Akhir tahun diserahkan ke Kemhan
KRI Canopus 936, Kapal BHO memiliki fungsi utama untuk melaksanakan survei dan pemetaan di pesisir pantai, laut dangkal, hingga samudera. (DefenArt)
Galangan kapal Abeking & Rasmussen di kota Lemwerder, Jerman, boleh jadi tak lama lagi akan punya hajatan besar, yakni mengirimkan kapal terbaru pesanan Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI untuk Pushidrosal TNI AL. Foto-foto yang beredar di media sosial, memperlihatkan kapal BHO (Bantu Hidro Oceganografi) Ocean Going yang diberi nama KRI Canopus 936 telah diluncurkan dari fasilitas produksi.
Kilas balik ke September 2024, galangan swasta nasional PT Palindo Marine di Batam, meluncurkan kapal BHO. Program pembangunan kapal BHO merupakan kerja sama antara Kementerian Pertahanan dengan Abeking & Rassmusen, Jerman.
Kontrak pembangunan kapal BHO (Ocean Going) dilaksanakan oleh Abening & Rasmussen, sedangkan pembangunan platformnya dilakukan oleh PT Palindo Marine melalui program offset agreement antara Abeking & Rasmussen dengan Ditjen Pothan Kemhan.
Setelah kegiatan launching ceremony di Batam, kapal BHO (Ocean Going) akan menuju dibawa ke Jerman menggunakan transporter untuk menyelesaikan pemasangan seluruh peralatan oceanografi di galangan Abeking & Rasmussen.
Mendapat label sebagai KRI Canopus 936, kapal ini memiliki panjang 105 meter, lebar 17,4 meter dan draft kapal 4,5 meter, serta jumlah awak mencapai 90 kru dan kecepatan 16 knot.
Bila merujuk pada spesifikasi yang dibutuhkan TNI AL, kapal hidro-oseanografi berukuran besar ini mampu mengarung di perairan samudra (ocean-going hydrographic vessel). Kapal modern ini dilengkapi dengan sensor dan peralatan canggih seperti Autonomous Underwater Vehicle (AUV), Remotely Operated Vehicle (ROV), dan Unmanned Aerial Vehicle (UAV).
Untuk menunjang operasi, KRI Canopus 936 dilengkapi dengan dek helikopter, meski nampak tidak dibekali fasilitas hanggar.
Lain dari itu, fungsinya akan digabungkan sebagai kapal penyelamat kapal selam yang membawa Submarine Rescue Vehicle System (SRVS).
KRI Canopus 936 dilengkapi seperti crane besar yang terletak di bagian buritan (belakang kapal) dan digunakan untuk menurunkan atau mengambil kembali peralatan bawah air seperti ROV (Remotely Operated Vehicle), yang disebut A-Frame. Alat ini dinamai demikian karena bentuk strukturalnya yang menyerupai huruf ‘A’ besar.
A-Frame sangat penting pada kapal penelitian, hidrografi, atau kapal penyapu ranjau (mine hunter), karena memudahkan penempatan dan penarikan ROV, AUV (Autonomous Underwater Vehicle), atau Towed Sonar Array ke dalam dan keluar dari air, sampai memastikan peralatan tersebut dapat diangkat melewati buritan kapal dengan aman, terutama saat laut berombak.
Kapal BHO Ocean Going terbaru ini proyek berdurasi tiga tahun yang dimulai sejak Januari 2023 hingga Desember 2025. Tahapan proyek Kapal BHO Ocean Going mencakup berbagai kegiatan dan tahapan, seperti Main Ships Design Plan Review, Starting of Steel Cutting, Keel Laying, Launching, Ship Naming, Commissioning, Harbour Acceptance Test, Sea Acceptance Test, Crew Training, dan diakhiri penyerahan kepada pihak Kemhan RI di akhir 2025.
Tentang Abeking & Rasmussen, galangan yang didirikan pada tahun 1907 ini, merupakan peraih kontrak pembangunan dua unit kapal pemburu/sapu ranjau – Mine Countermeasures Vessels (MCMV) Frankenthal Class pesanan Kemhan untuk TNI AL – KRI Pulau Fani 731 dan KRI Pulau Fanildo 732. (Bayu Pamungkas)
KRI Canopus 936, Kapal BHO memiliki fungsi utama untuk melaksanakan survei dan pemetaan di pesisir pantai, laut dangkal, hingga samudera. (DefenArt)Galangan kapal Abeking & Rasmussen di kota Lemwerder, Jerman, boleh jadi tak lama lagi akan punya hajatan besar, yakni mengirimkan kapal terbaru pesanan Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI untuk Pushidrosal TNI AL. Foto-foto yang beredar di media sosial, memperlihatkan kapal BHO (Bantu Hidro Oceganografi) Ocean Going yang diberi nama KRI Canopus 936 telah diluncurkan dari fasilitas produksi.
Kilas balik ke September 2024, galangan swasta nasional PT Palindo Marine di Batam, meluncurkan kapal BHO. Program pembangunan kapal BHO merupakan kerja sama antara Kementerian Pertahanan dengan Abeking & Rassmusen, Jerman.
Kontrak pembangunan kapal BHO (Ocean Going) dilaksanakan oleh Abening & Rasmussen, sedangkan pembangunan platformnya dilakukan oleh PT Palindo Marine melalui program offset agreement antara Abeking & Rasmussen dengan Ditjen Pothan Kemhan.
Setelah kegiatan launching ceremony di Batam, kapal BHO (Ocean Going) akan menuju dibawa ke Jerman menggunakan transporter untuk menyelesaikan pemasangan seluruh peralatan oceanografi di galangan Abeking & Rasmussen.
Mendapat label sebagai KRI Canopus 936, kapal ini memiliki panjang 105 meter, lebar 17,4 meter dan draft kapal 4,5 meter, serta jumlah awak mencapai 90 kru dan kecepatan 16 knot.
Bila merujuk pada spesifikasi yang dibutuhkan TNI AL, kapal hidro-oseanografi berukuran besar ini mampu mengarung di perairan samudra (ocean-going hydrographic vessel). Kapal modern ini dilengkapi dengan sensor dan peralatan canggih seperti Autonomous Underwater Vehicle (AUV), Remotely Operated Vehicle (ROV), dan Unmanned Aerial Vehicle (UAV).
Untuk menunjang operasi, KRI Canopus 936 dilengkapi dengan dek helikopter, meski nampak tidak dibekali fasilitas hanggar.Lain dari itu, fungsinya akan digabungkan sebagai kapal penyelamat kapal selam yang membawa Submarine Rescue Vehicle System (SRVS).
KRI Canopus 936 dilengkapi seperti crane besar yang terletak di bagian buritan (belakang kapal) dan digunakan untuk menurunkan atau mengambil kembali peralatan bawah air seperti ROV (Remotely Operated Vehicle), yang disebut A-Frame. Alat ini dinamai demikian karena bentuk strukturalnya yang menyerupai huruf ‘A’ besar.
A-Frame sangat penting pada kapal penelitian, hidrografi, atau kapal penyapu ranjau (mine hunter), karena memudahkan penempatan dan penarikan ROV, AUV (Autonomous Underwater Vehicle), atau Towed Sonar Array ke dalam dan keluar dari air, sampai memastikan peralatan tersebut dapat diangkat melewati buritan kapal dengan aman, terutama saat laut berombak.
Kapal BHO Ocean Going terbaru ini proyek berdurasi tiga tahun yang dimulai sejak Januari 2023 hingga Desember 2025. Tahapan proyek Kapal BHO Ocean Going mencakup berbagai kegiatan dan tahapan, seperti Main Ships Design Plan Review, Starting of Steel Cutting, Keel Laying, Launching, Ship Naming, Commissioning, Harbour Acceptance Test, Sea Acceptance Test, Crew Training, dan diakhiri penyerahan kepada pihak Kemhan RI di akhir 2025.
Tentang Abeking & Rasmussen, galangan yang didirikan pada tahun 1907 ini, merupakan peraih kontrak pembangunan dua unit kapal pemburu/sapu ranjau – Mine Countermeasures Vessels (MCMV) Frankenthal Class pesanan Kemhan untuk TNI AL – KRI Pulau Fani 731 dan KRI Pulau Fanildo 732. (Bayu Pamungkas)
sumber : https://garudamiliter.blogspot.com/
0 Response to "Abeking & Rasmussen Luncurkan Kapal BHO “Ocean Going” KRI Canopus 936"
Post a Comment