Hasad adalah Musuh Utama Tauhid dan Jihad

Jurnalmuslim.com - Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda:

“Tiga hal yang merupakan sumber segala dosa, hindarilah dan berhati-hatilah terhadap ketiganya. Hati-hati terhadap keangkuhan, karena keangkuhan menjadikan iblis enggan bersujud kepada Adam, dan hati-hatilah terhadap tamak (rakus) karena ketamakan mengantar Adam memakan buah terlarang, dan berhati-hatilah terhadap iri hati, karena kedua anak Adam (Qabil dan Habi) salah seorang diantaranya membunuh saudaranya akibat dorongan iri hati”. (Riwayat Ibnu Asakir melalui Ibn Mas’ud radhiyallahu ‘anhu)

Hasan bin ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhuma berkata:

هلاك الناس في ثلاث: الكبر والحرص والحسد، فالكبر هلاك الدين، وبه لُعن إبليس، والحرص عدو النفس وبه أخرج آدم من الجنة، والحسد رائد السؤ ومنه قتل قابيل هابيل.

illustrasi

“Binasanya manusia karena tiga hal: Sombong, Tamak dan Hasad (Dengki). Adapun sombong menghancurkan agama seseorang, karena sombong pula Iblis dilaknat oleh Allah. Adapun rakus adalah musuh bagi setiap jiwa, karena rakus itulah Nabi Adam ‘Alaihissalam dikeluarkan dari surga. Sedangkan hasad (dengki) melahirkan keburukan, karena hasad qabil membunuh saudaranya Habil”. (Kitab ‘Allimuu Awlaadakum, hal. 30)

Dan berkata pula ibnu Qoyyim ketika menjelaskan tentang pangkal segala dosa, beliau menjelaskan:

“Barangsiapa yang terbebas dari tiga sifat ini, maka dia akan terlindung dari segala macam kejelekan. (Ketahuilah), kekafiran itu berasal dari sifat sombong. Maksiat berasal dari sifat tamak. Sikap melampaui batas dan kedzaliman berasal dari sifat dengki (hasad)”. (Al-Fawaid Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah)

Maka sungguh hasad (kedengkian) bagi keburukan adalah ibarat pupuk atau vitamin bagi tumbuhan, yang dari kedengkian itu akan menyuburkan dan menumbuhkan segala keburukan, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam:

لاَ تَحَاسَدُوا وَلاَ تَنَاجَشُوا وَلاَ تَبَاغَضُوا وَلاَ تَدَابَرُوا وَلاَ يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ وَكُوْنُوا عِبَادَ اللهِ إِخْوَاناً…(روا مسلم عن ابي هريرة)

“Janganlah kalian saling dengki, saling menipu, saling bermusuhan dan saling memutuskan hubungan (silaturrahim). Dan janganlah kalian menjual sesuatu yang telah dijual kepada orang lain. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara”. (HR. Muslim)

Lihatlah Rasulullah menjelaskan bahwa dari kedengkian itu akan menimbulkan permusuhan, penipuan, pemutusan hubungan dan lain-lain. Maka, Rasulullah pun melarang itu semua itu semua, yang dimulai dengan melarang kedengkian.

Begitu pula halnya hasad (dengki) adalah musuh tauhid. Sebab dari hasadnya Iblis kepada Nabi Adam, Iblis menolak untuk mentauhidkan Allah (berupa sujud penghormatan kepada Adam atas perintah Allah), bahkan memusuhinya. Maka Iblis pun menjadi Kafir, sedangkan kekafiran adalah musuh keimanan. Begitu pula halnya hasad (dengki) adalah musuh jihad, karena tidaklah jihad dikobarkan melainkan kepaada siapa saja yang menampakkan kedengkiannya kepada Islam.

Syaikhul Mujahid Abdullah Azzam rahimahullah menjelaskan kepada para muhajir dan mujahid tentang musuh mujahidin, beliau berkata: “Kalian datang kemari mau berjihad. Kalian mujahid berarti harus siap menghadapi musuh-musuh mujahid,” kata Syaikh Abdullah Azzam. “Tapi tahukah kalian apa musuh-musuh mujahid itu?”.

Lalu beliau kemudian menjelaskan,

  •     Al kaafiru yuqootiluhu (orang Kafir yang memeranginya)
  •     Al munafiqu yabghudhuhu wa yukhodi’uhu (orang munafiq yang membenci dan menipunya) – Lihat QS. At-Taubah (9) ayat 81
  •     Asy Syaithonu yuwaswisuhu wa yudhilluhu (syaitan yang selalu menggoda dan menyesatkan)
  •     An nafsu tuza’zi’uhu w tumiiluhu ‘anil haq (nafsu yang menggoyahkan dan menyeretnya dari kebenaran)
  •     Al mu’minu yahsuduhu (orang mukmin yang hasad kepadanya)

Lihat dan perhatikanlah musuh-musuh mujahid (yang berarti musuh jihad) yang dijelaskan oleh Syaikh Abdullah Azzam diatas. Kemudian, kenapa sebabnya lima golongan tersebut menjadi musuh jihad dan mujahidin..? Hal itu tidak lain dikarenakan mereka memiliki sifat utama musuh jihad yaitu hasad (dengki), dan dari hasad akan tumbuh kebencian dan permusuhan, dan dari permusuhan akan timbul peperangan.

    Hasad (Dengki)nya Orang Kafir Kepada Islam. Allah SWT berfirman:

وَدَّ كَثِيرٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُمْ مِنْ بَعْدِ إِيماَنِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ ۖ فَاعْفُوا وَاصْفَحُوا حَتَّىٰ يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

“Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kalian kepada kekafiran setelah kalian beriman, karena DENGKI yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka maafkanlah dan biarkanlah me reka sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu”. (QS. Al-Baqarah 2 : 109)

Karena itulah mereka tidak ridho kepada Islam dan kaum Muslimin, sebagaimana pula Allah SWT berfirman:

وَلَن تَرْضَى عَنكَ الْيَهُودُ وَلاَ النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ..

“Orang-orang Yahudi dan Nashrani tidak akan pernah senang kepadamu (Muhammad) hingga kamu mengikuti millah (pola hidup atau agama) mereka..” (QS. Al-Baqarah 2 : 120). Karena kekafiran dan ketidakridhoan yang bermula dari kedengkian mereka itulah jihad dikobarkan.

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا قَاتِلُوْا الَّذِيْنَ يَلُوْنَكُمْ مِنَ الْكُفَّارِ وَلْيَجِدُوْا فِيْكُمْ غِلْظَةً وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ

“Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang Kafir yang ada di sekitar kalian itu, dan hendaklah mereka merasakan kekerasan dari kalian. Ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa”. (QS. Al-Taubah 9 : 123)

وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّى لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ كُلُّهُ لِلَّهِ..

“Dan perangilah mereka(orang orang Kafir) sampai tidak ada lagi fitnah (kekafiran) dan agama ini hanya milik Allah”. (QS. Al-Anfal 8 : 39)

    Dengkinya Syaithon Kepada Kaum Muslimin

وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ (5)

“Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki” (QS. Al-Falaq 113 : 5). Karena kedengkian syaitan yang ingin selalu menyesatkan itulah, maka Allah menjadikan syaitan sebagai musuh yang harus selalu diperangi.

    Hasad (Dengki)nya Orang Orang Munafiq Kepada Kaum Muslimin. Kedengkian mereka ini digambarkan oleh Allah:

(14) وَ إِذَا لَقُوْا الَّذِيْنَ آمَنُوْا قَالُوْا آمَنَّا وَ إِذَا خَلَوْا إِلَى شَيَاطِيْنِهِمْ قَالُوْا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِؤُوْنَ

“Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata : “Kami ini telah beriman”, dan apabila mereka telah bersendirian dengan setan-setan mereka, mereka katakan : “Sesungguhnya kami adalah (tetap) bersama kamu, kami ini hanyalah mengolok-olokkan mereka (orang beriman) itu”. (QS. Al-Baqarah 2 : 14)

إن تمسسكم حسنة تسؤهم وإن تصبكم سيئة يفرحوا بها

Allah SWT juga berfirman, “Jika kamu memperoleh kebaikan niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana mereka bergembira karenanya”. (QS. Ali ‘Imran 3 : 120)

Perintah Allah Untuk Berjihad Kepada Orang-Orang Munafiq

يا أيها النبي جاهد الكفار والمنافقين واغلظ عليهم ومأواهم جهنم وبئس المصير

Allah SWT berfirman, ”Wahai Nabi! Perangilah orang-orang Kafir dan orang-orang munafik, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah neraka Jahanam, dan itu adalah seburuk-buruk tempat kembali”. (QS. At-Tahrim 66 : 9)

Lihatlah golongan-golongan diatas, dan Nabi Muhammad pun diperintahkan oleh Allah untuk memerangi mereka lantaran memiliki sifat dan sikap mula yang sama yaitu kedengkian kepada Islam dan kaum Muslimin.

Namun ironisnya, kedengkian kepada Islam dan kaum Muslimin ini justru juga banyak bercokol pada diri orang yang mengaku Islam itu sendiri, bahkan tidak sedikit yng mengaku mujahid justru mendengki dengan barokahnya jihad dan mujahidin. Dan tidak sedikit pula yang mengaku penegak dan pejuang syari’ah, tapi justru dengki dengan tegaknya syari’ah dan kembalinya Daulah Khilafah Islamiyyah. Padahal Allah menegaskan tentang sikap dan ucapan orang beriman terhadap saudara mukmin yang lain:

وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

“Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa: “Wahai Rabb Kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami telah beriman lebih dahulu dari kami dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian terhadap orang-orang yang beriman (berada) dalam hati kami. Wahai Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang”. (QS. Al-Hasyr 59 : 10)

Maka sungguh benar jika Syaikh Abdullah Azzam memasukkan orang mukmin yang dengki kepada jihad dan mujahidin sebagai musuh mujahid, karena demi Allah ya ikhwah, bahwa kedengkian kepada syari’ah Islam adalah cikal bakal kemunafikan, sedangkan kemunafikan adalah gerbang kekafiran. Al-Imam Fudhail bin Iyadh menjelaskan:

الغبطة من الايمان و الحسد من النفاق..

“Ghibthoh (ingin melebihi orang lain dalam kebaikan) adalah bagian dari iman.. Sedangkan hasad (kedengkian) adalah bagian dari kemunafikan”. (Hilyatul Auliya’ 8/95)

Sahabat Hudzaifah bin Yaman radhiyallahu ‘anhu berkata tentang kemunafikan:

المنافقون اليوم شر منهم على عهد رسول الله صلى الله عليه و سلم كانوا يومئذ يكتمونه وهم اليوم يظهرونه

“Orang munafik saat ini lebih jelek dari orang munafik di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dahulu kemunafikan disembunyikan, sedangkan saat ini terang-terangan” (idem). Hudzaifah juga mengatakan,

ذهب النفاق فلا نفاق إنما هو الكفر بعد الإيمان

“Nifak telah musnah jadi tidak ada nifak. Yang ada hanyalah kekafiran setelah iman”. (Hilyatul Auliya’, 1: 280)

Subhanallah,, begitu bahayanya hasad bagi jihad, sehingga memang tepat jika hasad adalah musuh utama jihad. Kemudian ketika kita sudah mengetahui betapa berbahayanya hasad (dengki), maka hendaknya kita menjauh dan meninggalkan dari busuknya sifat tersebut. Untuk itu kita perlu memahami sebab-sebab tumbuhnya sifat dengki pada seseorang, supaya kita selalu waspada terhadapnya.

Al-Imam Ghozali menerangkan bahwa hasad (dengki) bisa tumbuh dari 7 sebab, diantaranya adalah:

  1.     Permusuhan dan kebencian.
  2.     Ta’azuz (perasaan bahwa dirinya tinggi dan mulia yang disertai dengan perasaan tidak suka jika ada orang lain yang lebih tinggi atau mulia).
  3.     Sombong, sikap mengagungkan diri dan merendahkan diri orang lain.
  4.     Ujub, suka membanggakan diri pada orang yang dikenalnya.
  5.     Takut kehilangan tujuan dunianya dan saling bersaing untuk mendapatkannya.
  6.     Gila jabatan dan kedudukan.
  7.     Jiwa yang kotor dan penyakit hati yang parah. (Ihya’ Ulumuddin)

Adapun obat bagi penyakit hasad dan para hasidiin (para pendengki) adalah sebagaimana yang diresepkan Imam Ghozali yaitu bil ‘ilmi wal ‘amal (dengan ilmu dan amal). Karena hasad ini bisa timbul disebabkan sedikitnya ilmu dan juga kurangnya amal.

Maka dengan bnyak bertholabul ‘ilmi kepada para ustadz dan ulama robbani yang berjuang mengamalkan syari’ah mengembalikan Daulah Khilafah Islamiyyah, serta beramal sholih inshaa Allah akan menyembuhkan penyakit hasad (dengki) tersebut.

Terakhir, kita memohon kepada Allah SWT supaya dijauhkan dari sifat dengki dan kita berlindung kepada Allah dari keburukan para pendengki yang selalu menaburkan kedengkiannya. Wallahu A’lam.. (Oleh: Ustadz Qutaibah)

Maroji’:

    Bada’iul Fawaid Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah
    Hilyatul Auliya’ wa Thobaqatul Asyfiya’ Abu Nu’aim Al-Ashfahani
    Ihya’ Ulumuddin Imam Ghazali
    Al-Jami’ul Ulumi wal Hikam Ibnu Rajab Al-Hanbali

(manjanik)

sumber : http://www.jurnalmuslim.com

0 Response to "Hasad adalah Musuh Utama Tauhid dan Jihad"

Post a Comment