Dahsyatnya Pengaruh Islam di Irlandia

Foto: Britich Council Ireland, bahasa.aquila-style
Jurnalmuslim.com - Irlandia dinobatkan menjadi salah satu negeri paling islami di dunia bersama sejumlah negara lainnya, seperti Denmark, Luksemburg dan Selandia Baru. Saat ini diperkirakan hampir 49 ribu atau sekitar 1,07 persen warga Irlandia beragama Islam.

Di pulau zambrud nan indah ini, umat muslim dan non muslim hidup secara berdampingan dan harmonis. Sebab keduanya memiliki sejarah yang sama.

Pada abad ke-17, Irlandia pernah diduduki oleh Kerajaan Inggris. Dalam upaya perlawanan merebut kemerdekaannya, warga Irlandia seringkali mendapat diskriminasi rasial.

Pemerintah Irlandia memiliki pandangan yang berbeda terhadap Islam yang acap kali dikaitkan dengan aksi terorisme. Perkembangan Islam di negara ini pun terbilang pesat. Setiap tahunnya jumlah muslim dan fasilitas untuk agama Islam terus bertambah, terutama di kota besar seperti Dublin.

Salah satunya dapat dilihat dari keberadaan restoran Kinara yang terletak di wilayah Clontarf Road, Dublin. Sejak dibuka tahun 2001 silam, restoran kelas atas ini senantiasa menyajikan masakan Pakistan.

Bagi komunitas muslim, Kinara lebih dari sekadar restoran biasa. Sejak 6 tahun lalu, restoran ini rutin membagikan masakan halal olahannya kepada para tunawisma.
Masakan yang dibagikan bermacam-macam. Kepala Koki Restoran Kinara, Chef Arsyad Ansari mengungkapkan dapurnya kerap ngebul dengan beraneka ragam masakan sederhana namun menggugah selera.

Arsyad merupakan seorang imigran muslim. Dia selalu merasa sudah menjadi kewajibannya untuk membantu menyiarkan agama Islam di Kota Dublin. Hampir setiap minggu, komunitas muslim di Dublin membagikan makanan di pusat kota. Bagi mereka, berbagi makan malam di tengah udara dingin Irlandia menjadi tindakan nyata untuk menyebarkan citra tentang damainya Islam.

Menurut Arsyad, tidak semua pengunjung yang mendatangi restoran tempat mereka membagi makanan merupakan tunawisma. Ada juga sebagian dari mereka yang merupakan wisatawan. Tidak sedikit juga yang penasaran tentang tujuan aksi bagi-bagi makanan gratis itu.
Dalam kurun lima tahun terakhir, jumlah warga muslim di Irlandia terus bertambah. Tidak mengherankan jika Islam menjadi agama terbesar ketiga di negara tersebut. Ini tidak bisa dilepaskan dari peran komunitas muslim yang bermigrasi ke Irlandia karena alasan ekonomi atau mencari suaka.

Hal inilah yang menjadikan angka muslim di negara ini terus bertambah. Ditambah lagi masyarakat muslim yang dapat membaur dan hidup harmonis dengan agama lainnya.

Damainya suasana alam khas Irlandia terus bertumbuh seiring perkembangan Islam di negara tersebut. Islam tidak hanya berkembang di pusat Ibu Kota Irlandia, tetapi juga Islam mampu menyentuh hingga ke pelosok. Salah satunya ke kota yang ditemukan oleh bangsa Viking bernama Waterford.

Waterford atau dalam bahasa Irlandia disebut Port Lairge merupakan sebuah kota di County Waterford, Munster, Republik Irlandia. Kota ini merupakan kota terbesar kelima di Irlandia.

Sebagai kota tertua di Irlandia, Waterford ditengarai didirikan oleh bangsa Viking sekitar tahun 914. Awalnya, kota ini bernama Vedrafjord yang berasal dari bahasa asli bangsa Viking. Waterford juga memiliki kisah menarik tentang muslim yang bermukim di kota ini, salah satunya adalah Stephen Mccharthy yang kini lebih dikenal sebagai Abdurrahem Mccarthy.

Mccarthy adalah pria keturunan Irlandia-Amerika yang lahir dan dibesarkan oleh keluarganya di AS. Setelah memeluk Islam pada tahun 1994, Mccarthy memutuskan untuk pindah dan belajar di Universitas Islam Madinah, Arab Saudi. Ia mengambil jurusan dakwah dan usool ad deen (lima pilar utama agama Islam).
Kini ia menjadi salah satu orang yang sangat aktif berdakwah untuk berbagi ilmu tentang agama Islam. Tidak hanya menghadiri acara konferensi di berbagai negara, Mccarthy juga acap kali mengisi acara dakwah di beragam acara televisi.

Bagi McCarthy, Islam menjelaskan setiap pertanyaan yang ada di dalam hatinya secara jelas dan nyata. Islam seakan menjadi titik balik terbesar dalam hidupnya, tetapi juga dengan masa lalu yang kelam.

McCarthy menikah dengan Mariam atau Marie-Lys yang berasal dari Prancis yang juga mualaf. Mereka dianugerahi 2 orang anak, yaitu Abdullah (5) dan Isa (2).

Kini McCarthy memilih untuk tinggal di Waterford, Irlandia bersama keluarganya. Mereka tengah berupaya mensyiarkan Islam di kota tersebut.
Mariam yang lahir dari keluarga non muslim yang selalu mencari waktu di tengah kesibukannya untuk mendalami ilmu pengetahuan seputar Islam. Hasilnya, kini buah hati Mariam mulai hafal berbagai surat pendek. Anak mereka juga bahkan mulai akrab dengan beragam bahasa asing, seperti Inggris, Prancis dan Arab. Ketiga bahasa ini kerap digunakan oleh mereka dalam percakapan sehari-harinya.

Kisah lainnya berasal dari salah seorang mualaf asal Irlandia, Lisa Moran. Bagi Lisa, agama Islam benar-benar telah menyentuh jiwa terdalamnya sebagai seorang wanita muda. Dia menilai Islam mampu memberikan jalan terang di tengah pencarian ketenangan yang sebenarnya.
Meski tumbuh di sebuah kota kecil dan dalam lingkungan non muslim yang ketat, namun sejak belia Lisa selalu mencari kebenaran tentang keesaan Tuhan. Hingga akhirnya, penantian Lisa berakhir saat menemukan agama Rahmatan Lil Alamin.

Perjalanan serta pengalaman spiritualnya membawa Lisa yang kini tengah mengandung lima bulan tersebut pun yakin bahwa Islam adalah jawaban dari Tuhan. Dan Lisa pun mengaku bahagia telah menjadi bagian dari muslim.

“Saat ini aku muslim dan aku bahagia. Alhamdulillah,” ujar Lisa.
Tidak ingin setengah-setengah, Lisa juga memantapkan hatinya untuk berhijab. Ia paham betul bila hijab dapat melindungi derajat dan menjaga kehormatan wanita muslim. Meski dalam prosesnya dia harus menempuh perjalanan yang berkelok.

Lisa menilai menjadi muslim yang tinggal di negara non muslim seperti Irlandia memiliki banyak tantangan. Sebelum mengandung, Lisa pernah merasa kesulitan untuk mendapat kerjaan karena mengenakan hijab.

Meski demikian, Lisa tetap teguh untuk mempertahankan hijabnya. Ia tidak menyerah dengan keadaan, termasuk saat harus menemui keluarganya.

Di tengah segala keterbatasan, perempuan yang berusia 26 tahun ini terus berupaya untuk belajar mengenal Islam lebih jauh lagi. Bahkan ia berharap kelak dua adiknya juga bisa tertarik kepada agama Islam.
Dua tahun sudah Lisa memeluk agama Islam. Walau tidak tergolong baru, namun Lisa terus berupaya menyempurnakan ibadah salatnya. Lisa terus menekuni agama dengan belajar membaca Alquran dan menghafal setiap bacaan serta gerakan salat. Ia ingin suatu saat bisa lancar membaca kitab suci Alquran. Lisa percaya bahwa Allah akan selalu memberikan jalan bagi hambanya yang berusaha.

Ada juga Adam, seorang mualaf yang tidak lagi berusia muda memilih untuk menjadi mualaf. Ia mengaku menemukan Islam setelah divonis mengidap kanker kerongkongan stadium empat.

Lelaki kelahiran tahun 1961 ini memeluk agama Islam sejak 3 Januari 2015 lalu. Sebelumnya, dia menjadi salah seorang penganut atheis selama hampir 30 tahun.

Sel kanker yang terus menggerogoti tubuh dari waktu ke waktu pernah membuat Adam putus asa. Namun di tengah keputusasaannya itu lah, Adam seperti mendapat hidayah dari Allah SWT.

Kini bagi Adam, menjadi muslim bukan lagi untuk dirinya sendiri. Di matanya, Islam adalah agama penyelamat. Tidak ada keraguan. Dikutip dari laman detiknews (07/06). (iz)

sumber : http://www.jurnalmuslim.com

0 Response to "Dahsyatnya Pengaruh Islam di Irlandia"

Post a Comment