Mantapkan Ekspansi Industri PertahananArmada Hercules TNI AU [TNI AU] ✈️
Langkah PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) kian mantap dalam strategi ekspansi pada industri pertahanan dengan berhasil diraihnya sertifikat dan persetujuan dari Lockheed Martin atas kapasitas perawatan pesawat Hercules C-130H untuk pekerjaan overhaul, refurbishment, dan modifikasi.
Keberhasilan ini berangkat dari adanya kesepakatan offset atau Offset Project Agreement (OPA) antara pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Pertahanan (Kemhan RI) dan Lockheed Martin, yang merupakan perusahaan kedirgantaraan, senjata, pertahanan, keamanan informasi, dan teknologi asal Amerika Serikat.
Dengan sertifikat ini, GMF semakin dipercaya oleh Lockheed Martin untuk merawat setiap armada C-130 yang dimiliki Indonesia. Adapun dukungan dari Lockheed Martin ini kemudian menjadi landasan bagi GMF untuk memperbaharui Certificate of Approval Military Repair Station (AMARS) dari Indonesian Defence Airworthiness Authority (IDAA). Sehingga pada 2022, GMF mendapat sertifikasi AMARS yang melingkupi A330 series, B737 series, C212 series, dan C130 B/H/HS.
Direktur Utama GMF, Andi Fahrurrozi, menyampaikan pentingnya sertifikat AMARS dalam mendukung ekspansi yang GMF lakukan. “Pembaharuan sertifikat AMARS dengan penambahan kapabilitias ini menjadi modal bagi GMF untuk mendukung dan melaksanakan mandat yang disampaikan oleh Menhan RI, Prabowo Subianto, tentang perawatan alutsista yang perlu dimaksimalkan pengerjaannya di tanah air. Kami, dengan penuh rasa bangga dan tangan terbuka, akan mendukung hal tersebut dengan segenap daya upaya,” ujar Andi.
Perbedaan antara sertifikasi yang didapatkan GMF tahun ini terdapat pada penambahan kapabiltas C212 Series dan C130. Dukungan dari Lockheed Martin memungkinkan GMF untuk melakukan perawatan pesawat Hercules C130 hingga Structural Integrity Program (SIP). Dengan penambahan ini, GMF menjadi satu-satunya perusahaan Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) tanah air yang memegang sertifikat AMARS.
Adapun dukungan yang diberikan Lockheed Martin kepada GMF di antaranya berupa technical data license, license agreement, dan service bulletin untuk modernisasi pesawat Hercules C130 yang melingkupi pekerjaan replacement center wing box dan avionic upgrade.
Demi memantapkan lagi langkahnya dalam ekspansi di sektor pertahanan, GMF pun terus berkomitmen untuk mengembangkan kapasitas dan kapabilitas. Salah satunya dengan membangun relasi yang kuat dengan para mitra, salah satunya Lockheed Martin. Komitmen ini akan diwujudkan dengan peningkatan kualitas dalam hal fasilitas, tools & equipment, IT system, dan sumber daya manusia.
“Kami akan menyerap berbagai ilmu dan pengalaman dari Lockheed Martin dan partner-partner lain dalam setiap on site support yang diberikan, serta mempelajari manual data yang diberikan agar ke depannya GMF semakin siap dalam memperluas ekspansi keindustri pertahanan,” tutup Andi.
Langkah PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) kian mantap dalam strategi ekspansi pada industri pertahanan dengan berhasil diraihnya sertifikat dan persetujuan dari Lockheed Martin atas kapasitas perawatan pesawat Hercules C-130H untuk pekerjaan overhaul, refurbishment, dan modifikasi.
Keberhasilan ini berangkat dari adanya kesepakatan offset atau Offset Project Agreement (OPA) antara pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Pertahanan (Kemhan RI) dan Lockheed Martin, yang merupakan perusahaan kedirgantaraan, senjata, pertahanan, keamanan informasi, dan teknologi asal Amerika Serikat.
Dengan sertifikat ini, GMF semakin dipercaya oleh Lockheed Martin untuk merawat setiap armada C-130 yang dimiliki Indonesia. Adapun dukungan dari Lockheed Martin ini kemudian menjadi landasan bagi GMF untuk memperbaharui Certificate of Approval Military Repair Station (AMARS) dari Indonesian Defence Airworthiness Authority (IDAA). Sehingga pada 2022, GMF mendapat sertifikasi AMARS yang melingkupi A330 series, B737 series, C212 series, dan C130 B/H/HS.
Direktur Utama GMF, Andi Fahrurrozi, menyampaikan pentingnya sertifikat AMARS dalam mendukung ekspansi yang GMF lakukan. “Pembaharuan sertifikat AMARS dengan penambahan kapabilitias ini menjadi modal bagi GMF untuk mendukung dan melaksanakan mandat yang disampaikan oleh Menhan RI, Prabowo Subianto, tentang perawatan alutsista yang perlu dimaksimalkan pengerjaannya di tanah air. Kami, dengan penuh rasa bangga dan tangan terbuka, akan mendukung hal tersebut dengan segenap daya upaya,” ujar Andi.
Perbedaan antara sertifikasi yang didapatkan GMF tahun ini terdapat pada penambahan kapabiltas C212 Series dan C130. Dukungan dari Lockheed Martin memungkinkan GMF untuk melakukan perawatan pesawat Hercules C130 hingga Structural Integrity Program (SIP). Dengan penambahan ini, GMF menjadi satu-satunya perusahaan Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) tanah air yang memegang sertifikat AMARS.
Adapun dukungan yang diberikan Lockheed Martin kepada GMF di antaranya berupa technical data license, license agreement, dan service bulletin untuk modernisasi pesawat Hercules C130 yang melingkupi pekerjaan replacement center wing box dan avionic upgrade.
Demi memantapkan lagi langkahnya dalam ekspansi di sektor pertahanan, GMF pun terus berkomitmen untuk mengembangkan kapasitas dan kapabilitas. Salah satunya dengan membangun relasi yang kuat dengan para mitra, salah satunya Lockheed Martin. Komitmen ini akan diwujudkan dengan peningkatan kualitas dalam hal fasilitas, tools & equipment, IT system, dan sumber daya manusia.
“Kami akan menyerap berbagai ilmu dan pengalaman dari Lockheed Martin dan partner-partner lain dalam setiap on site support yang diberikan, serta mempelajari manual data yang diberikan agar ke depannya GMF semakin siap dalam memperluas ekspansi keindustri pertahanan,” tutup Andi.
☆ Kontan
sumber : https://garudamiliter.blogspot.com/
0 Response to "GMF Dipercaya Lockheed Martin Rawat Hercules"
Post a Comment