"Bgmn kita memahami Hadits tentang orang yang beramal dgn amalan ahli surga tapi kemudian dia diakhir hidupnya dia malah masuk neraka ?"
Jawab :
Mungkin yang dimaksud adl hadits Abi Abdurrahman Abdullah Ibnu Mas'ud rhodiyallahu anhu, hadits ke 4 dalam Arba'in annawawi "Waannarrojul laya'malu bi amalin ahlil Jannah Hatta Ma baynahu Wa baynaha illa dziro' fayasbiqu alaihil Kitab faya'malu bi amalin ahlinnaar fayadkhuluha"
illustrasi, neraka |
Pelajaran dari hadits ini adl bhw Allah telah menetapkan Takdir semua manusia, makanya diawal hadits tersebut disebutkan bhw ketika manusia berumur 120 hari maka diutuslah malaikat utk mencatat takdirnya entah dia bahagia atau celaka..
Hadits ini juga sejalan dgn hadits lain yaitu "Innamal A'malu bilkhawaatim"
Tapi jangan sampai kita salah dalam memahami Hadits ini sehingga timbul Syubhat dalam hati kita bhw kita tak perlu beramal karena toh nasib kita sudah ditentukan..
Pertama : Ketika Rasulullah menyebutkan hadits ini berarti akan ada kejadian seperti dalam hadits, tapi bukan berarti semuanya akan begitu..hadits ini menunjukkan bhw akan ada kasus yang seperti itu (Kasuistik) karena Kaidah asalnya adl "Man Aasya 'ala syai' maata alaihi" siapa yang hidup dgn dgn sesuatu maka dia akan mati dgn sesuatu itu", dan Kasus yang terjadi dalam hadits tersebut hny sedikit dan tidak bisa dijadikan keumuman, dalam sebuah kaidah disebutkan "Wannadhir Laa Hukma lahu", yang sedikit itu tidak hukum baginya..
Kedua : Imam Ibnu Rajab Al Hanbali mentanbih hadits ini bhw dalam Lafadz Bukhori ada kalimat "Fie maa Yabdu Linnaas", apa yang tampak oleh manusia.. sehingga bermakna bhw yang tampak oleh manusia tidak sama dgn apa yang tersembunyi.. sehingga bisa saja kita melihat seseorang itu begitu besar amalnya tapi ternyata dihadapan Allah itu sia2, seperti hadits tentang 3 orang yang diseret Allah kedalam neraka pdhal mereka melakukan amalan 2 besar "Mujahid, Muqri' dan Munfiq"
Makanya dalam hadits ini kita sebenarnya diwanti-wanti agar bisa terus Istiqomah, jangan berprinsip "sa'atan Fa sa'atan" sekali kali ndak apa2 kita bermaksiat..karena siapa tau saat kita bermaksiat maka itulah akhir hidup kita..
Kita juga dituntut agar terus memelihara keikhlasan dalam ibadah kita, karena boleh saja kita menipu manusia dgn amal kita tapi kita takkan pernah dapat menipu Allah..
Hadits Ibnu Mas'ud tersebut juga sesuai hadits Bukhori tentang larangan penyebutan Fulan mati syahid, dalam sebuah ma'rakah seorang yang berperang bersama Rasulullah dan para sahabatnya, panglima terbaik dan pasukan terbaik..tapi Rasulullah mengatakan "huwa finnaar", maka para sahabat heran karena melihat begitu heroiknya orang tersebut bertempur..tapi Rasulullah mengatakan dia di Neraka... ternyata diakhir perang orang tersebut mengalami luka-luka dan dia tidak tahan kemudian bunuh diri sehingga dia masuk neraka... Wallahu A'lam
Dijawab oleh Ustadzana Al Fadhil Muhammad Yusran Anshar hafidzhahullah..
Source: Facebook Fathul Andalush
sumber : http://www.jurnalmuslim.com
0 Response to "Penjelasan Hadits Orang yang Beramal dengan Amalan Ahli Surga Namun Masuk Neraka"
Post a Comment