Kronologi Polsek Ditembaki dan Ambulans Dibakar di Intan Jaya

 TšŸ’‚https://akcdn.detik.net.id/visual/2019/09/24/44a715e6-3f2a-4a3e-adea-d48af6e53b2a_169.jpeg?w=650Warga mengungsi di Mapolres Jayawijaya saat terjadi aksi unjuk rasa yang berakhir rusuh di Wamena, Jayawijaya, Papua, Senin (23/9/2019). (ANTARA FOTO/Marius Wonyewun)

Polisi menyebut kelompok kriminal bersenjata (KKB) melakukan serangkaian aksi penembakan dan pembakaran terhadap bangunan ataupun kendaraan di kawasan Bandara Bilorai, Kabupaten Intan Jaya, Papua pada Jumat (29/10).

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal mengatakan semula KKB menembaki Polsek Sugapa pada pukul 15.38 WIT.

"Aksi penembakan ke Polsek Sugapa dari arah Tower Telkomsel sehingga personel membalas tembakan dan terjadi kontak tembak," kata Kamal kepada wartawan, Sabtu (30/10).

Bersamaan dengan kontak senjata itu, polisi yang bertugas mendapat informasi bahwa mereka turut melakukan pembakaran terhadap rumah salah seorang warga bernama Rian.

Rentetan aksi itu berlangsung secara beriringan. Sekitar pukul 16.15 WIT, mereka turut menembaki Pos Satgas 521 di sekitar Perumahan Sekretaris Daerah Kabupaten Intan Jaya.

Selang beberapa menit kemudian, penyerangan meluas ke beberapa titik lain. KKB, kata polisi, juga membakar gudang, ambulans, hingga mobil tangki air di kawasan Bandara Bilorai, Kabupaten Intan Jaya.

Kontak senjata yang diikuti aksi pembakaran bangunan itu berlangsung selama dua jam. Pada pukul 17.50 WIT, kondisi mulai kondusif dan personel gabungan TNI-Polri kembali ke Polsek Sugapa.

"Personel menuju ke TKP pembakaran, saat tiba di Bandara Bilorai, personel mendapat gangguan tembakan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Setelah terjadi kontak tembak personel melakukan pembersihan di lokasi pembakaran," jelas Kamal.

Berdasarkan catatan kepolisian, kerugian materiil dalam serangkaian aksi tersebut meliputi satu bangunan rumah, gudang, mobil tangki air dan ambulans yang terbakar.

Polisi pun tengah melakukan pengejaran terhadap kelompok separatis yang diduga bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.

Dalam insiden itu, kata Kamal, tidak ada korban jiwa dari unsur aparat ataupun masyarakat sipil di Sugapa.

"Saat ini personel Gabungan TNI-Polri masih melakukan pengejaran dan patroli untuk mengantisipasi gangguan Kamtibmas oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)," tandasnya.

KKB merupakan sebutan aparat untuk separatis Papua, yang menyatakan Papua sedang dalam situasi perang. Mereka menginduk pada organisasi Tentara Pembebasan Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) dan saat ini telah ditetapkan sebagai kelompok teroris.

Total ada 19 kelompok yang diperangi pemerintah. Pemerintah menggunakan Undang-undang nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme sebagai landasan hukum.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sempat mengingatkan kepada jajaran Polri dan TNI untuk waspada terhadap ancaman keamanan dari KKB jelang akhir tahun. (mjo/pmg)

  Ribuan Warga Papua Mengungsi 

Polisi mengatakan ribuan orang mengungsi ke sejumlah titik di Papua, setelah rentetan kontak senjata pecah pada Jumat (29/10). Aparat dan kelompok kriminal bersenjata (KKB) saling tembak di kawasan Bandara Bilorai, Kabupaten Intan Jaya.

"Total keseluruhan masyarakat akibat gangguan Kamtibmas yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) berjumlah 5.859 jiwa," kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal kepada wartawan, Sabtu (30/10).

Ia merincikan, 160 orang saat ini mengungsi ke Polsek Sugapa. Kemudian, 20 orang lainnya berada di Koramil Sugapa.

Tak hanya di markas aparat, pengungsi juga mendatangi sejumlah gereja. Tercatat, 2.405 orang menetap sementara di Gereja ST Misael, lalu 3.000 orang lainnya di Gereja Katolik Agapa. Kemudian, 124 orang di Gereja GKII Antiokhia, dan 150 lainnya di Gereja Katolik Baitapa.

Aparat menyatakan para pengungsi tersebut belum dapat kembali ke rumah masing-masing. Mereka hanya mengambil keperluan seadanya untuk kemudian kembali mengungsi.

"Selanjutnya kembali mengamankan diri di Polsek Sugapa dan Koramil serta beberapa Gereja," jelasnya. Lihat Juga :

Namun demikian, Kamal mengklaim bahwa situasi keamanan di sekitar kawasan Intan Jaya saat ini sudah berangsur kondusif.

Aparat gabungan TNI-Polri, kata dia, masih menduduki Bandara Bilorai untuk melakukan pengamanan dan pembersihan.

"Hingga saat ini situasi di wilayah Sugapa masih aman kondusif dan tidak terdapat aksi gangguan keamanan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)," tandasnya.

Kawasan Intan Jaya dalam dua hari terakhir sedang memanas. Rentetan kontak senjata terjadi secara beruntun.

Pada 29 Oktober, kontak senjata yang diikuti aksi pembakaran bangunan itu berlangsung alot sekitar dua jam lamanya. Pada pukul 17.50 WIT, kondisi baru kondusif dan personel gabungan TNI-Polri kembali ke Polsek Sugapa.

Berdasarkan catatan kepolisian, kerugian materiil dalam serangkaian aksi tersebut meliputi satu bangunan rumah, gudang, mobil tangki air dan ambulans yang terbakar.

Polisi pun tengah melakukan pengejaran terhadap kelompok separatis yang diduga bertanggungjawab atas peristiwa tersebut.

Sebelum itu pun, kontak tembak juga pecah di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya pada Selasa (26/10). Seorang bayi bawah lima tahun (balita) meninggal dunia karena terkena peluru.

"Pada saat terjadinya kontak tembak, dua anak sedang dengan orang tuanya beraktivitas di sekitar rumah, sehingga menjadi sasaran Kelompok Kriminal Bersenjata," kata Kamal kepada wartawan, Rabu (27/10). (mjo/pmg)

 ♖ CNN  


sumber : https://garudamiliter.blogspot.com/

0 Response to "Kronologi Polsek Ditembaki dan Ambulans Dibakar di Intan Jaya"

Post a Comment