ranai Natuna, diharapkan system peralatan tersebut dapat digunakan dalam mendukung kegiatan di Satuan Radar jajaran TNI AU.Radar Vera NGIlustrasi radar Vera NG [istimewa]
Indonesia sebagai negara kepulauan yang besar wilayahnya memerlukan sistem pertahanan yang mumpuni.
Pada tahun 2018 silam, TNI AU telah memilih sistem radar pengawasan pasif VERA-NG produksi negara Ceko.
Mengutip indonesia mandiri.web, sistem radar yang disebut sebagai anti-jamming ini beroperasi pada lingkup frequensi 50MHz dan 18GHz dan dapat mendeteksi target udara hingga jarak 400 km apabila menggunakan platform dengan ketinggian 25 meter.
Selain dapat mendeteksi target udara, dikatakan bahwa radar ini juga dapat mengintai target di permukaan bumi maupun permukaan laut. Serta mampu menjejaki hingga 200 target secara simultan.
VERA-NG disebut juga sebagai Deployable Passive ESM Tracker (DPET). Perangkat sensornya dapat ditempatkan pada platform dengan dua ketinggian yang berbeda, 12 meter dan 25 meter, disangga dengan struktur tubular teleskopik, seperti tripod atau quadpod ringan.
Sistem radar ini mudah dipindahkan dengan kendaraan angkut truk taktis dan didukung dengan pusat komando-kendali mobile, siap memproses dan menganalisa hasil yang tertangkap sistem radar.
Keuntungan menggunakan radar pasif antara lain mampu mendeteksi sasaran secara tiga dimensi tanpa diketahui lawan (senyap), karena sistem radar ini tidak memancarkan sinyal radar.
Radar pasif juga mampu mendeteksi emisi di daratan dan lautan secara senyap, handal terhadap jammer, bekerja secara rahasia, mudah dirawat, dan dapat diintegrasikan dengan sensor radar pertahanan udara aktif yang sudah ada.
♖ Garuda Militer
Penandatanganan dan penyerahan Sertifikat Kelaikan Militer Radar Passive Surveillance and Tracking System dilaksanakan Kemhan hari kamis 18 februari 2021 di Jakarta.
Kegiatan penandatanganan dan penyerahan Sertifikat Kelaikan Militer Radar Passive Surveillance and Tracking System, mengutip kemhan, dilaksanakan setelah seluruh proses termasuk pengujian dan pemeriksaan fungsi yang disetujui oleh Inspektor Kelaikan IMAA (Indonesia Military Airworthiness Authority).
Radar pasif yang diproduksi Republik Ceko dipesan TNI AU dan diprediksi kedatangannya pada tahun 2018 silam.
Saat ini sistem radar Vera NG digunakan oleh Satuan Radar 245 TNI AU Saumlaki dan Satuan Radar 212 Ranai Natuna, diharapkan system peralatan tersebut dapat digunakan dalam mendukung kegiatan di Satuan Radar jajaran TNI AU.Radar Vera NGIlustrasi radar Vera NG [istimewa]
Indonesia sebagai negara kepulauan yang besar wilayahnya memerlukan sistem pertahanan yang mumpuni.
Pada tahun 2018 silam, TNI AU telah memilih sistem radar pengawasan pasif VERA-NG produksi negara Ceko.
Mengutip indonesia mandiri.web, sistem radar yang disebut sebagai anti-jamming ini beroperasi pada lingkup frequensi 50MHz dan 18GHz dan dapat mendeteksi target udara hingga jarak 400 km apabila menggunakan platform dengan ketinggian 25 meter.
Selain dapat mendeteksi target udara, dikatakan bahwa radar ini juga dapat mengintai target di permukaan bumi maupun permukaan laut. Serta mampu menjejaki hingga 200 target secara simultan.
VERA-NG disebut juga sebagai Deployable Passive ESM Tracker (DPET). Perangkat sensornya dapat ditempatkan pada platform dengan dua ketinggian yang berbeda, 12 meter dan 25 meter, disangga dengan struktur tubular teleskopik, seperti tripod atau quadpod ringan.
Sistem radar ini mudah dipindahkan dengan kendaraan angkut truk taktis dan didukung dengan pusat komando-kendali mobile, siap memproses dan menganalisa hasil yang tertangkap sistem radar.
Keuntungan menggunakan radar pasif antara lain mampu mendeteksi sasaran secara tiga dimensi tanpa diketahui lawan (senyap), karena sistem radar ini tidak memancarkan sinyal radar.
Radar pasif juga mampu mendeteksi emisi di daratan dan lautan secara senyap, handal terhadap jammer, bekerja secara rahasia, mudah dirawat, dan dapat diintegrasikan dengan sensor radar pertahanan udara aktif yang sudah ada.
♖ Garuda Militer
sumber : https://garudamiliter.blogspot.com/
0 Response to "Sekilas Radar Vera NG"
Post a Comment