Korban adalah seorang guru ngaji, tercatat sebagai warga Binong Permai F-14/24 RT07/07, Kelurahan Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Banten.
"Sekira pukul 22.00 WIB, jenazah telah dibawa pulang oleh keluarga ke Tangerang, Banten," lanjut Awi.
Awi menambahkan, jenazah korban dibawa dari rumah sakit RSPAD Gatot Subroto, oleh keponakannya, M Fajri (21).
Mirisnya, media-media sekular di Indonesia tengah melakukan upaya pembohongan publik dengan menyatakan bahwa korban meninggal akibat penyakit asma, bukan karena keikutsertaannya ketika demo. (lihat gambar).
Padahal, menurut saksi di TKP, korban meninggal akibat serangan gas air mata yang dilancarkan oleh polisi. Kabar inipun viral melalui broadcast social media.
Berikut isi broadcastnya:
Assalamu'alaikum wr...wb...."
Innalillahi wa inna ilaihi roji'un....
Kepada sahabat semua, Mari Kita Do'akan Kepada
Saudara Kita yang telah gugur syahid di medan juang untuk menuntut keadilan atas penghinaan Al qur'an yg di lakukan sama AHOK...
Nama : Bapak : Syachrie Umar Yunan Bin Umar
Binong Permai,Blok F-14 ,Blakang Pos Pol/Pasar Kaget Binong.
Beliau Meninggal Karna Tidak Kuat Terkena Gas Air Mata Yang Membuat Pernafasan Beliau Sesak.
Mudah-mudahan perginya beliau mendapat sambutan dan senyuman dari baginda Rosulullah s.a.w.....
Dan Mendapat tempat di sisinya.
Aamiiin....
(nisyi/jurnalmuslim.com)
sumber : http://www.jurnalmuslim.com
0 Response to "Media Mainstream Sebut Korban Demo Akibat Asma, Padahal Karena Serangan Gas Air Mata"
Post a Comment