KSAL Pastikan Kajian Kapal Induk Garibaldi Berjalan Aktif: Mudah-Mudahan Segera Bisa Akuisisi

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8Zpi3sgritukpAZZswTff7l6uY0aRsB32ECBkU7prkT_MI0cnulGPnh2tcFRsQNzCm2ejFyTmz1J50Y3M41MaDuA8hfjw44DfMA4D1ap9n8Xcre9ExLY5sECjjAixw5WbiblEBztwhQQqFQWUfccdSt7q4RY2P1WmgSsJmSWmVWrK9fT9iRsSw3WE8Qbb/s2048/ITS%20Garibaldi%20(551)_7867258130906666422_n.jpgITS Giuseppe Garibaldi diberitakan media militer Italia sedang berlabuh dan akan di modernisasi untuk operasional 15-20 tahun untuk TNI AL. (Navi Militari Italiane)

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali memastikan rencana akuisisi kapal induk ITS Giuseppe Garibaldi asal Italia terus dibahas secara aktif oleh internal TNI AL.

Kapal induk ini sekarang masih kita dalami, mudah-mudahan bisa kita segera akuisisi. Dan nantinya kapal induk ini bermanfaat bagi operasi militer perang maupun operasi militer selain perang,” ujar Ali usai menghadiri giat Bakti Sosial di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (18/10).

Ali menjelaskan, selain fungsi tempur, Garibaldi akan dioptimalkan untuk misi kemanusiaan dan distribusi bantuan ke wilayah pulau-pulau terluar.

Dalam keadaan damai, kapal induk ini bisa digunakan untuk membantu masyarakat, terutama di daerah pulau-pulau terpencil terluar terdepan. Nanti juga kita tempatkan helikopter-helikopter yang bisa membantu mendrop bantuan-bantuan logistik,” tambahnya.

Sikap Kementerian Pertahanan (Kemhan) pun sejalan dengan pernyataan Ali. Sebelumnya, Kepala Biro Humas Setjen Kemhan Brigjen Frega Wenas Inkiriwang juga menegaskan keputusan akuisisi kapal induk Garibaldi menunggu kajian operasional dari TNI AL.

Kami masih menunggu pengkajian dari TNI AL untuk plus minusnya, termasuk juga beberapa faktor lainnya,” kata Frega, di Jakarta, Kamis (18/9) lalu.

Laporan Naval News menyebut kapal induk yang kini bersandar di Taranto itu masih memiliki sisa usia operasional sekitar 15-20 tahun, dan berpeluang dimodifikasi agar sesuai dengan kebutuhan Indonesia.

Sejumlah analis militer bahkan menilai Garibaldi dapat dikonversi menjadi kapal induk ringan atau drone carrier, mengikuti tren yang dilakukan Turki lewat TCG Anadolu.

Jika akuisisi Garibaldi terealisasi, Indonesia akan menyusul sejumlah negara Asia yang telah lebih dulu memiliki kapal induk.

Thailand menjadi negara pertama di Asia Tenggara sejak 1997 dengan kapal induk ringan HTMS Chakri Naruebet. Di kawasan yang lebih luas, India saat ini mengoperasikan dua kapal induk, INS Vikramaditya dan INS Vikrant, sementara Turki telah memposisikan TCG Anadolu sebagai kapal induk drone pertama di dunia. Korea Selatan pun tengah membangun kapal induk proyek CVX.

Masuknya Garibaldi ke jajaran TNI AL akan menempatkan Indonesia dalam klub maritim strategis tersebut, namun dengan karakter berbeda, yakni fokus pada peran ganda, militer sekaligus kemanusiaan.

  Spesifikasi Garibaldi  
Ilustrasi LHD bersama FMP (Ha-rin Fanseu/FMI)

ITS Garibaldi (C551) diketahui telah memasuki masa purna tugas setelah beroperasi sejak 1985 di Angkatan Laut Italia.

Kapal induk ringan berbobot sekitar 13 ribu ton ini memiliki panjang 180 meter dan dirancang untuk membawa hingga belasan helikopter atau pesawat jenis lepas landas pendek.

Garibaldi menggunakan empat mesin turbin gas dengan kecepatan maksimum sekitar 30 knot dengan jarak jelajah sekitar 7.000 mil laut dan mampu diawaki lebih dari 500 personel, ditambah kru penerbang dan Marinir jika dibutuhkan untuk operasi amfibi terbatas. (at)


   IDM  


sumber : https://garudamiliter.blogspot.com/

0 Response to "KSAL Pastikan Kajian Kapal Induk Garibaldi Berjalan Aktif: Mudah-Mudahan Segera Bisa Akuisisi"

Post a Comment