KH Cholil Ridwan |
Kala itu, ia tengah nyantri di Pondok Pesantren Modern, Gontor, di Madiun, Jawa Timur.
"Madiun adalah kampung halamannya PKI, daerah komunis dan ketika saya menjadi santri dan kelas 6 akhir, Bapak Imam Sumatri guru saya sebagai ketiga pimpinan Pondok Pesantren Gontor bercerita dengan serius bahwa tahun 1948 ketika terjadi peristiwa Madiun pemberontakan PKI di Madiun," ujar mantan Ketua MUI itu dalam pidatonya di Simposium Nasional Mengamankan Pancasila dari PKI di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Rabu (1/6/2016).
Imam waktu itu, kenang Cholil, mengatakan bahwa kiai Gontor KH Imam Zarkasih dan KH Muhammad Sahal di tangkap oleh PKI. Keduanya kemudian dipenjarakan di suatu rumah.
"Rumah itu sekaligus menjadi rumah jagal untuk para kiai, para ulama dan ustad setiap pagi diabsen yang namanya tersebut disembelih oleh PKI," sambungnya.
Di kamar penyembelihan itu, ceceran darah bahkan sudah mencapai setinggi mata kaki. Sementara KH Sahal dan KH Imam Zarkasi termasuk yang sudah terdaftar.
"Terutama KH Zarkasi sebab beliau adalah pimpinan Pesantren Gontor tersebut. Terjadi lah dialog Pak Sahal dan Zarkasi. Pak Sahal mengatakan, 'kalau nanti nama kamu dipanggil aku yang maju, biar kamu tetap hidup memimpin pondok'. Zarkasi tidak mau, 'ini tanggung jawab saya, saya tetap yang maju'," kenangnya sambil menangis.
Keduanya pun terlibat perdebatan tarik menarik antara Sahal dan Zarkasi. Cholil menuturkan, obrolan keduanya tidak selesai lantaran tidak ada yang mau mengalah.
"Alhamduliah ada seorang santri dari Pacitan beliau mengatakan sudahlah Pak Sahal, Pak Zarkasi kalau nanti Pak Zarkasi dipanggil saya yang maju, beliau adalah santri dari Pak Sahal," bebernya.
Namun, penyembelihan terhadap dua kiai itu urung dilakukan lantaran kedatangan prajurit dari Batalyon Siliwangi, Bandung, Jawa Barat. Para personil militer itu berlajan kaki dari kota Priangan ke Madiun.
"Alhamdillah belum sempat terjadi pembantaian penyembelihan kiai Gontor ini, datanglah Siliwangi dari Jawa Barat yang berjalan kaki ke Madiun dipimpin oleh kolonel Masudi dan berhasil membebaskan para kiai yang sedang ditahan tersebut dan kiai Sahal dan Zarkasi kemabali ke pondok sampai wafat 1970," tandasnya. (okezone)
sumber : http://www.jurnalmuslim.com
0 Response to "KH Cholil Ridwan Ceritakan Kekejaman PKI Sambil Menangis"
Post a Comment