Karena ternyata justru dalam Al Qur'an Allah Subhanahu Wa ta'ala menyebutkan Hubungan antara Ayah dan anak lebih banyak daripada hubungan Ibu dan anak.
illustrasi |
Hubungan Ayah dan anak Allah sebutkan sebanyak 14 kali, sementara hubungan Ibu dan anak hanya 2 kali..
Diantaranya Kisah Nabiyullah Yusuf alaihi salam yang berbicara kepada ayahanyaa Ayyub alaihi salam "Yaa Abati inni roaytu Kawkaban was syamsa wal Qomar ro'aytu lii saajidin"
Atau Kisah Nabiyullah Ismail yang berkata kepada Ayahanyaa Nabiyullah Ibrahim alaihima salam.."Yaa Abati if'al maa tu'mar..satajiduniy insyaallah minashshobirin !"
Atau Kisah Nabi Nuh yang memanggil anaknya utk naik di perahunya "Yaa Bunayya irkab ma'ana !"
Dan bbrp kisah lain seperti Kisah 2 anak perempuan Syu'aib alaihi salam yang meminta kepada Ayahanyaa utk mengambil Musa alaihi salam sebagai Pekerjanya..
Maka inilah salah satu problem yang kadang memicu timbulnya Masalah pada anak, ketika Ayah tak mampu memerankan fungsinya sebagai tempat curhat bagi anak anaknya..
Ayah tak mampu menjadi "Cinta pertama" anaknya..
Ayah tak mau membuka ruang komunikasi yang nyaman dengan anaknya..
Sehingga Anak mencari tempat curhat lain..
Sehingga Anak merasa lebih nyaman utk mengeluh kepada Lelaki lain dibanding kepada Lelaki (ayah) dirumah..
Sampai tahap yang lebih parah ketika Anak sudah merasa punya "privasi" sendiri yang tak boleh dicampuri bahkan oleh Orangtuanya sekalipun..
Sehingga yang ada bukan lagi hubungan Special ayah dan anak, akan tetapi sebatas Pemberi nafkah dan yang dinafkahi...
Ayah yang hebat adalah Ayah yang selalu dirindukan dan selalu menjadi pengingat buat anaknya bahkan ketika Ayah tersebut jauh jarak dengan anaknya..
Allah Subhanahu Wa ta'ala menggambarkan bgmn sosok ayah menjadi pengingat buat anaknya..
dalam Al-Quran digambarkan ketika Nabiyullah Yusuf bersama dengan istri Al Azis didalam ruangan "Walaqad Hammat bihi Wa hamma bihaa !", Ketika Istri Al Azis sudah punya keinginan kepada Yusuf dan Yusufpun punya keinginan kepada Istri Al Azis.., "Law Laa An ro'aa burhana Robbihi", Kalaulah bukan Karena Tanda dari Tuhannya maka mereka akan melakukan perbuatan tercela tersebut..
Syekh Nashir assa'di dalam Taisirnya dan Syekh As syinqithi dalam Adhwa'ul bayan menerangkan bahwa maksud kata Burhan atau Tanda dalam ayat tersebut adalah Allah memperlihatkan Wajah ayahanyaa kepada Yusuf alaihi salam yaitu Ayyub alaihi salam..
Disini ada dalil bahwa seorang ayah yang hebat bukan hanya menjadi pengingat ketika hadir, akan tetapi tetap menjadi pengingat kepada anaknya dikala jauh..
Para Ulama juga menafsirkan makna kata "Abati" , bahwa Abati adalah Panggilan penuh cinta kepada ayah..selain itu Abati juga adalah Panggilan rindu tatkala Ayah jauh dari anak..
Tapi mengapa Yusuf dan Ismail alaihima salam menggunakan kata Abati kepada ayah mereka pdhal ayah mereka ada dihadapan mereka ?
Jawabnya karena Ayyub dan Ibrahim alaihima salam adalah Ayah hebat yang selalu dirindukan anak anaknya, bahkan ketika mereka hadir dihadapan anak anaknya...
#Menjadi orang tua hebat dunia akhirat
Bendry Jasyurrahman
Source: Facebook Fathul Andalush
sumber : http://www.jurnalmuslim.com
0 Response to "Peran Ayah dalam Pendidikan Anak (Parenting) Prespektif Islam"
Post a Comment