Film SAW pada awalnya diputar di bioskop pada tahun 2004. Tidak pernah terbayangkan oleh penulis naskahnya bahwa SAW akan menjadi film yang meledak di pasaran.
Pada awalnya film ini di buat oleh James Wan (The Conjuring, Annabelle) dan Leigh Whannell (Insidious) sebagai film yang berbiaya rendah. Setelah lulus sekolah mereka ingin membuat film, namun tidak memiliki biaya yang cukup banyak, sehingga mereka menantang diri mereka sendiri untuk membuat film dengan biaya rendah dan hanya di satu ruangan. Kemudian, jadilah film SAW tersebut yang pada awalnya hanyalah sebuah film pendek.
Setelah mereka dilirik oleh perusahaan film, barulah mereka membuat lagi film SAW tersebut dan memiliki durasi yang lebih panjang. Film ini cukup menarik banyak perhatian di seluruh dunia. Banyak yang beranggapan film ini sangat sadis, tidak ada makna sekalipun, hanya orang sakit yang menontonnya, bahkan saat pemutaran salah satu sekuel film SAW ini terdapat penonton yang pingsan saat menyaksikan di bioskop karena adegan yang terlalu sadis.
Karena mendengar alasan tersebut, banyak sebagian orang yang tidak ingin mencicipi film ini. Hanya sebagian orang yang mengikuti film SAW tersebut hingga semua sekuelnya atau bisa disebut fans berat.
Setelah mereka dilirik oleh perusahaan film, barulah mereka membuat lagi film SAW tersebut dan memiliki durasi yang lebih panjang. Film ini cukup menarik banyak perhatian di seluruh dunia. Banyak yang beranggapan film ini sangat sadis, tidak ada makna sekalipun, hanya orang sakit yang menontonnya, bahkan saat pemutaran salah satu sekuel film SAW ini terdapat penonton yang pingsan saat menyaksikan di bioskop karena adegan yang terlalu sadis.
Karena mendengar alasan tersebut, banyak sebagian orang yang tidak ingin mencicipi film ini. Hanya sebagian orang yang mengikuti film SAW tersebut hingga semua sekuelnya atau bisa disebut fans berat.
Pada dasarnya film ini memang sadis, tapi dalam cerita, kesadisan ini semua memiliki maksud dan tujuan. Tidak semua orang akan mendapatkan siksaan secara cuma - cuma. Hanya orang – orang teretentu yang akan mendapatkan siskaan dan jebakan dari SAW.
SAW sendiri merupakan tokoh utama film ini, memiliki nama panjang Jigsaw dan nama asli John Kramer. John Kramer, seorang pria paruh baya, terdiagnosis memiliki tumor otak dan telah divonis oleh seorang dokter spesialis onkologi bahwa hidupnya tidak lama lagi. Mendengar hal itu, John merasa rapuh, beberapa kali dia mencoba bunuh diri namun tidak pernah berhasil. Setelah sekian lama dia baru tersadar bahwa seharusnya dia lebih mensyukuri hidupnya.
Berdasarkan hal tersebut, John sering mendengar orang – orang di sekitarnya mengeluh, baik terhadap pekerjaannya, keluarganya bahkan kehidupannya, hal itu yang membuat tercetusnya suatu ide di dalam diri John untuk memberikan pelajaran hidup bagi orang – orang yang tidak menghormati atau mensyukuri nikmat hidup.
SAW sendiri merupakan tokoh utama film ini, memiliki nama panjang Jigsaw dan nama asli John Kramer. John Kramer, seorang pria paruh baya, terdiagnosis memiliki tumor otak dan telah divonis oleh seorang dokter spesialis onkologi bahwa hidupnya tidak lama lagi. Mendengar hal itu, John merasa rapuh, beberapa kali dia mencoba bunuh diri namun tidak pernah berhasil. Setelah sekian lama dia baru tersadar bahwa seharusnya dia lebih mensyukuri hidupnya.
Berdasarkan hal tersebut, John sering mendengar orang – orang di sekitarnya mengeluh, baik terhadap pekerjaannya, keluarganya bahkan kehidupannya, hal itu yang membuat tercetusnya suatu ide di dalam diri John untuk memberikan pelajaran hidup bagi orang – orang yang tidak menghormati atau mensyukuri nikmat hidup.
Dia membuat jebakan SAW, di sebuah gudang yang dia beri nama calon anaknya kelak. Pada awalnya, dia memang bekerja sendiri, dia membuat jebakan untuk seorang perempuan yang memiliki kebiasaan buruk terhadap obat – obatan terlarang dan menyia-nyiakan hidupnya, dia bernama Amanda.
John ingin memberikan jebakan SAW kepada Amanda agar dia tersadar, betapa sulitnya memperjuangkan kehidupan saat kita berhadapan dengan kematian. Memang, jebakan yang dibuat oleh John akan selalu berakhir dengan kematian, namun apabila selamat, korban SAW akan tetap mendapatkan bekas luka “kenang – kenangan”.
Bahkan sebuah film sadis seperti SAW pun memiliki makna yang cukup dalam. Memang seharusnya sebuah karya dibuat seperti itu. Tidak hanya untuk menghibur, namun dapat memberikan informasi atau pembelajaran.
(ta)Bahkan sebuah film sadis seperti SAW pun memiliki makna yang cukup dalam. Memang seharusnya sebuah karya dibuat seperti itu. Tidak hanya untuk menghibur, namun dapat memberikan informasi atau pembelajaran.
0 Response to "SAW: Film Sadis yang Penuh Makna"
Post a Comment