Hukum Mubahalah Sesama Muslim & Dalil Syar’i Tentang Mubahalah

Jurnalmuslim.com - Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada manusia pilihan dan teladan seluruh manusia, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Hendaknya kita selalu bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, maka Allah akan mencukupinya. Dan barangsiapa yang takut kepada manusia, sesungguhnya manusia tidak bisa memberikan manfaat sedikit pun di hadapan Allah Ta’ala. Kita juga harus menyadari bahwa tidak ada yang bisa mendapatkan rahmat kecuali orang-orang yang bertakwa. Dan tidaklah mendapatkan pahala, kecuali orang-orang yang berada di atas ketakwaan.

illustrasi
Islam diturunkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan segala syari’at yang kaffah dan komprehensif. Namun, sebagian kaum Muslimin yang hendak memuaskan hawa nafsunya, sering kali memakai sebagian dalil Al-Qur’an dan Sunnah, dan membuang sebagiannya lagi. Salah satunya adalah persoalan mubahalah.

Bahkan syubhat terbaru, sebagian individu dan ormas Islam ada yang mengatakan bahwa mubahalah tidak boleh ditujukan kepada sesama Muslim. Hal inipun terungkap ketika ada seseorang dan lembaga yang berkata kepada ulama senior Kota Solo Jawa Tengah (Jateng), ustadz Abu Bakar Ba’asyir.

Ketika ulama kharismatik asal Jombang Jawa Timur (Jatim) tersebut menantang mubahalah kepada siapa saja yang masih menganggap dan meyakini jika Daulah Khilafah Islamiyyah berada diatas jalan kebathilan, maka mereka melemparkan syubhat tersebut.

Lalu, bolehkah seorang Muslim menantang mubahalah kepada sesama Muslim? Berikut ini sejumlah dalil syar’i, baik ayat Al-Qur’an maupun perkataan para ulama tentang mubahalah. Allah Ta’ala berfirman,

فَمَنْ حَاجَّكَ فِيهِ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ فَقُلْ تَعَالَوْا نَدْعُ أَبْنَاءَنَا وَأَبْنَاءَكُمْ وَنِسَاءَنَا وَنِسَاءَكُمْ وَأَنْفُسَنَا وَأَنْفُسَكُمْ ثُمَّ نَبْتَهِلْ فَنَجْعَلْ لَعْنَةَ اللَّهِ عَلَى الْكَاذِبِينَ (٦١)

“Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya): “Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya la’nat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta”. (QS. Al Imran 3 : 61)

Hukum Mubahalah:

المباهلة ليست خاصة بالنبي صلى الله عليه وسلم بل هي عامة لجميع الأمة، كما أنها ليست خاصة مع النصارى أو اليهود، بل هي عامة مع كل مخالف يصر على ضلاله وعناده ، ولا يرجع إلى الحق رغم وجود الحجة والبرهان.

قال ابن القيم: (إن السنة في مجادلة أهل الباطل إذا قامت عليهم حجة الله، ولم يرجعوا، بل أصروا على العناد أن يدعوهم إلى المباهلة، وقد أمر الله سبحانه بذلك رسوله…)

“Mubahalah bukan hanya dikhususkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, akan tetapi mubahalah adalah umum bagi semua ummat, sebagaimana pula mubahalah tidak hanya dikhususkan kepada orang-orang Yahudi dan Nashroni saja. Tetapi mubahalah ditujukan secara umum kepada siapa saja yang menyelisihi al-Haq (Al-Qur’an dan Sunnah) dan bersikukuh dengan kesesatan dan penentangannya setelah disampaikan bukti dan hujjah”.

Ibnu Qoyyim berkata: “Sesungguhnya mubahalah disunnahkan untuk mendebat ahlu bathil yang telah disampaikan kepada mereka hujjah, dan menolak untuk rujuk kepadanya, serta bersikukuh diatas kebatilannya. Maka hendaklah mereka diseru untuk mubahalah, karena sungguh Allah telah memerintahkan rasul-Nya untuk itu…”. (Zadul Ma’ad, 3/643)

قال صديق حسن خان: (والمباهلة جائزة بعد النبي صلى الله عليه وسلم في أمر مهم شرعاً وقع فيه اشتباه وعناد لا يتيسر دفعه إلا بها..)

“Dan mubahalah itu dibolehkan setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam perkara syar’i yang sangat penting, yang didalamnya terdapat ketidakjelasan dan penentangan yang tidak dapat diselesaikan kecuali dengan melakukannya..”. (Husnul Ummal, Hal 62)

Berikut ini do’a mubahalah Syaikh Abu Muhammad Al-Adhnani, Jubir Daulah Khilafah Islamiyyah/Islamic State (IS) kepada siapa saja yang menuduh Daulah Islam sebagai Khawarij, dan tuduhan keji lainnya, dalam rekaman audio yang berjudul “Tsumma nabtahil fanaj’al laknatallahi ‘alal kadzibiin”, pada hari Jum’at 3 Juli 2014:

اللهم إن كانت هذه الدولة دولة خوارج فاقصم ظهرها واقتل قادتها واسقط رايتها واهد جنودها إلى الحق…

اللهم وإن كانت دولة إسلام تحكم بكتابك وسنة نبيك وتجاهد أعدائك فثبتها و أعزها وانصرها ومكّن لها في الأرض واجعلها خلافة على منهاج النبوة

#‏ما_يمنعك_من_قول_آمين

اللهم عليك بكل من شق صف المجاهدين وفرّق كلمة المسلمين وأفرح الكفار وأغاض المؤمنين وأخّر الجهاد سنين..اللهك افضح سريرته واكشف خبيئته وأنزل عليه لعنتك وغضبك وأرنا فيه عجائب قدرتك قولوا_آمين_يا_أيها_المسلمون

Ya Allah, bila Daulah ini adalah Daulah Khawarij, maka hancurkanlah pilarnya dan bunuhlah para pemimpinnya dan gugurkanlah panjinya serta berilah hidayah bala tentaranya kepada al-Haq.

Ya Allah, bila ia itu Daulah Islam yang berhukum dengan Kitab-Mu dan Sunnah Nabi-Mu serta menjihadi musuh-musuh-Mu, maka teguhkanlah, jayakanlah, menangkanlah dan berilah baginya tamkin di muka bumi, serta jadikanlah ia sebagai Khilafah ‘alaa Minhaj an-Nubuwwah. Katakanlah; “Aamiin” wahai kaum Muslimin.

Ya Allah, berilah hukuman kepada setiap orang yang memecah belah barisan mujahidin, mencerai-beraikan persatuan kaum , membuat bahagia orang-orang Kafir, membuat dongkol kaum mukminin serta memundurkan jihad bertahun-tahun ke belakang.

Ya Allah, bongkarlah rahasianya, tampakkanlah niat buruknya, dan turunkanlah kepadanya kemurkaan-Mu dan Laknat-Mu, serta perlihatkanlah kepada kami keajaiban Qudrah-Mu. Katakanlah wahai kaum Muslimin: “Aamiin”. (manjanik)

sumber : http://www.jurnalmuslim.com

0 Response to "Hukum Mubahalah Sesama Muslim & Dalil Syar’i Tentang Mubahalah"

Post a Comment