Sejarah Imperium Bizantine dan Peradabannya

Jurnalmuslim.com - Menjelang kelahiran Islam beberapa abad sebelumnya, terdapat dua negara adikuasa di dunia timur. Yaitu : pertama Imperium Bizantine yang merupakan imperium Romawi Timur dengan wilayah yang membentang dari Syria, Palestina, Mesir dan sebagaian kecil Eropa dan kedua Imperium Persia.
Byzantine diambil dari nama sebuah kota Yunani di Bosporus. Kota Bizantine dijadikan sebagai Ibukota Romawi Timur oleh The Great Constantine tahun 327 M. namun pada akhirnya kota ini lebih dikenal dengan sebutan Konstantinopel yang diambil dari nama The Great Constantine itu sendiri.

illustrasi
Sejarah mulai mengenal nama imperium tersebut sejak di pimpin oleh The Great Constantine dan sepeninggalnya jabatan ketahtaan di pegang oleh lebih dari 70 orang raja sebelum masa kehancurannya tahun 1204 M.

Ada sejumlah nama kaisar yang mempunyai kelebihan dalam memimpin imperiumnya. Yaitu :

1.    Theodorus I (397 – 395) berhasil menjadikan kristen sebagai agama resmi negara. Theodorus II (408 – 450) merupakan penguasa terbesar kedua setelah pendirinya yaitu The Great Constantine. Dimana ia berhasil membangun Benteng Pertahanan Constantine.

2.    Justinian I (527 – 565) merupakan kaisar Imperium Romawi Timur yang paling jenius, dimana disamping penaklukan-penaklukan dalam rangka ekspansi wilayahnya untuk memenuhi ambisi pribadi, ia juga berhasil merumuskan dan menyusun kitab hukum Romawi yang dia ambil dari berbagai referensi yang ada serta disesuaikan dengan kondisi negaranya. Selain itu Justinian berhasil mendirikan sebuah universitas dan merehab gereja St. Sophia yang dulu didirikan oleh The Great Constantine.

3.    Heraclius (610-641) merupakan kaisar Romawi yang dipandang sebagai penggerak roda peralihan Bizantine. Ia menggunakan Bahasa Yunani sebagai bahasa resmi negara, kondisi politik mulai kacau, meskipun ia telah berhasil mengalahkan Iran dan membebaskan Syiria dan Mesir dari ekspansi Sasania, kekacauan semakin membabi-buta tatkala sistim perbudakan merajalela dan keadaan ekonomi yang menurun akibat perang yang berkepanjangan. Kebobrokan inilah yang pada akhirnya dimanfaatkan oleh kaum muslim yang mempunyai semangat juang sangat tinggi.

Sebagian besar kaisar-kaisar yang memerintah Romawi adalah jenius dan cakap. Sistim kekuasaan sebagaimana diterapkan oleh August, secara teoritis dimaksudkan untuk melindungi pemerintahan Republik Romawi yang tua ini, namun pada kenyataanya merupakan sistim monarki yang absolut yang berkedok Republik.

Dalam hal pemerintahan dan kewenangan peradilan, kekusaan bersifat absolut monarki, ia membagi wilayahnya menjadi dua propinsi yaitu propinsi Imperial dan propinsi senatorial. Propinsi Imperial di pimpinan oleh gubernur yang langsung bertanggung jawab kepada kaisar. Sedangkan propinsi senatorial di pimpin oleh gubernur yang diangkat oleh Dewan Senat, adanya lembaga peradilan, konsulat dan bahkan lembaga senat telah kehilangan fungsi dan peranan politiknya, kaisar sang penguasa, pada saat itu benar-benar mempunyai kekuasaan yang mutlak.

Diambil dari Ebook Sejarah Administrasi Dan Kontribusinya Terhadap Peradaban Islam oleh Ikrom Abualif

sumber : http://www.jurnalmuslim.com

0 Response to "Sejarah Imperium Bizantine dan Peradabannya"

Post a Comment