Usai Perda Islam Dicabut, KOMPAS Baru Akui Melenceng & Keblabasan Soal Warteg Saeni

Polemik Razia Bulan Ramadhan
Jurnalmuslim.com - Akhirnya Humas Kompas Gramedia, Widi Kristiawan mengakui bahwa pemberitaan terkait kasus warung makan di Serang (8 Juni 2016), sebagai laporan jurnalistik yang melenceng dan kebablasan. Sejak 52 tahun berdiri, Kompas tetap butuh ditemani. Bahkan pendiri Kompas selalu menekankan, agar berteman dengan siapapun.

“Komunikasi dan jalinan silaturahim sangat dibutuhkan. Kami menerima segala masukan dari teman-teman FPI, seperti yang disampaikan Munarman. Seperti diketahui, Kompas punya idealisme dan bisnis. Kami tidak punya niat jahat ataupun menyakiti semua pihak,” ujar Widi di hadapan pengurus FPI di kantor Kompas Group, Jalan Palmerah, Jakarta Selatan, Kamis (16/6).

Hal senada juga dikatakan Budiman, juga perwakilan dari Kompas Group. Ia menjelaskan, tidak ada niat untuk mencederai pihak manapun. Kompas merasa berterima kasih sudah diingatkan, terkait pemberitaan yang dinilai melenceng dan kebablasan. “Ini akan kami jadikan pelajaran.”

Wakil Pemimpin Redaksi Kompas TV, Yogi Arief Nugraha menambahkan, setiap ada kejadian, pihaknya selalu melakukan verifikasi. “Wartawan kami yang meliput di lapangan, khususnya Kompas TV, murni kejadian di lapangan. Bahkan kami juga mewawancarai Walikota Serang, termasuk Ketua Umum MUI KH. Ma’ruf Amin. Kami juga punya program special Ramadhan, seperti shalat Tarawih live dari Masjidil Haram selama 3,5 jam. Respon masyarakat pun positif. (islampos)

sumber : http://www.jurnalmuslim.com

0 Response to "Usai Perda Islam Dicabut, KOMPAS Baru Akui Melenceng & Keblabasan Soal Warteg Saeni"

Post a Comment