GMF Aero Asia, Bengkel Pesawat Garuda Cetak Laba Rp 321 M

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_ca4qg3Gj6OFVp_5xeOyhdPhfl-tulmRZAo8zLyemTKKE-o2NoZ4UnR8Oo_AvECfu3zd6ZErXNoYfAYduMbpUPa2MOmzYYCNSF78iBXHgD7f1HnwUdmkYKEI2SJNblmh0vtDImpI0rm-OzItHb7ePw0IQE9y-tq6F1Fv9UZXl6JSApmXzBpwSOR-MS1s/s602/Psawat-kepresidenan-BBJ02-tiba-di-bandara-halim_1265_6e5-lq.jpgKontrak pemeliharaan pesawat kepresidenan BBJ02 juga dilakukan di GMF Aero Asia (Quora))

A
nak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang bergerak di bidang perawatan pesawat, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) mencetak laba bersih US$ 20,2 juta atau sekitar Rp 321,18 miliar (kurs Rp 15.900) pada tahun 2023, naik signifikan dibanding tahun sebelumnya US$ 3,6 juta.

Pada tahun 2023, perusahaan membukukan pendapatan sebesar US$ 373,2 juta, tumbuh sebesar 56,9% dari tahun sebelumnya.

"Kami bersyukur atas capaian laba bersih yang baik ini, yang merupakan hasil dari upaya restrukturisasi yang kami terapkan. Hal ini menunjukkan keberhasilan kami dalam membawa perseroan menuju perbaikan yang mendekati kondisi sebelum pandemi global," kata Direktur Utama GMFI, Andi Fahrurrozi dalam keterangannya, Selasa (2/4/2024).

Pada tahun 2023, segmen bisnis perawatan mesin pesawat menjadi kontributor terbesar pada pendapatan operasional, dengan total pendapatan sebesar US$ 102 juta, meningkat secara signifikan dibandingkan dengan pendapatan tahun sebelumnya senilai US$ 24,3 juta. Peningkatan ini sejalan dengan aktivitas reaktivasi engine Garuda Indonesia.

Kemudian, disusul dengan segmen pemeliharaan airframe yang mencatatkan pendapatan sebesar US$ 83,7 juta, dan layanan komponen dengan total pendapatan US$ 82,2 juta.

Capaian ini merupakan hasil dari upaya restrukturisasi agresif yang dilakukan perseroan sepanjang tahun 2023, baik terhadap utang usaha dengan pemasok maupun utang bank. Kenaikan laba bersih tahun ini tidak hanya berasal dari capaian laba operasional, melainkan juga dikontribusikan salah satunya dari pemulihan nilai aset. Hal ini menunjukkan bahwa pencapaian ini masih merupakan bagian dari proses pemulihan perseroan pasca pandemi COVID-19, yang memberikan dampak jangka panjang terhadap industri penerbangan.

Strategi diversifikasi bisnis pun masih digalakkan untuk menunjang perbaikan kinerja. Pada tahun 2023, GMFI mengantongi kontrak pemeliharaan BBJ02 milik Kementerian Sekretariat Negara. Dari sektor pertahanan, GMFI juga menambah kapabilitas baru pada tahun 2023 di mana untuk pertama kalinya, GMFI melakukan pekerjaan perawatan pesawat helikopter Bell 412.

Capaian lain dari sektor pertahanan yakni GMFI berhasil mencatatkan sejarah dengan berhasil diselesaikannya penggantian Center Wing Box pesawat Hercules C-130H untuk pertama kalinya di Indonesia. Dari segmen bisnis lain, GMFI juga terus memperluas jangkauan pasar internasionalnya dengan keberhasilan menggandeng customer dari Korea, Eropa, Asia Tenggara, dan juga Timur Tengah. GMFI pun berhasil memastikan salah satu hanggarnya fully occupied hingga 2025.

"Dengan peningkatan pendapatan lebih dari 50% yang sejalan dengan meningkatnya capaian net profit, kami optimis pemulihan yang GMFI terapkan telah berada dalam track yang benar. Ditambah lagi, laba bersih tahun ini pun menunjukkan peningkatan yang signifikan. Segmen bisnis lain seperti militer dan industrial solutions pun masih menyimpan potensi besar di masa yang akan datang. Ke depannya memang masih menantang, tetapi kami percaya perlahan tetapi pasti GMFI akan mampu mencapai growth yang jauh lebih sustain setelah ini," tutup Andi.

  ★
detik  


sumber : https://garudamiliter.blogspot.com/

0 Response to "GMF Aero Asia, Bengkel Pesawat Garuda Cetak Laba Rp 321 M"

Post a Comment