👁 Intai Situs Sensitif 🎈 balon mata-mata di atas AS. (Foto/The Guardian)
Pentagon mengungkap bahwa balon mata-mata China saat ini berada di atas benua Amerika Serikat (AS) . Namun, komandan militer Amerika telah merekomendasikan untuk tidak menembak jatuh balon tersebut.
“Pemerintah AS, termasuk NORAD [North American Aerospace Defense Command], terus melacak dan memantaunya dengan cermat," kata juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder pada hari Kamis.
"Balon saat ini terbang di ketinggian jauh di atas lalu lintas udara komersial dan tidak menghadirkan ancaman militer atau fisik kepada orang-orang di darat,” lanjut Ryder, seperti dikutip Reuters, Jumat (3/2/2023).
Ryder mengatakan ini bukan pertama kalinya aktivitas balon seperti itu diamati. Tetapi, lanjut Ryder, pemerintah AS segera bertindak untuk melindungi dari pengumpulan informasi sensitif.
Berbicara kepada wartawan tanpa menyebut nama, seorang pejabat senior pertahanan AS mengungkapkan bahwa komandan militer dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan bahwa menembak jatuh balon harus dikesampingkan. "Karena risiko keselamatan dan keamanan orang-orang di darat dari kemungkinan terkena puing-puing," katanya.
Pejabat itu menambahkan: "Kami menilai bahwa balon ini memiliki nilai aditif yang terbatas dari perspektif pengumpulan intelijen."
Balon itu dipantau saat berada di atas Montana, rumah bagi salah satu pangkalan Angkatan Udara yang mengoperasikan rudal balistik antarbenua (ICBM) Minuteman III.
Pejabat itu mengatakan jet tempur AS dikerahkan untuk memeriksa balon awal pekan ini, mencatat bahwa itu tidak mengancam penerbangan komersial.
Pejabat tersebut mengatakan hal ini telah terjadi beberapa kali selama beberapa tahun terakhir, termasuk selama pemerintahan Donald Trump. Namun yang membedakan dengan balon ini adalah ketinggian dan jangka waktunya bertahan di AS. (min)
China Selidiki Laporan tersebut
China mengatakan sedang menyelidiki laporan bahwa balon mata-mata mereka telah terbang di wilayah udara Amerika Serikat (AS). Beijing pun mendesak semua pihak agar tenang.
“China adalah negara yang bertanggung jawab dan selalu mematuhi hukum internasional dengan ketat, dan China tidak berniat untuk melanggar wilayah dan wilayah udara negara berdaulat mana pun," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning.
"Mengenai balon, seperti yang saya sebutkan barusan, kami sedang menyelidiki dan memverifikasi situasinya serta berharap kedua belah pihak dapat menangani ini bersama dengan tenang dan hati-hati,” imbuh Mao dalam pengarahan harian seperti dikutip dari The Associated Press, Jumat (3/2/2023).
Mao mengatakan politisi dan masyarakat harus menahan memberikan penilaian sebelum memiliki pemahaman yang jelas tentang fakta sebenarnya.
Insiden terjadi jelang kunjungan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken ke Beijing. Diplomat top AS itu dijadwalkan akan tiba pada hari Jumat minggu depan dan menjadi pejabat tinggi AS pertama yang mengunjungi China sejak pandemi Covid-19 terjadi.
Dia akan tiba di tengah penurunan tajam hubungan antara Beijing dan Washington terkait perdagangan, Taiwan, hak asasi manusia, dan klaim teritorial China di Laut China Selatan.
Terkait hal ini, Mao mengatakan dia tidak memiliki informasi tentang apakah rencana perjalanan ke China oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan dilanjutkan minggu depan sesuai jadwal.
“Yang ingin saya tekankan adalah bahwa sebelum kita memiliki pemahaman yang jelas tentang fakta, spekulasi dan sensasi tidak akan membantu penanganan masalah yang tepat. Mengenai kunjungan Blinken ke China, saya tidak punya informasi,” pungkas Mao.
Seperti diwartakan sebelumnya, sebuah balon mata-mata China dilaporkan terbang di atas wilayah AS. Militer AS mengatakan sedang melacak balon mata-mata itu di ketinggian tinggi yang diduga sedang bergerak di atas Amerika Serikat bagian utara.
Balon itu terlihat di atas Montana, salah satu tempat di mana terdapat tiga ladang silo rudal nuklir AS berada di Pangkalan Angkatan Udara Malmstrom. Pejabat itu berbicara tanpa menyebut nama untuk membahas informasi sensitif.
Diperkirakan seukuran tiga bus, balon mata-mata yang dicurigai terlihat di atas Billings, Montana, pada hari Rabu waktu setempat. Balon itu memasuki AS setelah terbang di atas Kepulauan Aleut dan melewati Kanada.
Beberapa jam kemudian, Kanada mengkonfirmasi melihat balon mata-mata di ketinggian yang tinggi. Otorits Kanada mengatakan bahwa pergerakannya sedang dilacak secara aktif. (ian)
Pentagon mengungkap bahwa balon mata-mata China saat ini berada di atas benua Amerika Serikat (AS) . Namun, komandan militer Amerika telah merekomendasikan untuk tidak menembak jatuh balon tersebut.
“Pemerintah AS, termasuk NORAD [North American Aerospace Defense Command], terus melacak dan memantaunya dengan cermat," kata juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder pada hari Kamis.
"Balon saat ini terbang di ketinggian jauh di atas lalu lintas udara komersial dan tidak menghadirkan ancaman militer atau fisik kepada orang-orang di darat,” lanjut Ryder, seperti dikutip Reuters, Jumat (3/2/2023).
Ryder mengatakan ini bukan pertama kalinya aktivitas balon seperti itu diamati. Tetapi, lanjut Ryder, pemerintah AS segera bertindak untuk melindungi dari pengumpulan informasi sensitif.
Berbicara kepada wartawan tanpa menyebut nama, seorang pejabat senior pertahanan AS mengungkapkan bahwa komandan militer dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan bahwa menembak jatuh balon harus dikesampingkan. "Karena risiko keselamatan dan keamanan orang-orang di darat dari kemungkinan terkena puing-puing," katanya.
Pejabat itu menambahkan: "Kami menilai bahwa balon ini memiliki nilai aditif yang terbatas dari perspektif pengumpulan intelijen."
Balon itu dipantau saat berada di atas Montana, rumah bagi salah satu pangkalan Angkatan Udara yang mengoperasikan rudal balistik antarbenua (ICBM) Minuteman III.
Pejabat itu mengatakan jet tempur AS dikerahkan untuk memeriksa balon awal pekan ini, mencatat bahwa itu tidak mengancam penerbangan komersial.
Pejabat tersebut mengatakan hal ini telah terjadi beberapa kali selama beberapa tahun terakhir, termasuk selama pemerintahan Donald Trump. Namun yang membedakan dengan balon ini adalah ketinggian dan jangka waktunya bertahan di AS. (min)
China Selidiki Laporan tersebut
China mengatakan sedang menyelidiki laporan bahwa balon mata-mata mereka telah terbang di wilayah udara Amerika Serikat (AS). Beijing pun mendesak semua pihak agar tenang.
“China adalah negara yang bertanggung jawab dan selalu mematuhi hukum internasional dengan ketat, dan China tidak berniat untuk melanggar wilayah dan wilayah udara negara berdaulat mana pun," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning.
"Mengenai balon, seperti yang saya sebutkan barusan, kami sedang menyelidiki dan memverifikasi situasinya serta berharap kedua belah pihak dapat menangani ini bersama dengan tenang dan hati-hati,” imbuh Mao dalam pengarahan harian seperti dikutip dari The Associated Press, Jumat (3/2/2023).
Mao mengatakan politisi dan masyarakat harus menahan memberikan penilaian sebelum memiliki pemahaman yang jelas tentang fakta sebenarnya.
Insiden terjadi jelang kunjungan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken ke Beijing. Diplomat top AS itu dijadwalkan akan tiba pada hari Jumat minggu depan dan menjadi pejabat tinggi AS pertama yang mengunjungi China sejak pandemi Covid-19 terjadi.
Dia akan tiba di tengah penurunan tajam hubungan antara Beijing dan Washington terkait perdagangan, Taiwan, hak asasi manusia, dan klaim teritorial China di Laut China Selatan.
Terkait hal ini, Mao mengatakan dia tidak memiliki informasi tentang apakah rencana perjalanan ke China oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan dilanjutkan minggu depan sesuai jadwal.
“Yang ingin saya tekankan adalah bahwa sebelum kita memiliki pemahaman yang jelas tentang fakta, spekulasi dan sensasi tidak akan membantu penanganan masalah yang tepat. Mengenai kunjungan Blinken ke China, saya tidak punya informasi,” pungkas Mao.
Seperti diwartakan sebelumnya, sebuah balon mata-mata China dilaporkan terbang di atas wilayah AS. Militer AS mengatakan sedang melacak balon mata-mata itu di ketinggian tinggi yang diduga sedang bergerak di atas Amerika Serikat bagian utara.
Balon itu terlihat di atas Montana, salah satu tempat di mana terdapat tiga ladang silo rudal nuklir AS berada di Pangkalan Angkatan Udara Malmstrom. Pejabat itu berbicara tanpa menyebut nama untuk membahas informasi sensitif.
Diperkirakan seukuran tiga bus, balon mata-mata yang dicurigai terlihat di atas Billings, Montana, pada hari Rabu waktu setempat. Balon itu memasuki AS setelah terbang di atas Kepulauan Aleut dan melewati Kanada.
Beberapa jam kemudian, Kanada mengkonfirmasi melihat balon mata-mata di ketinggian yang tinggi. Otorits Kanada mengatakan bahwa pergerakannya sedang dilacak secara aktif. (ian)
sumber : https://garudamiliter.blogspot.com/
0 Response to "[Global] Balon Mata-mata China Saat Ini Terbang di Atas AS"
Post a Comment